Bromo

Menyambut Fajar di Puncak Penanjakan 1 Bromo

Menyambut Fajar di Puncak Penanjakan 1 Bromo
Menyambut Fajar di Puncak Penanjakan 1 Bromo

JAKARTA - Dini hari di Penanjakan 1 Bromo, Kamis, 15 Agustus 2025, berubah menjadi lautan manusia yang antusias menunggu kemunculan matahari.. Ribuan pengunjung memadati area ini, menumpang sekitar 200-an kendaraan jip yang datang dari empat pintu keberangkatan: Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Tujuan mereka sama: menikmati momen sunrise yang menakjubkan di salah satu titik terbaik kawasan Bromo.

Di antara keramaian itu, terdapat 50 Wisatwan yang datang dari Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dari Malang, rombongan kami memulai perjalanan dengan dua bus sejak dini hari. Setelah sekitar 40 menit, kami berpindah bus dan melanjutkan perjalanan menggunakan mobil jip, masing-masing mengangkut lima orang, menuju puncak Penanjakan 1.

Namun, perjalanan menuju puncak tidak selalu mulus. Jalan yang sempit dan padat menyebabkan kemacetan di Bukit Cinta dan Bukit Kingkong. Satu kendaraan mengalami kecelakaan sehingga lalu lintas tertahan sementara. Jalur ini merupakan satu-satunya akses menuju puncak setinggi 2.770 meter di atas permukaan laut, tempat terbaik untuk menyaksikan matahari muncul di ufuk timur.

Bagi yang tidak mampu menempuh jarak 1,5 kilometer dengan berjalan kaki, tersedia ojek yang dapat mengangkut dua orang dengan tarif Rp50.000 sekali jalan. Biaya ini terpisah dari sewa jip pergi-pulang yang mencapai Rp1 juta. “Kemacetan selalu terjadi,” kata Endri, pedagang yang berjualan di tepi jalan masuk teras Penanjakan.

Setelah perjuangan menembus keramaian dan udara dingin pegunungan, semua lelah terbayar begitu kami sampai di titik pandang. Cahaya matahari mulai membelah kabut, menyinari Gunung Bromo dengan warna oranye kemerahan. Asap putih yang mengepul dari puncak gunung menambah dramatis suasana pagi itu. Suhu udara mencapai 9 derajat Celsius, tetapi keindahan pemandangan membuat semua pengunjung betah menikmati setiap detiknya.

Begitu matahari semakin meninggi, rombongan mulai menuruni Penanjakan 1. Perjalanan pulang menyajikan kesempatan singgah di beberapa titik menarik, termasuk Pasir Berbisik dan padang savana yang luas. Area ini menawarkan beragam aktivitas, seperti menaiki kuda, sarapan di puluhan warung lokal, atau sekadar berfoto dengan latar belakang alam Bromo yang memesona.

Pasir Berbisik menampilkan hamparan pasir yang bisa diibaratkan berbisik oleh angin pagi. Sementara padang savana menyuguhkan panorama luas yang mengundang decak kagum setiap pengunjung. Aktivitas sederhana ini, dipadukan dengan udara segar dan cahaya pagi, menjadikan pengalaman berkunjung ke Bromo semakin lengkap.

Kendati perjalanan menuju puncak penuh tantangan—dari macet hingga harus menapaki jalan setapak sejauh 1,5 kilometer—keindahan yang tersaji di Penanjakan 1 memberikan rasa puas tersendiri. Momen sunrise yang spektakuler dan suasana pegunungan yang menenangkan menjadi alasan ribuan orang tetap antusias mengunjungi lokasi ini setiap pagi.

Bagi para pengunjung yang mencari pengalaman berbeda, Bromo menawarkan kombinasi unik antara tantangan perjalanan dan keindahan alam yang luar biasa. Mulai dari menunggu fajar di Penanjakan, menikmati pemandangan asap gunung yang mengepul, hingga menjelajah Pasir Berbisik dan padang savana, semua memberikan kenangan tak terlupakan.

Pemandangan Gunung Bromo yang dramatis saat matahari muncul menjadi daya tarik utama. Suasana pagi yang hening, cahaya pertama yang menembus kabut, dan kontras warna langit dengan tanah vulkanik menciptakan momen sempurna bagi pecinta fotografi dan wisatawan. Banyak yang datang hanya untuk merasakan ketenangan sejenak, menjauh dari hiruk-pikuk kota, sambil menikmati udara pegunungan yang segar.

Meski fasilitas transportasi seperti jip dan ojek tersedia, pengalaman berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer menambah sensasi petualangan. Para pengunjung bisa menyatu dengan alam, merasakan setiap langkah di tengah kesejukan pegunungan. Perjuangan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman menikmati sunrise, karena setiap rintangan di perjalanan membuat pemandangan di puncak terasa lebih berharga.

Selepas menyaksikan matahari terbit, banyak pengunjung memilih melanjutkan eksplorasi di kawasan sekitar Bromo. Dari berinteraksi dengan kuda, berfoto di padang savana, hingga menikmati sarapan pagi di warung-warung lokal, semuanya menambah kenikmatan perjalanan. Suasana pagi yang hangat dan ramah membuat kunjungan ke Bromo bukan sekadar wisata, tetapi pengalaman budaya dan alam yang lengkap.

Penanjakan 1 Bromo membuktikan dirinya sebagai destinasi yang mampu menyatukan alam, petualangan, dan keindahan visual dalam satu paket. Dari ribuan pengunjung yang datang dengan berbagai kendaraan hingga mereka yang rela menapaki jalan kaki, semua bersatu dalam satu tujuan: menyambut fajar dan menikmati panorama menakjubkan Gunung Bromo.

Bagi siapa pun yang ingin merasakan sensasi alam pegunungan yang autentik, Penanjakan 1 adalah pilihan yang tepat. Setiap detik di sini—mulai dari menunggu sunrise hingga menjelajahi area sekitar—memberikan pengalaman unik yang sulit dilupakan. Bahkan kemacetan dan dinginnya udara tak mampu mengurangi pesona momen menakjubkan ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index