JAKARTA - Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan fluktuasi pada perdagangan pagi ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan dan tercatat melemah dari level pembukaan 7.620, turun sebanyak 154,37 poin atau 1,97 persen ke posisi 7.676,12. Tren pelemahan ini menjadi perhatian para investor, baik institusi maupun ritel, untuk menyesuaikan strategi trading mereka.
Kondisi Pasar Saham Global
Pergerakan IHSG tidak lepas dari sentimen global. Bursa utama di Amerika Serikat menunjukkan tren melemah pada akhir perdagangan minggu lalu. Saham-saham teknologi, terutama yang terkait kecerdasan buatan seperti Dell dan Nvidia, mengalami tekanan, sehingga memicu penurunan indeks S&P 500 sebesar 0,64 persen, Nasdaq turun 1,15 persen, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,20 persen.
Sementara itu, bursa Asia bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 melemah 0,26 persen, Hang Seng Hong Kong justru menguat 0,32 persen, dan Shanghai Composite naik 0,37 persen. Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,32 persen dan Kosdaq melemah 0,19 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa sentimen global masih menjadi faktor penting yang memengaruhi pergerakan IHSG.
Sentimen Investor Asing
Riset harian BNI Sekuritas mencatat adanya aksi net sell asing sebesar Rp688 miliar pada perdagangan Jumat lalu. Saham yang paling banyak dilepas investor asing antara lain BBCA, BMRI, ADRO, GOTO, dan BUMI. Fenomena ini menjadi salah satu faktor tekanan pada IHSG, sekaligus memberi sinyal bahwa investor asing cenderung mengambil posisi wait-and-see menghadapi ketidakpastian pasar.
Menyikapi kondisi tersebut, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG masih berpotensi melemah dengan support di level 7.600-7.700 dan resist pada rentang 7.880-7.950. Investor disarankan tetap memperhatikan volatilitas harian dan menyesuaikan strategi trading agar tetap aman dan menguntungkan.
Saham Pilihan untuk Trading
Meski IHSG melemah, masih ada sejumlah saham yang direkomendasikan sebagai peluang trading hari ini. Strategi yang disarankan adalah “Buy on Weakness”, yakni membeli saham ketika harga turun ke area tertentu, dengan memperhatikan batas cutloss dan target harga. Berikut rekomendasinya:
PSAB
Area beli: Rp550
Cutloss: di bawah Rp520
Target harga: Rp640-Rp740
MINA
Area beli: Rp143-Rp160
Cutloss: di bawah Rp140
Target harga: Rp194-Rp204
BKSL
Area beli: Rp122-Rp128
Cutloss: di bawah Rp116
Target harga: Rp145-Rp152
EMTK
Area beli: Rp1.100-Rp1.150
Cutloss: di bawah Rp1.050
Target harga: Rp1.250-Rp1.300
TOBA
Area beli: Rp1.100-Rp1.150
Cutloss: di bawah Rp1.050
Target harga: Rp1.310-Rp1.400
ANTM
Area beli: Rp2.800-Rp2.900
Cutloss: di bawah Rp2.740
Target harga: Rp3.090-Rp3.150
Strategi Buy on Weakness ini membantu investor mengambil peluang pada penurunan harga saham, sekaligus membatasi risiko kerugian dengan cutloss yang jelas.
Tips Menghadapi Volatilitas
Para analis menekankan pentingnya beberapa langkah strategis untuk menghadapi volatilitas pasar:
Pantau pergerakan global: Investor harus selalu memperhatikan kondisi pasar global yang dapat memengaruhi IHSG, terutama sektor teknologi dan saham yang banyak diminati asing.
Pilih saham defensif dan likuid: Saham dengan likuiditas tinggi lebih mudah dijual atau dibeli saat harga bergerak cepat.
Terapkan manajemen risiko: Cutloss yang jelas dan target harga realistis membantu investor menjaga portofolio dari kerugian besar.
Diversifikasi portofolio: Menyebar investasi di beberapa saham dan sektor dapat mengurangi risiko volatilitas ekstrem.
Tren Perdagangan ke Depan
Kondisi pasar yang cenderung fluktuatif menuntut investor lebih waspada dan adaptif. Dengan strategi yang tepat, pelemahan IHSG bisa menjadi peluang untuk membeli saham unggulan dengan harga lebih rendah.
Analis menyebutkan bahwa sektor-sektor tertentu, termasuk teknologi, pertambangan, dan energi, tetap menjadi perhatian investor karena potensi pertumbuhan jangka panjang. Investor juga disarankan mengikuti berita terkini mengenai aksi asing, kebijakan moneter, serta perkembangan ekonomi global yang dapat memicu sentimen pasar.
Meskipun IHSG melemah, peluang trading tetap terbuka bagi investor yang cermat. Rekomendasi saham seperti PSAB, MINA, BKSL, EMTK, TOBA, dan ANTM memberikan opsi untuk tetap menghasilkan keuntungan. Kunci sukses terletak pada pemahaman pasar, disiplin dalam menerapkan cutloss, dan strategi buy on weakness yang bijak.
Dengan pendekatan ini, investor dapat menghadapi ketidakpastian pasar dengan lebih percaya diri, memanfaatkan momentum penurunan harga untuk membangun portofolio yang kuat, dan menjaga peluang cuan di tengah volatilitas pasar saham.