SEMBAKO

Update Harga Sembako Jatim: Naik-Turun dan Penyebabnya

Update Harga Sembako Jatim: Naik-Turun dan Penyebabnya
Update Harga Sembako Jatim: Naik-Turun dan Penyebabnya

JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur selalu menjadi perhatian utama masyarakat, terutama bagi keluarga yang mengatur pengeluaran harian. Pergerakan harga sembako yang naik-turun setiap hari memengaruhi belanja rumah tangga, sehingga mengetahui update harga terbaru menjadi hal penting untuk perencanaan finansial keluarga.

Sembako, singkatan dari sembilan bahan pokok, adalah kebutuhan dasar masyarakat yang wajib tersedia di rumah untuk memenuhi gizi dan kebutuhan sehari-hari. Kesembilan bahan pokok tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain itu, cabai juga menjadi bahan penting di dapur yang harganya sering mengalami fluktuasi signifikan.

Daftar Harga Sembako di Jawa Timur

Berdasarkan pantauan dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur, berikut harga rata-rata sembako terbaru:

Beras Premium: Rp 15.154/kg

Beras Medium: Rp 12.915/kg

Gula kristal putih: Rp 16.446/kg

Minyak goreng curah: Rp 18.769/kg

Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.348/liter

Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.318/liter

Minyak goreng Minyakita: Rp 16.521/liter

Daging sapi paha belakang: Rp 118.231/kg

Daging ayam ras: Rp 34.835/kg

Daging ayam kampung: Rp 68.208/kg

Telur ayam ras: Rp 26.285/kg

Telur ayam kampung: Rp 46.534/kg

Susu kental manis Bendera: Rp 12.503/370 gr

Susu kental manis Indomilk: Rp 12.546/370 gr

Susu bubuk Bendera: Rp 41.476/400 gr

Susu bubuk Indomilk: Rp 41.268/400 gr

Garam bata: Rp 1.666/buah

Garam halus: Rp 9.640/kg

Cabai merah keriting: Rp 31.773/kg

Cabai merah besar: Rp 28.405/kg

Cabai rawit merah: Rp 26.937/kg

Bawang merah: Rp 35.402/kg

Bawang putih: Rp 30.376/kg

Gas elpiji: Rp 20.070/tabung

Dari data tersebut, komoditas yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabai. Harga cabai merah keriting naik Rp 883 atau 2,86%, sementara cabai rawit merah naik Rp 713 atau 2,72%. Kenaikan harga ini berdampak langsung pada biaya belanja harian, karena cabai merupakan bahan penting dalam berbagai masakan tradisional dan rumah tangga.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Sembako

Fluktuasi harga sembako tidak terjadi secara acak, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan produksi. Berikut beberapa faktor yang perlu diperhatikan:

Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan lebih banyak daripada permintaan, harga bisa turun.

Cuaca dan Bencana Alam: Kondisi cuaca ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim dapat memengaruhi produksi pertanian. Kekurangan pasokan akibat cuaca buruk biasanya menyebabkan kenaikan harga.

Kebijakan Pemerintah: Regulasi, subsidi, pajak, dan kebijakan impor dapat berdampak pada harga sembako. Contohnya, pembatasan impor atau perubahan pajak dapat membuat harga bahan pokok naik.

Biaya Produksi: Kenaikan harga bahan baku, pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja akan memengaruhi biaya produksi dan transportasi, sehingga harga sembako ikut naik.

Fluktuasi Nilai Tukar: Jika bahan pokok diimpor, depresiasi mata uang lokal akan membuat harga barang impor lebih mahal.

Inflasi dan Kondisi Ekonomi: Inflasi yang tinggi atau kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat mendorong kenaikan harga sembako.

Masalah Distribusi: Kendala rantai pasok seperti kemacetan, pemogokan, atau masalah logistik lainnya bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman dan mengurangi pasokan, sehingga harga naik.

Pentingnya Memantau Harga Sembako

Memantau harga sembako secara rutin penting agar masyarakat dapat mengatur anggaran belanja rumah tangga dengan tepat. Dengan mengetahui pergerakan harga, keluarga bisa menyesuaikan pengeluaran, memanfaatkan momen harga turun, dan mempersiapkan strategi belanja untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain itu, pengawasan harga sembako juga penting bagi pemerintah dan pedagang untuk menjaga stabilitas pasar. Kebijakan yang tepat dapat mencegah lonjakan harga yang memberatkan masyarakat, terutama keluarga berpenghasilan rendah. Harga sembako juga berbeda-beda di tiap pasar, sehingga masyarakat disarankan membandingkan harga antar pasar sebelum membeli.

Harga sembako di Jawa Timur selalu mengalami fluktuasi, dengan komoditas tertentu, seperti cabai, yang sering menjadi sorotan karena kenaikannya cukup signifikan. Berbagai faktor, mulai dari permintaan dan penawaran, cuaca, kebijakan pemerintah, biaya produksi, hingga distribusi dan inflasi, turut memengaruhi perubahan harga.

Dengan memantau harga sembako secara rutin melalui sumber resmi, masyarakat dapat merencanakan belanja harian dengan lebih bijak, sementara pemerintah dapat mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasar. Pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi harga sembako menjadi kunci agar kebutuhan rumah tangga tetap terpenuhi tanpa memberatkan pengeluaran keluarga.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index