Fashion

Fashion 2025 Ala Gen Z: Gaya Oversized dan Warna Earth Tone

Fashion 2025 Ala Gen Z: Gaya Oversized dan Warna Earth Tone
Fashion 2025 Ala Gen Z: Gaya Oversized dan Warna Earth Tone

JAKARTA - Tahun 2025 memperlihatkan bagaimana Gen Z terus mengukir perubahan dalam dunia fashion dengan gaya yang semakin berani dan ekspresif. Berbeda dari generasi sebelumnya yang kerap terpaku pada tren yang sudah mapan, Gen Z kini memanfaatkan fashion sebagai sarana ekspresi diri sekaligus wadah menyuarakan nilai-nilai sosial dan lingkungan. Di tengah pesatnya perkembangan media sosial, mereka tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pencipta tren yang memadukan kenyamanan, keberlanjutan, dan orisinalitas.

Salah satu tren yang tetap menjadi favorit adalah gaya oversized. Pilihan jaket bomber yang besar, hoodie longgar, dan celana wide-leg kini bukan sekadar soal kenyamanan, tapi juga menjadi simbol kebebasan berekspresi bagi generasi muda. Raka, seorang content creator fashion asal Bandung, menegaskan, “Fashion bukan soal ukuran, tapi soal karakter.” Desainer ternama seperti Balenciaga bahkan merespons kuat tren ini, sementara brand lokal seperti Sejauh Mata Memandang ikut mengangkat gaya oversized sebagai bagian dari koleksinya.

Tidak hanya soal potongan pakaian, palet warna yang dipilih Gen Z juga mencerminkan nilai-nilai yang mereka anut. Warna-warna alam seperti cokelat tanah, hijau zaitun, dan krem mendominasi pilihan mereka, dipadukan dengan tekstur natural dari bahan seperti linen dan katun organik. Stylist dari Jakarta, Dita, menjelaskan bahwa “Earth tones memberi kesan tenang dan dewasa, cocok untuk gaya hidup mindful yang kini banyak diadopsi anak muda.” Ini menunjukkan bahwa fashion bagi Gen Z bukan hanya soal penampilan, melainkan juga gaya hidup yang lebih sadar akan keberlanjutan dan keseimbangan dengan alam.

Selain warna alami, sentuhan nostalgia dari era Y2K kembali populer dengan pembaruan yang modern. Crop top holografik, celana low-rise, dan aksesori metalik menjadi ciri khas tren futuristik yang menggabungkan elemen retro dengan teknologi dan kesadaran lingkungan. Platform seperti TikTok berperan besar dalam menyebarkan gaya ini, di mana jutaan video menampilkan ragam pakaian unik yang mengusung nilai keberlanjutan sekaligus estetika masa depan.

Kesadaran terhadap isu lingkungan semakin kuat mendorong Gen Z memilih fashion ramah lingkungan. Tren thrifting, upcycling, serta dukungan terhadap brand lokal yang transparan soal proses produksi semakin marak. Survei Fashion Futures Indonesia menyebutkan bahwa 78% Gen Z lebih memilih pakaian bekas berkualitas dibandingkan produk fast fashion. Naya, pemilik toko thrift online di Surabaya, menambahkan, “Baju bekas itu punya cerita, dan kita bisa kasih napas baru lewat styling.” Hal ini menunjukkan bahwa di balik gaya yang mereka kenakan, ada keinginan untuk membuat perbedaan positif bagi planet.

Fashion 2025 juga semakin inklusif dengan munculnya gaya bebas gender. Potongan unisex seperti blazer longgar dan kaos oversized tidak lagi dipandang sebagai pakaian untuk satu jenis kelamin tertentu. Gen Z menolak batasan konvensional dalam berpakaian dan memilih gaya yang mencerminkan kepribadian mereka. Brand internasional seperti Zara dan H&M sudah meluncurkan koleksi gender-neutral, sementara desainer lokal seperti Toton dan Sean Sheila membawa tema inklusivitas dalam karya mereka.

Dinamika fashion Gen Z juga dipengaruhi oleh microtrend yang lahir dari media sosial. Tren seperti “clean girl aesthetic”, “blokecore”, dan “eclectic grandma” muncul dan berkembang pesat di platform seperti TikTok dan Instagram. Gen Z gemar mencoba dan menggabungkan tren yang cepat berubah, mengekspresikan keunikan diri mereka bahkan dengan gaya yang nyeleneh sekalipun.

Selain pakaian, aksesori kini menjadi fokus utama dalam menciptakan tampilan yang berbeda. Anting chandelier besar, tas geometris, hingga sepatu chunky kian populer dan bukan hanya sebagai pelengkap, melainkan pernyataan gaya yang kuat. Tren aksesori lain seperti arm cuff, micro sunglasses, dan nail jewelry juga mulai mencuri perhatian para fashion enthusiast muda.

Lebih dari sekadar penampilan, tren fashion tahun 2025 menggarisbawahi bagaimana Gen Z memandang pakaian sebagai cerminan identitas dan nilai-nilai hidup mereka. Fashion menjadi medium yang menyuarakan siapa mereka dan apa yang mereka perjuangkan di dunia. Dengan kreativitas yang tak terbatas dan kesadaran sosial yang tinggi, Gen Z tidak hanya mengikuti tren tapi juga mendefinisikan ulang makna berpakaian.

Dari gaya oversized yang leluasa, warna-warna alam yang menenangkan, hingga aksesori berani yang memikat, setiap elemen menjadi bagian dari narasi yang lebih besar tentang keberanian menjadi diri sendiri dan berkontribusi pada perubahan positif. Di tengah derasnya perubahan tren dan pengaruh media sosial, satu hal yang tetap konsisten: Gen Z ingin tampil autentik dan orisinal. Mereka memakai pakaian bukan sekadar untuk ikut-ikutan, tapi sebagai pernyataan diri yang kuat dan penuh makna.

Dengan cara itulah, generasi ini menunjukkan bahwa fashion bukan hanya soal penampilan luar, melainkan cerminan nilai, identitas, dan keberanian untuk mengekspresikan siapa mereka sebenarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index