JAKARTA - Bagi pecinta kuliner khas Betawi, ada satu hidangan yang selalu berhasil membuat rindu: nasi uduk Kebon Kacang. Salah satu yang paling terkenal dan melegenda adalah racikan milik Zainal Fanani. Sejak pertama kali berdiri pada tahun 1967, nasi uduk ini konsisten mempertahankan cita rasa khasnya hingga kini.
Berlokasi di Jalan Kebon Kacang VIII Nomor 5, Kedai Zainal Fanani (KZF) telah menjadi destinasi wajib bagi mereka yang mencari nasi uduk autentik dengan berbagai pilihan lauk. Tak hanya soal rasa, suasana kedai yang kental nuansa Betawi juga menambah daya tarik tersendiri. Dengan area makan cukup luas, pengunjung bisa menikmati makanan dengan nyaman dari pukul 10 pagi hingga 11 malam setiap harinya.
Pilihan Lauk yang Menggoda Selera
Salah satu daya pikat utama nasi uduk KZF adalah beragam lauk yang tersedia. Begitu masuk ke area depan, pengunjung langsung disuguhi pilihan menu yang menggiurkan. Ada ayam goreng, paru, sate usus, babat, iso, sate ati ampela, hingga tahu dan tempe.
Uniknya, lauk-lauk tersebut sebelumnya diungkep dengan bumbu khas, kemudian digoreng saat ada pesanan. Cara ini membuat setiap sajian terasa segar dan gurih, dengan aroma bumbu yang meresap sempurna. Tidak heran, pengunjung kerap menyebut lauk gorengan di sini selalu terasa nikmat karena disajikan hangat langsung dari wajan.
Nasi Uduk Khas Kebon Kacang
Bicara soal nasi uduk, penyajian di KZF memiliki ciri khas tersendiri. Nasi uduk dibungkus daun pisang dalam porsi mungil, kemudian diberi taburan bawang goreng di atasnya. Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp 3 ribu per bungkus.
Meski terlihat sederhana, keharuman nasi uduk yang dimasak dengan santan kental ini membuat siapa pun tergoda. Tidak sedikit pengunjung yang akhirnya memesan beberapa bungkus sekaligus karena porsinya yang pas untuk disantap bersama lauk.
Harga Ramah Kantong dengan Lauk Melimpah
Soal harga, KZF menawarkan pilihan lauk dengan rentang mulai Rp 3 ribu hingga Rp 25 ribu. Di antara semuanya, sate udang menjadi yang termahal, disusul dengan empal dan ayam goreng. Meski begitu, pengunjung tidak merasa keberatan karena sebanding dengan rasa dan kualitas yang ditawarkan.
Dengan beragam pilihan tersebut, siapa pun bisa menyesuaikan pesanan sesuai selera dan bujet. Tak heran jika kedai ini sering kali dipenuhi pelanggan dari berbagai kalangan, mulai dari pekerja kantoran, wisatawan, hingga keluarga yang ingin menikmati makan malam bersama.
Kelezatan yang Lengkap dengan Bumbu Kacang
Ciri khas lain dari nasi uduk KZF adalah pendampingnya. Setiap porsi nasi disajikan bersama bumbu kacang serta kecap manis, ditambah taburan bawang goreng lagi di atasnya. Perpaduan rasa gurih, manis, dan sedikit smoky dari bawang goreng menciptakan harmoni yang membuat banyak orang ketagihan.
Tak berhenti di situ, pengunjung bisa menambahkan sambal cair khas KZF. Rasa pedas manis dari sambal ini benar-benar melengkapi kelezatan nasi uduk. Banyak pelanggan yang mengaku sulit berhenti menambahkan sambal karena cita rasanya yang nagih.
Popularitas yang Tak Pernah Surut
Seiring berjalannya waktu, popularitas nasi uduk KZF justru semakin meningkat. Dalam sehari, kedai ini bisa menghabiskan hingga 50 liter beras. Angka tersebut menjadi bukti betapa tingginya minat masyarakat terhadap kuliner legendaris ini.
Untuk menjawab permintaan pelanggan yang semakin banyak, KZF juga membuka cabang di beberapa lokasi lain, yakni di Radio Dalam dan Alam Sutera. Meski berbeda lokasi, cita rasa yang ditawarkan tetap sama, sehingga pelanggan setia tidak perlu jauh-jauh datang ke Kebon Kacang.
Kenangan Rasa yang Melekat
Bagi sebagian orang, menikmati nasi uduk KZF bukan hanya soal mengenyangkan perut, tetapi juga sebuah pengalaman bernostalgia. Resep yang dipertahankan sejak 1967 membuat rasa nasi uduk ini tak berubah meski zaman sudah berganti. Inilah yang membuat banyak pelanggan lama terus kembali, bahkan mengenalkan kuliner ini kepada generasi berikutnya.
Di tengah maraknya kuliner modern, keberadaan KZF menjadi bukti bahwa cita rasa tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Setiap suapan nasi uduk, lauk goreng hangat, hingga siraman bumbu kacang dan sambal cair seakan menghadirkan kembali suasana makan khas Betawi tempo dulu.
Nasi uduk Kebon Kacang racikan Zainal Fanani adalah salah satu ikon kuliner Betawi yang telah bertahan lebih dari lima dekade. Dengan kombinasi nasi gurih, lauk beragam, bumbu kacang, serta sambal khasnya, hidangan ini berhasil memikat lidah banyak orang.
Tidak hanya menyajikan makanan, KZF juga menghadirkan pengalaman kuliner yang sarat akan tradisi dan kenangan. Bagi yang belum pernah mencobanya, mampir ke Jalan Kebon Kacang VIII Nomor 5 bisa menjadi pengalaman kuliner yang sulit dilupakan.
Dengan harga terjangkau, porsi variatif, dan cita rasa yang konsisten sejak puluhan tahun lalu, nasi uduk KZF layak disebut sebagai kuliner legendaris yang akan terus bertahan dari generasi ke generasi.