Perbankan

Dukungan Perbankan dan Swasta untuk UMKM Berau

Dukungan Perbankan dan Swasta untuk UMKM Berau
Dukungan Perbankan dan Swasta untuk UMKM Berau

JAKARTA - Upaya memperluas jangkauan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Berau tak bisa hanya mengandalkan kerja pemerintah daerah semata. Kolaborasi yang melibatkan sektor perbankan dan pihak swasta kini menjadi kunci agar produk-produk lokal dan kerajinan khas Berau mampu menembus pangsa pasar yang lebih luas.

Pemerintah Kabupaten Berau, melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), terus berupaya membangun jembatan kerja sama yang dapat menguntungkan semua pihak. Fokusnya adalah bagaimana pelaku UMKM dan para perajin mendapatkan dukungan, baik dari segi pembiayaan, promosi, hingga pendampingan yang memadai, khususnya saat mengikuti pameran dan expo di luar daerah.

Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menegaskan bahwa dukungan dari pihak perbankan sangat krusial. Menurutnya, anggaran pemerintah memiliki keterbatasan, sehingga kontribusi pihak ketiga menjadi faktor penentu keberhasilan promosi produk daerah.

“Makanya, kami harapkan perbankan bisa membantu. Kalau hanya mengandalkan anggaran pemerintah, itu terbatas. Kami berharap di event-event tertentu, mereka dapat mendukung teman-teman di Dekranasda maupun Pemkab,” ujar Eva.

Ia menjelaskan bahwa pembiayaan untuk mengikuti kegiatan promosi di luar daerah, seperti expo atau pameran, seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM. Biaya transportasi, sewa stan, akomodasi, hingga logistik memerlukan anggaran yang tidak kecil. Tanpa dukungan sponsor, banyak pelaku usaha kecil yang terpaksa melewatkan kesempatan berharga tersebut.

Sejauh ini, langkah awal sudah terlihat dengan adanya tiga bank yang menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mendukung program promosi UMKM Berau. Eva menambahkan bahwa pihaknya tidak hanya mengandalkan perbankan, tetapi juga aktif melakukan pendekatan kepada perusahaan swasta di berbagai sektor.

“Targetnya adalah menciptakan ekosistem dukungan yang menyeluruh, di mana perbankan bisa membantu dari sisi pembiayaan, sementara swasta berkontribusi dalam bentuk sponsorship atau fasilitasi promosi,” ujarnya.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, turut menekankan pentingnya kolaborasi ini. Menurutnya, promosi potensi daerah melalui partisipasi UMKM di berbagai event bukan sekadar kegiatan dagang, melainkan juga misi membawa identitas budaya Berau ke panggung yang lebih luas.

Sri Juniarsih mengajak perbankan untuk berperan sebagai sponsor dalam kegiatan pameran dan expo. Langkah ini dinilai akan sangat membantu pelaku UMKM dan perajin lokal untuk menunjukkan kualitas produk sekaligus menambah jejaring bisnis.

“Kehadiran mereka di pameran luar daerah bukan hanya memperkenalkan produk, tetapi juga membawa identitas budaya dan potensi Berau. Karena itu, dukungan dari perbankan sangat berarti,” kata Sri Juniarsih.

Ia juga menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, perbankan, dan pihak swasta akan menciptakan efek berganda. Selain memperkuat branding daerah, kerja sama ini dapat meningkatkan daya saing produk lokal, menarik minat investor, dan membuka peluang kemitraan strategis.

Di sisi lain, partisipasi aktif perbankan dalam mendukung promosi UMKM sejalan dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Dengan menyalurkan dana CSR pada program-program yang memberdayakan pelaku usaha kecil, perbankan tidak hanya berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah, tetapi juga memperkuat citra positif di mata masyarakat.

Pendekatan ini diyakini akan memberi manfaat timbal balik. Bagi pelaku UMKM, dukungan finansial dan promosi berarti peluang memperluas pasar dan meningkatkan penjualan. Sementara bagi perbankan dan pihak swasta, keterlibatan mereka menjadi sarana membangun relasi jangka panjang dengan calon nasabah atau mitra bisnis potensial.

Pemerintah daerah pun melihat potensi besar dari kerja sama ini. Dengan sumber daya yang terbatas, Pemkab Berau berfokus pada fasilitasi, koordinasi, dan menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya UMKM. Sementara itu, pihak ketiga diharapkan bisa melengkapi peran tersebut melalui bantuan nyata di lapangan.

Eva Yunita menambahkan bahwa setiap langkah kecil menuju kolaborasi yang efektif akan berdampak positif pada perkembangan UMKM Berau. “Kalau kita bisa rutin mengikutkan pelaku UMKM ke pameran berskala besar, efeknya bukan hanya pada penjualan jangka pendek, tapi juga pada peningkatan kualitas produk dan keterampilan pelaku usaha itu sendiri,” jelasnya.

Dengan optimisme yang sama, Sri Juniarsih menilai bahwa sinergi yang terjalin akan menjadi pondasi kuat bagi Berau untuk bersaing di pasar regional bahkan nasional. Produk-produk lokal yang khas, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, hingga hasil olahan pertanian, akan memiliki nilai tambah jika mendapat dukungan promosi yang konsisten dan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Berau pun berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi intensif dengan semua pihak terkait. Harapannya, dukungan yang ada bukan hanya bersifat sesaat, melainkan menjadi kemitraan strategis jangka panjang yang mampu mengangkat nama Berau di kancah yang lebih luas.

Jika kolaborasi ini berjalan sesuai harapan, bukan hal mustahil bagi Berau untuk menjadi salah satu pusat pengembangan UMKM terkemuka di Kalimantan Timur. Dengan keterlibatan aktif perbankan dan swasta, ditambah kreativitas pelaku usaha, produk-produk unggulan daerah akan semakin dikenal dan berdaya saing tinggi.

Sinergi yang dibangun saat ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, di mana pelaku usaha kecil mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang, dan identitas budaya Berau dapat terus hidup dan dikenal luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index