Kuliner

Kuliner Kebab Sultan Omben Makin Diminati

Kuliner Kebab Sultan Omben Makin Diminati
Kuliner Kebab Sultan Omben Makin Diminati

JAKARTA - Menjamurnya bisnis kuliner di kawasan strategis kota-kota kecil membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap makanan siap saji semakin tinggi. Di tengah maraknya pedagang makanan modern dan tradisional, sebuah nama baru mulai mencuri perhatian warga Kabupaten Sampang, khususnya di kawasan Alun-Alun Trunojoyo. Kuliner tersebut adalah Kebab Sultan Omben, sebuah usaha camilan yang sukses mengundang rasa penasaran publik dan perlahan membangun basis pelanggan yang loyal.

Kehadiran kebab sebagai alternatif makanan cepat saji sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Namun, yang menarik dari Kebab Sultan Omben adalah bagaimana mereka menggabungkan cita rasa khas Timur Tengah dengan pendekatan lokal yang sederhana dan mudah dijangkau. Dengan harga yang ramah di kantong dan penyajian yang menggoda, kehadiran kebab ini pun semakin meramaikan dunia kuliner kota Sampang.

Mulanya, Kebab Sultan Omben hanya dijual di daerah Omben. Namun, melihat potensi pasar yang lebih luas di wilayah perkotaan, terutama di titik keramaian seperti alun-alun, sang pemilik pun memutuskan untuk melebarkan sayap.

“Insya Allah setiap hari berjualan di sini. Kami lihat dulu antusiasnya pembeli di kota,” ujar Habib, seorang pria paruh baya yang menjadi sosok sentral di balik keberadaan Kebab Sultan Omben. Wawancara tersebut dilansir oleh RRI.co.id, menunjukkan bagaimana pelaku usaha kecil ini melihat peluang dan melakukan uji pasar langsung dengan terjun ke pusat keramaian kota.

Langkah Habib untuk menjajal peruntungan di Alun-Alun Trunojoyo ternyata membuahkan hasil positif. Bahkan saat persiapan berjualan belum sepenuhnya rampung, sejumlah pembeli sudah tampak mengantre di depan gerobak sederhana miliknya. Pemandangan ini menjadi bukti bahwa respons masyarakat cukup menggembirakan dan memberi semangat tersendiri bagi Habib dan kedua anaknya yang turut membantu dalam proses penjualan.

Dukungan dari pembeli pertama pun menunjukkan bagaimana kekuatan promosi dari mulut ke mulut masih sangat efektif di kalangan masyarakat lokal. Salah seorang pengunjung, Qiqi, mengaku dirinya tertarik mencicipi kebab tersebut setelah melihat banyak orang berkumpul di satu titik.

“Awalnya bingung kok rame, ada apa. Ternyata ada yang jual kebab baru di situ, akhirnya aku coba beli mau ngerasain juga,” ungkap Qiqi dengan antusias. Pengalaman konsumen seperti ini menunjukkan bagaimana rasa penasaran bisa berubah menjadi pengalaman kuliner yang memuaskan, dan kemungkinan akan membentuk pelanggan yang loyal.

Dengan banderol harga Rp 10.000 untuk seporsi kebab, makanan ini terbilang sangat terjangkau bagi berbagai lapisan masyarakat. Tak hanya menjual kebab, Kebab Sultan Omben juga menyediakan menu burger dengan harga variatif, yakni mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per porsi. Variasi menu ini menjadi nilai tambah tersendiri, terlebih di tengah persaingan kuliner yang cukup ketat di pusat kota.

Selain karena harga dan rasa, pendekatan yang digunakan Habib dalam menjalankan usahanya pun tergolong unik. Ia mengedepankan semangat kekeluargaan dalam berjualan. Kedua anaknya turut serta dalam membantu operasional harian, mulai dari menyiapkan bahan hingga melayani pembeli. Hal ini tidak hanya meringankan beban kerja, tetapi juga mempererat hubungan keluarga dalam sebuah aktivitas ekonomi yang produktif.

Alun-Alun Trunojoyo sendiri merupakan titik strategis bagi pelaku usaha kuliner. Kawasan ini ramai dikunjungi warga, baik pagi, sore, maupun malam hari. Keberadaan Kebab Sultan Omben di area ini bukan hanya sekadar menjual makanan, tapi juga ikut meramaikan suasana serta menawarkan alternatif baru yang bisa dinikmati oleh warga lokal maupun wisatawan.

Fenomena seperti ini menunjukkan bagaimana makanan khas luar negeri bisa diadaptasi dan diterima dengan baik oleh masyarakat lokal jika disajikan dengan pendekatan yang tepat. Dalam hal ini, Kebab Sultan Omben tidak sekadar menjual makanan, tetapi juga menghadirkan pengalaman baru bahkan bisa dibilang sebagai edukasi rasa bagi masyarakat yang mungkin belum familiar dengan hidangan khas Timur Tengah tersebut.

Ke depan, jika tren dan antusiasme terus meningkat, bukan tidak mungkin Kebab Sultan Omben akan mengembangkan bisnisnya lebih jauh, entah itu melalui penambahan outlet di berbagai titik strategis lain di Kabupaten Sampang atau dengan inovasi menu yang tetap ramah di lidah dan di kantong.

Munculnya pelaku usaha seperti Habib di tengah kompetisi kuliner yang padat juga membuktikan bahwa semangat wirausaha lokal tetap hidup dan berkembang. Dengan kreativitas, kerja keras, serta kemauan untuk beradaptasi dengan selera pasar, siapa pun bisa menciptakan peluang baru yang menjanjikan.

Kisah Kebab Sultan Omben bukan hanya soal menjual makanan, tetapi juga tentang bagaimana sebuah usaha kecil bisa bertumbuh dari daerah, menjelajah ke pusat kota, dan menjadi bagian dari denyut kehidupan kuliner masyarakat. Dan yang terpenting, ini menjadi contoh nyata bahwa keberhasilan tak melulu datang dari modal besar, melainkan dari kejelian melihat peluang serta tekad untuk terus maju.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index