Erick Thohir

Erick Thohir: Garuda Muda Harus Fokus dan Tangguh di Final U-23

Erick Thohir: Garuda Muda Harus Fokus dan Tangguh di Final U-23
Erick Thohir: Garuda Muda Harus Fokus dan Tangguh di Final U-23

JAKARTA - Atmosfer penuh semangat menyelimuti skuad Timnas Indonesia U-23 jelang laga puncak ASEAN Championship U-23. Setelah menampilkan performa impresif sepanjang turnamen, kini Jens Raven dan kawan-kawan menatap satu langkah terakhir: menghadapi Vietnam di partai final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Pertandingan ini menjadi lebih dari sekadar perebutan gelar. Ini adalah momentum untuk menebus kekalahan dua tahun silam, saat Indonesia harus menyerah dari Vietnam melalui drama adu penalti di partai final. Kini, dengan dukungan penuh publik tuan rumah, Garuda Muda membawa ambisi besar untuk merebut kembali kehormatan dan membuktikan bahwa mereka layak berada di puncak sepak bola Asia Tenggara di level usia muda.

Menghadapi laga ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak henti menyuarakan dukungan dan pesan motivasi kepada para pemain muda. Ia meminta agar seluruh pemain menjaga fokus penuh selama pertandingan dan bermain dengan semangat juang tinggi, namun tetap menjunjung tinggi sportivitas.

“Kita sebagai tuan rumah harus bermain keras tapi bukan untuk menciderai. Mereka sudah tiga kali masuk final, dua kali juara. Ingat ini gim. Jadi kita harus fokus 90 menit,” ujar Erick lewat unggahan di akun Instagram pribadinya.

Erick mengingatkan bahwa laga ini akan berjalan sengit dan menuntut kekuatan mental serta ketahanan fisik tinggi. Ia menyoroti pengalaman final dua tahun lalu yang berlangsung dalam tensi tinggi, bahkan harus berujung adu penalti. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting bagi Garuda Muda untuk lebih siap dalam menghadapi tekanan di laga besar seperti ini.

“Final tahun 2023 lalu yang berlangsung di Thailand cukup keras. Kalau mereka main keras, kita kasih keras juga. Bedanya, sekarang kita tuan rumah. Kalau bisa kita juara. Jangan mereka injak-injak homebase kita. Jadi kalau di sana (Vietnam) main keras, di sini juga main keras,” lanjut Erick menegaskan pentingnya menjaga harga diri di kandang sendiri.

Vietnam memang bukan lawan sembarangan. Tim berjuluk The Golden Stars itu memiliki rekor bagus dalam turnamen ini dan dikenal sebagai tim yang disiplin serta agresif. Namun, Indonesia kali ini datang dengan modal kuat: komposisi pemain yang solid, mental juara yang terasah, serta motivasi luar biasa untuk menang di rumah sendiri.

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, menyadari bahwa anak asuhnya akan menghadapi tantangan berat. Namun, ia menegaskan bahwa target mereka jelas menyelesaikan laga dalam 90 menit tanpa harus kembali menjalani adu penalti.

“Kami ingin menang dalam 90 menit melawan Vietnam, tapi jika harus adu penalti, itu akan tergantung pada mentalitas pemain dan juga sedikit keberuntungan,” ungkap pelatih asal Belanda tersebut.

Vanenburg menekankan bahwa timnya telah mempersiapkan diri dengan sangat baik. Ia telah mengevaluasi permainan Vietnam secara menyeluruh dan memberikan instruksi taktis agar anak-anak Garuda Muda bisa bermain efektif tanpa kehilangan konsentrasi. Menurutnya, keberhasilan Indonesia tak hanya akan bergantung pada kemampuan teknis, tapi juga kestabilan emosi dan ketenangan dalam mengeksekusi rencana permainan.

Di sisi lain, publik Indonesia menyambut laga final ini dengan antusiasme luar biasa. Dukungan dari tribun diharapkan menjadi suntikan energi tambahan bagi pemain. Atmosfer di SUGBK diprediksi akan menjadi salah satu faktor penentu kemenangan, apalagi mengingat kuatnya semangat nasionalisme saat Garuda Muda tampil di kandang sendiri.

Bagi para pemain muda Indonesia, final ini adalah panggung pembuktian. Tak hanya untuk meraih trofi, tetapi juga untuk menandai era baru kebangkitan sepak bola Indonesia di level kelompok umur. Nama-nama seperti Jens Raven, Robi Darwis, dan pemain-pemain lain mulai mencuri perhatian publik berkat performa konsisten dan semangat pantang menyerah.

Mereka tidak hanya membawa harapan di lapangan, tetapi juga menjadi simbol bahwa regenerasi timnas berjalan ke arah yang tepat. Jika mampu mengalahkan Vietnam, maka bukan hanya trofi yang diraih, tapi juga kepercayaan dari seluruh bangsa bahwa masa depan sepak bola nasional sedang berada di tangan yang tepat.

Partai final ini akan menjadi pertempuran tak hanya fisik, namun juga mental dan emosi. Tim yang bisa menjaga fokus, mengontrol tekanan, serta memaksimalkan peluang akan keluar sebagai pemenang. Dan dengan seluruh dukungan publik di belakang mereka, Garuda Muda diharapkan mampu terbang tinggi dan menuliskan sejarah baru di hadapan ribuan pendukung setia.

Dengan kesiapan yang matang, motivasi yang membuncah, serta strategi yang tepat, Timnas U-23 Indonesia memiliki semua syarat untuk menuntaskan misi balas dendam atas kekalahan sebelumnya. Saatnya membalikkan cerita dan mempersembahkan gelar untuk Merah Putih.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index