JAKARTA - Sebagai bagian dari upaya memperkuat layanan dan meningkatkan efisiensi operasional, maskapai Batik Air, anggota Lion Air Group, mengalihkan sejumlah layanan penerbangan domestik dari Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK). Langkah strategis ini mencakup 14 penerbangan yang sebelumnya dilayani dari HLP dan mulai beroperasi penuh dari CGK.
Perubahan tersebut mencerminkan penyesuaian menyeluruh dalam strategi pelayanan pelanggan dan optimalisasi fasilitas bandara. Batik Air berharap melalui langkah ini, pengalaman penumpang akan meningkat, seiring dengan efisiensi yang lebih baik di sisi operasional maskapai.
Alih-alih sekadar memindahkan rute, Batik Air menekankan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari proses adaptasi terhadap kebutuhan dan dinamika pasar penerbangan nasional, sekaligus menjawab tantangan pengelolaan infrastruktur transportasi udara yang semakin kompleks.
Perjalanan Lebih Nyaman Lewat Fasilitas yang Lebih Lengkap
Bandara Soekarno-Hatta dipilih sebagai titik operasional baru karena kapasitas dan fasilitasnya yang lebih lengkap untuk melayani jumlah penumpang yang tinggi. Dengan infrastruktur terminal yang modern serta konektivitas transportasi yang luas, CGK dinilai mampu menunjang pelayanan Batik Air secara maksimal, termasuk dari sisi check-in, keamanan, dan logistik bagasi.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menyampaikan apresiasinya atas dukungan berbagai pihak dalam proses transisi ini. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama berbagai pemangku kepentingan agar seluruh proses berjalan lancar dan penumpang tetap mendapatkan pelayanan terbaik.
“Batik Air menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas dukungan dalam kelancaran operasional. Sinergi ini penting untuk meningkatkan pengalaman terbang pelanggan,” ujar Danang.
Batik Air berharap, kenyamanan penumpang akan semakin meningkat dengan fasilitas yang lebih memadai, baik dari sisi ruang tunggu, akses transportasi, hingga dukungan layanan digital.
Rute Mana Saja yang Berubah?
Penerbangan yang dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta meliputi rute dari Jakarta ke sejumlah kota besar seperti Yogyakarta Kulon Progo (YIA), Solo (SOC), Balikpapan (BPN), dan sebagian rute ke Surabaya (SUB). Adapun nomor penerbangan yang mengalami perubahan lokasi keberangkatan dan kedatangan adalah sebagai berikut:
Jakarta – Yogyakarta (YIA)
ID-7533 CGK → YIA
ID-7540 YIA → CGK
ID-7541 CGK → YIA
ID-7530 YIA → CGK
ID-7539 CGK → YIA
ID-7538 YIA → CGK
Jakarta – Solo (SOC)
ID-7531 CGK → SOC
ID-7532 SOC → CGK
ID-7041 CGK → SOC
ID-7040 SOC → CGK
Jakarta – Surabaya (SUB)
ID-7519 CGK → SUB (sebelumnya HLP)
ID-7518 SUB → CGK (sebelumnya HLP)
Jakarta – Balikpapan (BPN)
ID-7271 CGK → BPN
ID-7270 BPN → CGK
Sementara itu, sejumlah rute lain tetap beroperasi dari Bandara Halim Perdanakusuma, seperti rute ke Semarang (SRG), Malang (MLG), Bali (DPS), Pekanbaru (PKU), Padang (PDG), Palembang (PLM), dan Medan Kualanamu (KNO). Untuk rute Surabaya, hanya ID-7519 dan ID-7518 yang dialihkan ke CGK.
Imbauan kepada Penumpang
Batik Air mengimbau seluruh penumpang untuk memastikan kembali informasi bandara keberangkatan dan kedatangan yang tercantum pada tiket, agar terhindar dari kebingungan saat hari keberangkatan. Maskapai juga menyarankan agar penumpang tiba lebih awal di bandara, terutama di Bandara Soekarno-Hatta, yang memiliki arus penumpang lebih padat.
Penggunaan aplikasi digital BookCabin juga dianjurkan, baik untuk pembelian tiket maupun proses check-in online. Dengan demikian, proses keberangkatan dapat berlangsung lebih cepat dan nyaman.
Dalam pernyataan resminya, Batik Air juga mendorong penumpang untuk terus mengikuti informasi terbaru melalui situs resmi www.batikair.com, aplikasi BookCabin, serta saluran resmi lainnya.
Strategi Efisiensi Jangka Panjang
Pemindahan operasional ini bukan semata-mata keputusan administratif, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Batik Air dalam mengelola pertumbuhan rute domestik. CGK sebagai bandara hub internasional memberi fleksibilitas lebih dalam mengatur rotasi pesawat, pelayanan kargo, dan integrasi antar-maskapai dalam Lion Air Group.
Keputusan ini juga mengacu pada evaluasi trafik penerbangan dan preferensi pelanggan yang cenderung memilih keberangkatan dari bandara dengan konektivitas dan aksesibilitas yang lebih tinggi. Bandara Soekarno-Hatta, dengan jaringan transportasi umum dan antar moda yang luas, dinilai lebih efisien untuk melayani volume penumpang dari Jabodetabek.
Pengaruh Terhadap Penumpang dan Pasar Penerbangan
Perubahan ini tentu berdampak pada sebagian penumpang yang terbiasa dengan keberangkatan dari Bandara Halim. Namun, Batik Air memastikan bahwa proses transisi berjalan mulus tanpa mengurangi kualitas layanan. Dengan pengalihan ke CGK, penumpang juga berkesempatan menikmati kemudahan transit menuju penerbangan internasional dalam satu kawasan bandara yang sama.
Langkah ini juga dapat memicu dinamika baru di pasar penerbangan domestik, di mana fokus bukan lagi pada kuantitas frekuensi, melainkan pada kualitas pengalaman terbang dan efektivitas pengelolaan armada. Ini sejalan dengan tren global di sektor aviasi yang mengedepankan efisiensi, keberlanjutan, dan digitalisasi.