JAKARTA - Langkah strategis dan transformasi menyeluruh yang dilakukan Bank Mandiri kembali membuahkan pengakuan internasional. Kali ini, bank berlogo pita emas tersebut berhasil melesat naik dalam daftar Top 1000 World Banks 2025 versi The Banker, menduduki posisi ke-115 dunia dari sebelumnya di posisi 120.
Kenaikan peringkat ini menegaskan penguatan posisi Bank Mandiri dalam lanskap keuangan global. Yang menarik, lonjakan ini tidak semata-mata disebabkan oleh peningkatan modal inti, tetapi juga oleh keberhasilan bank ini dalam merespons disrupsi digital, memperluas ekosistem layanan, serta mengembangkan talenta internal yang kompeten dan adaptif.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, mengungkapkan bahwa capaian tersebut bukan hanya bentuk apresiasi, namun juga refleksi dari strategi perusahaan yang konsisten dalam merespons dinamika industri. “Pengakuan dari The Banker menjadi bukti akselerasi transformasi Bank Mandiri dalam menghadirkan solusi keuangan digital menyeluruh dan berdampak luas bagi masyarakat Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Ossy.
Di balik kenaikan peringkat tersebut, Bank Mandiri mencatatkan modal inti (Tier 1 Capital) sebesar USD 17,752 miliar per akhir Desember 2024, naik 5,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Modal ini menjadi basis kekuatan finansial yang mendukung pengembangan beragam inisiatif perusahaan dalam dunia perbankan digital dan ekonomi berbasis data.
Ekosistem Digital Terintegrasi: Tiga Pilar Inovatif
Transformasi digital Bank Mandiri tidak dilakukan secara parsial. Tiga platform digital unggulan Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, dan Livin’ Merchant menjadi mesin utama penggerak akselerasi layanan keuangan untuk berbagai segmen masyarakat.
Livin’ by Mandiri kini menjadi superapp andalan bagi nasabah retail. Platform ini digunakan oleh lebih dari 31,6 juta pengguna aktif. Dengan 1,8 miliar transaksi dan nilai transaksi mencapai Rp 1.744 triliun naik 12 persen dari tahun sebelumnya Livin’ menunjukkan kapasitasnya sebagai tulang punggung digital banking Mandiri.
Di sisi wholesale, Kopra by Mandiri menjawab kebutuhan nasabah korporasi dengan sistem real-time yang terintegrasi, memungkinkan efisiensi tinggi dalam transaksi lintas sektor. Sementara itu, Livin’ Merchant menyasar pelaku usaha skala kecil hingga menengah dengan fitur POS gratis, QRIS, manajemen stok, hingga pengelolaan payroll.
Sinergi Teknologi dan SDM Unggul
Selain kekuatan digital, Bank Mandiri juga meletakkan pengembangan sumber daya manusia sebagai pilar utama. Budaya kerja adaptif, pelatihan berkelanjutan, dan penciptaan ruang kerja inovatif menjadi fondasi pengembangan talenta. Upaya ini, menurut Ossy, bertujuan menciptakan “Mandirian” yang mampu bersaing di era disrupsi.
“Kami percaya sinergi antara teknologi, produk, kapabilitas SDM, dan strategi ekosistem menjadi fondasi institusi yang adaptif serta berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Tak hanya berhenti pada transformasi internal, Bank Mandiri juga aktif membangun kolaborasi eksternal. Dengan menggandeng pelaku industri, institusi pendidikan, hingga komunitas lokal, bank ini berupaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan. Visi besarnya: menjadikan Bank Mandiri sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi nasional berbasis teknologi dan data.
Pendekatan Ekosistem: Fokus ke Sektor Resilien
Untuk menopang kesinambungan bisnis, strategi ekosistem Bank Mandiri diarahkan pada sektor-sektor prospektif dan resiliens terhadap dinamika ekonomi makro, seperti sektor digital, energi, logistik, dan kesehatan. Pendekatan berbasis value chain ini diyakini dapat menjangkau lebih dalam dan luas ke berbagai lini ekonomi nasional.
Di sinilah, transformasi bukan hanya menjadi keharusan, tetapi keniscayaan. Bank Mandiri terus memperkuat posisi sebagai universal bank yang dapat melayani semua segmen masyarakat dan pelaku usaha, dari individu, UMKM, hingga korporasi besar.
Arah Strategis: Berdaya Saing Global, Berpijak di Domestik
Meskipun peringkat global terus naik, Bank Mandiri tetap berkomitmen memperkuat posisi domestiknya. Pendekatan ini tidak hanya berbasis pada pertumbuhan bisnis semata, melainkan juga menyentuh aspek sosial melalui edukasi keuangan, literasi digital, serta pemberdayaan ekonomi lokal.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat bisnis inti, digitalisasi, dan ekspansi terarah pada sektor prospektif untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah, pemegang saham, dan masyarakat luas,” pungkas Ossy.
Sebagai bagian dari ekosistem keuangan nasional, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra finansial utama bagi masyarakat dan pelaku ekonomi Indonesia. Dengan pijakan kuat pada stabilitas keuangan, inovasi teknologi, serta SDM yang unggul, Bank Mandiri optimistis dapat mencapai visi jangka panjang sebagai the most profitable bank in Southeast Asia pada 2030.