JAKARTA - Perjalanan panjang Ederson bersama Manchester City akhirnya mencapai titik akhir. Setelah delapan tahun menjadi pilar utama di bawah mistar gawang, kiper asal Brasil itu resmi dilepas The Cityzens ke klub Turki, Fenerbahce. Keputusan ini menandai berakhirnya era salah satu penjaga gawang paling berpengaruh dalam sejarah modern City.
Kabar ini dikonfirmasi jurnalis kenamaan Fabrizio Romano. Dalam laporan terbarunya, Romano menyebutkan bahwa City dan Fenerbahce telah menyepakati nilai transfer, sekaligus membuka jalan bagi Ederson untuk segera hijrah ke Super Lig Turki.
Delapan Tahun Penuh Loyalitas
Ederson bukanlah nama asing bagi publik Etihad. Ia bergabung dengan Manchester City pada 2017 setelah didatangkan dari Benfica. Sejak saat itu, ia berkembang menjadi salah satu penjaga gawang paling konsisten di Premier League.
Selama delapan tahun pengabdiannya, Ederson menjadi bagian integral dari keberhasilan City meraih berbagai gelar bergengsi, mulai dari Premier League, Piala Liga, hingga Liga Champions. Reputasinya bukan hanya karena kemampuan refleks dan distribusi bola yang luar biasa, tetapi juga karakternya yang tenang dalam menghadapi tekanan di laga-laga besar.
Kini, masa bakti panjang itu resmi berakhir. Manajemen klub memutuskan melepas sang kiper veteran untuk memberi ruang bagi regenerasi di posisi penjaga gawang.
Detail Transfer ke Fenerbahce
Menurut laporan Romano, proses transfer Ederson berjalan cukup mulus. Manchester City dan Fenerbahce mencapai kesepakatan dengan nilai paket transfer senilai 13-14 juta Euro. Awalnya, City berharap bisa mendapatkan harga lebih tinggi, mengingat pengalaman dan kualitas sang kiper. Namun, demi kelancaran proses, mereka akhirnya menyetujui tawaran klub Turki tersebut.
Bukan hanya antar klub, Ederson sendiri juga telah menyepakati detail kontrak pribadi bersama Fenerbahce. Dengan demikian, tidak ada lagi hambatan besar dalam proses kepindahannya. Transfer ini hanya tinggal menunggu penyelesaian administrasi dan perjalanan sang pemain ke Istanbul.
Bersiap Menuju Turki
Meski bursa transfer Liga Turki baru akan ditutup pekan depan, Ederson disebut sudah menyiapkan diri untuk segera bergabung dengan Fenerbahce. Ia kabarnya mulai berkemas dan akan terbang bersama keluarganya ke Turki dalam waktu dekat.
Kepindahan ini menjadi langkah baru dalam kariernya. Fenerbahce berharap pengalaman Ederson di level tertinggi Eropa bisa menjadi dorongan besar bagi ambisi klub untuk bersaing di liga domestik maupun kancah Eropa.
Mengapa City Merelakan?
Bagi sebagian fans, keputusan melepas Ederson mungkin terasa mengejutkan. Namun, Manchester City rupanya sudah menyiapkan skenario pergantian penjaga gawang sejak beberapa waktu lalu.
Manajemen klub baru saja merekrut James Trafford, kiper muda berbakat yang diyakini mampu menjadi solusi jangka panjang di bawah mistar. Tidak berhenti sampai di situ, City juga dikabarkan tengah membidik Gianluigi Donnarumma, kiper utama Paris Saint-Germain, untuk menambah kedalaman dan kualitas di lini pertahanan.
Dengan dua opsi tersebut, City merasa cukup percaya diri untuk menatap masa depan tanpa Ederson.
Akhir yang Layak untuk Sang Legenda Modern
Delapan tahun bukan waktu yang singkat. Dalam kurun itu, Ederson telah mengukir catatan manis bersama Manchester City. Ia menjadi bagian dari era dominasi klub di bawah asuhan Pep Guardiola, termasuk dalam momen bersejarah ketika City meraih treble winner.
Kepindahannya ke Fenerbahce mungkin mengakhiri satu bab, tetapi juga membuka lembaran baru. Di Turki, ia akan membawa pengalaman sekaligus reputasi besar yang bisa mengangkat performa tim barunya.
Implikasi bagi Manchester City
Kepergian Ederson jelas meninggalkan jejak besar. Selain kehilangan sosok berpengalaman, City juga dituntut segera memastikan kestabilan di sektor penjaga gawang. Trafford mungkin menjadi pilihan jangka panjang, tetapi menghadapi kompetisi seketat Premier League, mereka membutuhkan kiper yang siap tampil konsisten di level tertinggi.
Donnarumma menjadi nama yang terus dikaitkan, dan jika transfer itu terwujud, City bisa membangun kombinasi ideal: kiper muda berbakat dan penjaga gawang papan atas berpengalaman.