BRI

Transformasi Budaya Kunci Sukses BRI

Transformasi Budaya Kunci Sukses BRI
Transformasi Budaya Kunci Sukses BRI

JAKARTA - Dalam upaya besar mewujudkan visi jangka panjang sebagai bank paling menguntungkan di Asia Tenggara pada 2030, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tak hanya bertumpu pada strategi bisnis semata. Lebih dari itu, BRI menegaskan bahwa perubahan budaya kerja yang berorientasi pada kinerja dan integritas menjadi tulang punggung utama dari proses transformasi menyeluruh yang tengah berlangsung.

Langkah nyata dari komitmen ini diwujudkan melalui peluncuran inisiatif bertajuk BRILiaN Way, sebuah gerakan internal untuk membentuk kultur kerja unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman. BRILiaN Way menandai babak baru dalam transformasi organisasi yang digagas BRI sebagai bagian dari persiapan menyongsong era kompetisi yang semakin kompleks.

Acara Kick-Off BRILiaN Way yang digelar di Menara BRILiaN, Jakarta, menjadi titik awal implementasi nilai-nilai budaya baru tersebut. Hadir dalam acara tersebut antara lain Chief Operating Officer BPI Danantara Dony Oskaria dan Direktur Utama BRI Hery Gunardi, serta jajaran direksi dan perwakilan insan BRILiaN dari seluruh penjuru Indonesia.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa perjalanan BRI untuk menjadi bank terkuat di Indonesia dan Asia Tenggara membutuhkan transformasi yang menyentuh empat aspek fundamental: pendanaan, manajemen risiko kredit UMKM, rebranding, serta budaya organisasi.

Dari sisi pendanaan, BRI terus memperbaiki struktur funding dengan meningkatkan rasio dana murah atau CASA (Current Account Savings Account) serta menekan biaya dana (cost of fund). “Di sisi funding, kita berupaya memperbaiki struktur pendanaan BRI agar dana murah dapat memiliki persentase yang lebih tinggi, dengan meningkatkan rasio CASA dan menekan cost of fund. Di antaranya dengan melakukan transformasi CASA retail dan menguasai ekosistem serta mengoptimalkan transaksi,” papar Hery.

Sektor UMKM, yang selama ini menjadi kekuatan khas BRI, juga menjadi fokus utama untuk optimalisasi cost of credit. Hery menyebutkan bahwa perbaikan proses bisnis, pemanfaatan model bisnis yang tepat bagi petugas mantri, serta sistem monitoring risiko yang kuat menjadi kunci agar pembiayaan UMKM tetap sehat dan berkelanjutan.

Transformasi juga dilakukan pada aspek merek melalui strategi rebranding yang menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk menjadikan BRI sebagai bank universal yang inklusif dan relevan bagi berbagai segmen masyarakat. “Rebranding ini tidak hanya kosmetik, tapi menyeluruh, agar positioning BRI sebagai universal banking dapat lebih kuat,” tambah Hery.

Namun, elemen paling strategis dalam perubahan ini adalah transformasi budaya kerja, yang kini dijalankan melalui BRILiaN Way. Nilai-nilai utama yang diusung dalam BRILiaN Way terdiri dari Integrity, Collaborative, Accountability, Growth Mindset, dan Customer Focus. Nilai-nilai tersebut akan menjadi panduan seluruh insan BRILiaN dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari.

“Transformasi culture menjadi sangat penting, karena ini akan menciptakan performance yang berkelanjutan. Kita butuh people yang produktif dan pemimpin yang mampu nata (menata), nuntun (membimbing), dan nagih (menagih hasil),” jelas Hery.

Sementara itu, COO BPI Danantara, Dony Oskaria, menyoroti potensi luar biasa BRI dari sisi jangkauan layanan. Ia menyatakan bahwa kekuatan BRI tidak hanya terletak pada skala bisnisnya, melainkan juga pada kemampuannya menjangkau masyarakat hingga ke pelosok Indonesia.

“BRI sangat powerful ya, apalagi begitu melihat jangkauan BRI. Kita punya lebih dari 7.000 cabang, lebih dari 1 juta AgenBRILink. Kehadiran BRI sangat penting bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Dony.

Menurut Dony, tantangan utama ke depan adalah terus memahami perubahan ekspektasi nasabah. Transformasi, dalam hal ini, bukan semata-mata perbaikan sistem, tapi sebuah keharusan untuk terus relevan dengan kebutuhan pelanggan yang terus berubah seiring perkembangan teknologi dan gaya hidup.

“Customer atau perusahaan yang sustain adalah yang dapat melayani melampaui ekspektasi customer. Di level itu, maka customer akan repeat, loyal, referral, dan yang terakhir akan menjadi advocate atas sebuah merek,” kata Dony.

Dukungan penuh terhadap transformasi budaya ini juga diharapkan mampu mempercepat pencapaian visi besar BRI pada 2030. Dengan performa yang telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan fondasi yang kuat baik dari sisi bisnis maupun SDM, optimisme BRI menuju “The Most Profitable Bank in Southeast Asia” bukan sekadar mimpi.

Melalui BRILiaN Way, BRI juga membangun sistem internal yang mendorong perbaikan berkelanjutan, inovasi, dan kolaborasi lintas unit. Budaya kerja yang berorientasi pada kinerja dan kepuasan nasabah akan terus diperkuat demi menjaga keberlanjutan bisnis dan meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.

BRI bukan hanya sedang membentuk arah baru bagi lembaganya sendiri, tetapi juga menunjukkan bagaimana transformasi berbasis budaya dapat menjadi kunci daya saing di tengah era disrupsi. Dengan nilai-nilai BRILiaN Way yang tertanam kuat, BRI siap memasuki babak baru sebagai institusi keuangan nasional yang unggul di kancah regional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index