Emas

Harga Emas Antam Naik Tajam

Harga Emas Antam Naik Tajam
Harga Emas Antam Naik Tajam

JAKARTA - Ketika pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian, logam mulia kembali menunjukkan daya tariknya sebagai aset lindung nilai. Hal ini terlihat dari lonjakan harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada Selasa pagi, 22 Juli 2025, yang berhasil menembus angka Rp1.946.000 per gram. Kenaikan tajam ini menandai penguatan sebesar Rp19.000 hanya dalam satu hari, menjadikan harga emas Antam sebagai salah satu indikator utama yang disorot pelaku pasar.

Berdasarkan data dari situs resmi Logam Mulia, harga tersebut naik dari posisi Senin, 21 Juli 2025 yang masih stabil di level Rp1.927.000 per gram. Sebelumnya, pada Sabtu, 19 Juli 2025  harga emas juga sempat mengalami kenaikan Rp10.000 menuju level Rp1.927.000, menunjukkan tren positif selama tiga hari berturut-turut.

Di tengah tren kenaikan ini, sebagian pelaku pasar mulai menakar peluang keuntungan maupun risiko koreksi. Perlu dicatat bahwa harga emas Antam pernah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada 22 April 2025, yakni di level Rp2.039.000 per gram. Dengan harga hari ini yang semakin mendekati titik tersebut, para investor emas tentu mencermati kemungkinan rekor baru yang mungkin kembali tercipta dalam waktu dekat.

Kenaikan Buyback Ikut Menguat

Tak hanya harga jual yang naik, harga beli kembali (buyback) emas batangan Antam juga turut melonjak. Pada Selasa pagi, 22 Juli 2025, nilai buyback tercatat naik Rp19.000 menjadi Rp1.792.000 per gram. Angka ini menjadi sinyal positif bagi para investor yang mempertimbangkan menjual kembali kepemilikan emas mereka.

Namun, penting untuk memperhatikan ketentuan perpajakan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, setiap transaksi buyback dengan nilai lebih dari Rp10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5% bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 3% bagi yang tidak memiliki NPWP. Pajak ini secara otomatis dipotong langsung dari nilai total buyback yang diterima.

Rincian Harga Emas Batangan Hari Ini

Kenaikan harga juga tercermin di berbagai pecahan emas Antam yang dijual oleh Logam Mulia. Berikut adalah daftar lengkap harga emas Antam pada Selasa pagi, 22 Juli 2025:

0,5 gram: Rp1.023.000

1 gram: Rp1.946.000

2 gram: Rp3.832.000

3 gram: Rp5.723.000

5 gram: Rp9.505.000

10 gram: Rp18.955.000

25 gram: Rp47.262.000

50 gram: Rp94.445.000

100 gram: Rp188.812.000

250 gram: Rp471.765.000

500 gram: Rp943.320.000

1.000 gram: Rp1.886.600.000

Harga-harga ini tentu menjadi perhatian, terutama bagi investor institusional atau ritel yang membeli dalam jumlah besar. Kenaikan harga yang cukup drastis dalam waktu singkat juga mengindikasikan adanya sentimen positif yang kuat terhadap emas sebagai aset.

Perpajakan untuk Pembelian Emas

Selain pajak untuk buyback, pembelian emas batangan juga dikenakan PPh 22, yang besarnya ditentukan oleh status kepemilikan NPWP. Bagi pembeli dengan NPWP, dikenakan tarif pajak sebesar 0,45%, sementara bagi non-NPWP sebesar 0,9%. Setiap transaksi akan disertai dengan bukti potong PPh 22 sebagai bentuk transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi perpajakan.

Tren Kenaikan Global Dorong Harga Domestik

Secara global, harga emas memang sedang mengalami kenaikan signifikan. Salah satu faktor pendorongnya adalah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral utama dunia, serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi global. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, harga emas global dilaporkan naik lebih dari 1% dan mencapai level tertinggi dalam lima pekan terakhir.

Kondisi ini tentu turut mengerek harga emas di pasar domestik, termasuk produk emas batangan Antam. Bagi investor lokal, ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi kembali strategi portofolio mereka, khususnya yang menempatkan logam mulia sebagai instrumen utama lindung nilai.

Strategi Investasi di Tengah Harga Tinggi

Meski harga emas saat ini berada dalam tren naik, para analis mengingatkan agar investor tetap berhati-hati dan tidak terpancing euforia. Risiko koreksi tetap ada, terlebih jika tekanan inflasi mereda atau suku bunga kembali naik secara agresif. Oleh karena itu, pembelian emas sebaiknya tetap disesuaikan dengan tujuan investasi dan toleransi risiko masing-masing individu.

Bagi investor jangka panjang, emas masih menjadi pilihan yang relevan, terutama sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan gejolak pasar. Namun bagi trader jangka pendek, volatilitas harga bisa dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan jangka pendek asalkan memiliki strategi exit yang tepat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index