Megaproyek

WIKA Beton Tembus Pasar Regional Lewat Megaproyek MRT

WIKA Beton Tembus Pasar Regional Lewat Megaproyek MRT
WIKA Beton Tembus Pasar Regional Lewat Megaproyek MRT

JAKARTA - Transformasi transportasi urban di Asia Tenggara terus bergerak maju. Dua kota metropolitan, Jakarta dan Manila, kini menjadi bukti bagaimana inovasi dan keahlian dari Indonesia mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sistem transportasi massal modern. Di balik kemajuan ini, terdapat peran strategis PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton), perusahaan yang dikenal sebagai pakar dalam produksi beton pracetak berkualitas tinggi.

Berkembangnya sistem Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta dan Manila menunjukkan peningkatan komitmen kedua negara terhadap solusi mobilitas berbasis rel. Keterlibatan WIKA Beton dalam dua megaproyek ini menandai era baru kolaborasi regional di bidang infrastruktur.

Menjawab Kebutuhan Urban: MRT Jakarta sebagai Pionir

Jakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan sistem MRT berbasis teknologi bawah tanah. Jalur sepanjang lebih dari 15 kilometer menghubungkan wilayah selatan ke pusat kota, membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Sistem ini memiliki 13 stasiun yang terbagi antara stasiun bawah tanah dan layang, menghadirkan moda transportasi cepat dan efisien di tengah kepadatan lalu lintas ibu kota.

Kehadiran teknologi Automatic Train Operation (ATO) Level 2 menjadikan MRT Jakarta salah satu sistem modern di Asia, memungkinkan pengoperasian otomatis dengan kontrol minimal dari masinis. Rangkaian keretanya mampu mengangkut hingga 1.800 penumpang dalam satu perjalanan, menjawab kebutuhan komuter harian yang terus meningkat.

Pembangunan MRT Jakarta tidak berhenti pada Fase 1. Fase 2A tengah berlangsung, memperluas jalur hingga kawasan Kota dengan total panjang 5,8 kilometer dan tambahan tujuh stasiun bawah tanah. Inilah ladang pembuktian WIKA Beton sebagai penyedia utama infrastruktur beton pracetak.

WIKA Beton dan Peran Vitalnya

Melalui anak perusahaan PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE), WIKA Beton memproduksi komponen-komponen kunci seperti box girder, sleeper, dan tunnel segment untuk proyek MRT Jakarta. Keterlibatan tersebut tidak sekadar dalam penyediaan bahan bangunan, tetapi juga dalam penjaminan kualitas serta standarisasi internasional yang dibutuhkan proyek berskala besar.

Untuk Fase 2A, WIKA KOBE dipercaya kembali sebagai pemasok utama tunnel segment, kontrak senilai lebih dari Rp 150 miliar. Produksinya terbagi dalam beberapa paket pekerjaan, seperti CP-201 dengan lebih dari 2.600 ring, CP-203 dengan 900 ring, serta paket CP-202 dan CP-205 yang mencakup sistem perkeretaapian dan trackwork.

Tidak hanya aktif dalam lingkup nasional, langkah strategis WIKA Beton meluas hingga ke luar negeri.

Ekspansi ke Filipina: Mewakili Indonesia di Panggung Internasional

Manila memiliki sistem MRT sendiri yang telah beroperasi selama lebih dari dua dekade. Namun, tantangan seperti kepadatan penumpang, keterbatasan kapasitas, dan masalah pemeliharaan mendorong pemerintah Filipina untuk berinvestasi dalam sistem MRT yang lebih modern. Dari sinilah lahir proyek ambisius Metro Manila Subway—sistem MRT bawah tanah pertama di negara tersebut.

Dengan panjang jalur lebih dari 30 kilometer dan 17 stasiun yang akan menghubungkan berbagai wilayah strategis hingga Bandara Internasional NAIA, sistem ini diharapkan bisa mengangkut setengah juta penumpang setiap harinya dan memangkas waktu tempuh secara signifikan.

WIKA Beton berperan dalam penyediaan Precast Concrete Lining (PC Lining) untuk salah satu paket proyek, melalui kerja sama dengan perusahaan Sta. Clara International Corporation. Ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perusahaan karena merupakan pengiriman produk ke luar negeri untuk proyek transportasi urban berskala besar.

Direktur Utama WIKA Beton, Kuntjara, menekankan bahwa keterlibatan ini bukan hanya tentang ekspor material, tapi juga mengenai transfer teknologi, peningkatan kapasitas produksi, serta pengembangan SDM di Filipina dan Indonesia. "Momentum ini membuktikan kesiapan WIKA Beton sebagai 'Concrete Expert' yang mampu bersaing di industri global," ungkapnya.

Inovasi dan Adaptasi Teknologi

Keberhasilan WIKA Beton dalam mendukung proyek-proyek MRT tidak lepas dari kemampuannya dalam menguasai teknologi beton pracetak, terutama tunnel segment yang dirancang khusus untuk menghadapi tekanan tanah dan air di kedalaman hingga 30 meter. Di Jakarta, teknologi ini dipadukan dengan Tunnel Boring Machine (TBM) tipe Earth Pressure Balance Machine, sistem persinyalan modern moving block, dan Building Automation System (BAS) untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Di Manila, penyesuaian teknologi PC Lining dilakukan untuk mengakomodasi kondisi geologis lokal. Produksi komponen dilakukan di pabrik Angat, Bulacan, menandai penguatan kemampuan operasional WIKA Beton di luar negeri.

Dampak Positif bagi Kawasan

MRT Jakarta telah merevolusi cara masyarakat beraktivitas dan bertransportasi, dengan rata-rata pengguna harian mencapai angka puluhan ribu. Konsep Transit Oriented Development (TOD) yang menyertainya mengintegrasikan kawasan hunian, komersial, dan perkantoran dengan sistem transportasi modern.

Sementara itu, Metro Manila Subway dipandang sebagai solusi jangka panjang terhadap kemacetan kronis yang telah lama menjadi permasalahan ibu kota Filipina. Proyek ini diharapkan membawa perubahan besar dalam konektivitas wilayah dan mobilitas warga.

Pembelajaran dari Tantangan

Setiap proyek besar tentu menemui tantangan. MRT Jakarta menghadapi hambatan dalam pembebasan lahan dan relokasi utilitas, sementara di Manila, kompatibilitas sistem lama dan baru menjadi isu tersendiri, terutama dengan masuknya kereta baru seperti CRRC Dalian yang sempat tidak terpakai selama bertahun-tahun sebelum akhirnya beroperasi kembali.

Namun dari tantangan inilah muncul pembelajaran penting dalam hal manajemen proyek, adaptasi teknologi, dan kolaborasi lintas negara.

Masa Depan yang Terbuka Lebar

Dengan pengalaman yang terus bertambah, WIKA Beton telah memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri beton pracetak di Asia Tenggara. Kesuksesan dalam proyek MRT Jakarta dan Metro Manila Subway membuka jalan untuk keterlibatan di proyek-proyek serupa di kawasan lain, baik untuk transportasi rel maupun infrastruktur sipil lainnya.

Proyek lanjutan seperti MRT Jakarta Fase 2B dan potensi kerja sama infrastruktur tambahan di Filipina menjadi peluang strategis selanjutnya. Jejak WIKA Beton yang menembus batas negara menunjukkan bahwa kualitas, inovasi, dan dedikasi dari Indonesia dapat bersaing dan diakui di panggung regional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index