Kemenkes

Kemenkes Tegaskan Keamanan Pangan Jemaah Haji Terjaga

Kemenkes Tegaskan Keamanan Pangan Jemaah Haji Terjaga
Kemenkes Tegaskan Keamanan Pangan Jemaah Haji Terjaga

JAKARTA - Dalam upaya menjamin kesehatan para jemaah haji Indonesia, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melalui Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan kembali menunjukkan komitmennya lewat pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) terhadap perusahaan-perusahaan katering yang melayani konsumsi para jemaah. Hasilnya cukup menggembirakan mayoritas dari 55 perusahaan katering yang diperiksa menunjukkan performa yang baik dalam hal sanitasi dan higienitas.

Upaya ini tidak hanya dilakukan sebagai bentuk pengawasan rutin, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan kesehatan publik berskala besar. Seperti disampaikan Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan KKHI Makkah, Dedy Kurniawan, pemeriksaan dilakukan menyeluruh, mulai dari pengadaan bahan makanan, cara penyimpanan, proses pengolahan, hingga penyajian makanan ke jemaah.

“Dengan adanya inspeksi kesehatan lingkungan, kami berupaya untuk mencegah risiko penularan penyakit dan keracunan dari makanan yang terkontaminasi,” ujar Dedy, sebagaimana dirilis dalam laman resmi Kementerian Kesehatan.

Inspeksi Dilakukan Dua Tahap, Hasilnya Mayoritas Positif

IKL terhadap katering jemaah ini dilakukan dua kali, yakni sebelum dan sesudah puncak ibadah haji yang berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Penilaian dilakukan secara terstruktur dengan sistem skor kuantitatif yang dikategorikan dalam empat klasifikasi mutu:

-Sangat Baik (skor 91–100)

-Baik (81–90)

-Cukup (71–80)

-Kurang (≤70)

Dari 55 perusahaan katering yang disurvei, sebanyak 8 dinilai sangat baik, 40 berkategori baik, dan sisanya berada di kategori cukup. Angka ini mengindikasikan bahwa sebagian besar perusahaan telah memiliki standar sanitasi dan pengelolaan pangan yang sesuai regulasi dan aman untuk dikonsumsi para jemaah haji.

Ini Dia Daftar 8 Katering yang Paling Patuh pada Standar Kebersihan

Delapan perusahaan katering yang berhasil mendapatkan penilaian “Sangat Baik” dalam IKL adalah:

-United Partners Catering

-Al Nadel Catering Service

-Raghaeb Kitchen

-Company Zad Al Mashair

-Qatrat Nada Catering

-Hala Al Hijaz Catering

-Tadco Catering

-Al-Jaiza Kitchen

Dedy menyampaikan bahwa capaian ini menjadi indikator kuat bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki sistem sanitasi yang disiplin serta menerapkan pengelolaan pangan sesuai standar kesehatan lingkungan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

“Delapan katering yang memiliki penilaian sangat baik ini menunjukkan komitmen dalam memenuhi standar higienitas dan sanitasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia,” tegasnya.

Katering Kategori Baik Tetap Layak Konsumsi, Tapi Perlu Penyempurnaan

Sementara itu, 40 perusahaan katering yang dikategorikan “baik” disebut telah menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap prosedur kebersihan dan keamanan pangan. Mereka dinilai sudah menjalankan praktik yang solid, hanya saja terdapat beberapa aspek minor yang masih perlu diperbaiki agar dapat naik kelas ke kategori “sangat baik”.

Pelaksanaan IKL ini menjadi bagian dari strategi promotif-preventif, yakni pendekatan kesehatan yang lebih mengedepankan pencegahan penyakit daripada penanganan. Dalam konteks pelayanan katering, upaya ini penting untuk menurunkan risiko penyakit bawaan makanan seperti diare, tifus, maupun gangguan pencernaan lainnya yang berpotensi mengganggu ibadah jemaah.

IKL Jadi Dasar Evaluasi Pemerintah dalam Pemilihan Mitra Katering Haji

Selain menjamin kesehatan jemaah, hasil IKL juga akan dijadikan dasar pertimbangan strategis oleh Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji (BPH) dalam menentukan perusahaan katering yang layak bekerjasama di musim haji selanjutnya.

IKL tidak hanya berbentuk pengawasan semata, tapi juga menjadi cara mendorong perusahaan-perusahaan penyedia konsumsi jemaah untuk terus meningkatkan kualitas layanan mereka.

“Pelaksanaan IKL ini bertujuan untuk perlindungan kesehatan jemaah serta peningkatan kualitas layanan katering. Diharapkan para penyedia terus memperbaiki dan meningkatkan standar kebersihan serta keamanan pangan,” tambah Dedy.

Jemaah Lebih Tenang, Makanan Telah Lolos Pemeriksaan Ketat

Dengan adanya hasil penilaian tersebut, jemaah haji Indonesia kini dapat merasa lebih tenang saat menyantap makanan yang disediakan. Pengetahuan bahwa makanan telah melewati inspeksi intensif dan dinyatakan aman menjadi bentuk kepastian bahwa aspek kesehatan tetap menjadi prioritas dalam penyelenggaraan haji.

Apalagi, makanan menjadi kebutuhan primer yang langsung berdampak pada stamina jemaah selama menjalankan rangkaian ibadah yang padat dan melelahkan.

Ke depan, implementasi IKL diharapkan semakin konsisten dan menyeluruh, bukan hanya sebagai formalitas tahunan, tapi sebagai standar tetap dalam sistem pelayanan haji Indonesia. Karena menjaga kualitas hidup para jemaah tak kalah penting dari memastikan kelancaran ibadah mereka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index