JAKARTA - Di tengah upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, kolaborasi antara pelaku usaha, BUMN, dan organisasi bisnis semakin menunjukkan dampak positifnya. Salah satu wujud nyata sinergi ini adalah penyelenggaraan UMKM BUMN Great Sale yang digelar di Atrium Solo Paragon Mall. Kegiatan ini bukan sekadar pameran produk, tetapi juga menjadi wadah strategis pemberdayaan pelaku UMKM di wilayah Soloraya.
Ajang tersebut menghadirkan 65 UMKM pilihan yang berasal dari binaan berbagai perusahaan BUMN dan instansi pemerintah, termasuk pelaku UMKM non-binaan yang telah menunjukkan kualitas produk dan daya saing. Kolaborasi lintas sektor, khususnya peran aktif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) se-Soloraya, menjadi pendorong utama terselenggaranya kegiatan ini.
Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto, menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini dalam memperkuat konsumsi masyarakat yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci untuk mempercepat laju ekonomi daerah agar mampu menyentuh angka pertumbuhan yang ideal.
“Inilah kunci kolaborasi dan kita berharap bahwa Kadin bergerak untuk bisa memberikan sebuah kerja sama maupun kolaborasi agar konsumsi masyarakat harus meningkat. Karena pertumbuhan ekonomi delapan persen itu bukan hal yang mudah. Konsumsi masyarakat tentunya harus memiliki porsi yang lebih besar,” ujar Ferry.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk, tetapi juga menjadi sarana edukatif bagi masyarakat dalam mengenali produk lokal unggulan. Konsumen dapat melihat langsung ragam inovasi produk yang dihasilkan UMKM Jawa Tengah yang memiliki daya saing tidak kalah dari produk nasional.
Kehadiran UMKM BUMN Great Sale juga mendapat dukungan penuh dari Kadin Jawa Tengah. Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro, menilai kolaborasi yang dibangun di Solo bisa dijadikan model bagi wilayah lain dalam mendorong geliat UMKM secara merata.
“Semoga acara ini menjadi role model yang akan kita kembangkan di seluruh Karesidenan yang ada di Jawa Tengah, berharap perputaran yang ada di Jawa Tengah bisa bergulir sehingga bisa memberikan dukungan pertumbuhan ekonomi,” kata Harry dalam sambutannya.
Dengan potensi ekonomi lokal yang terus tumbuh, kegiatan ini dipandang mampu memperkuat posisi UMKM sebagai fondasi perekonomian nasional. Terlebih, dengan dukungan dari BUMN, sinergi yang terbentuk diharapkan mampu memperluas akses pasar, pembinaan berkelanjutan, hingga kolaborasi lintas wilayah.
Salah satu pelaku UMKM yang ikut serta dalam ajang ini adalah Arif Jaka Trianta, UMKM binaan PT KAI asal Sleman. Ia mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan ini karena dapat memperluas jaringan usaha dan meningkatkan eksposur produk secara langsung kepada publik yang lebih luas.
“Alhamdulillah ada responsif bagus, maksudnya senang berada di mall yang notabennya juga lumayan ramai. Kami berharap selain ada penjualan retail, kami juga bisa lebih dikenal dari khalayak umum dan juga ada buyer-buyer yang bisa kontak dengan kami,” ungkap Arif.
Testimoni tersebut mencerminkan harapan besar para pelaku UMKM terhadap peran fasilitasi seperti UMKM BUMN Great Sale. Ajang ini bukan hanya membuka peluang transaksi jual beli, tetapi juga menjembatani pelaku usaha dengan pembeli potensial dan bahkan investor skala kecil.
Selain itu, pelaksanaan event di pusat perbelanjaan modern seperti Solo Paragon Mall memberikan nilai tambah tersendiri. Lokasi strategis dengan lalu lintas pengunjung yang tinggi memungkinkan produk UMKM lebih mudah menjangkau berbagai segmen pasar, termasuk kalangan menengah atas.
Kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk gigi kemampuan UMKM lokal dalam hal branding, kemasan produk, inovasi, dan strategi promosi. Banyak produk UMKM binaan BUMN yang tampil dengan kualitas dan tampilan setara produk komersial nasional, mencerminkan kemajuan pesat dari sisi manajemen dan pemasaran.
Lebih jauh, keberhasilan acara ini juga menjadi tolok ukur peran organisasi seperti Kadin dalam merespons kebutuhan pelaku usaha mikro dan kecil di daerah. Kadin tidak hanya berfungsi sebagai payung bagi dunia usaha, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan.
Kadin Solo bersama mitra-mitra strategisnya berupaya membangun ekosistem usaha yang saling mendukung. Upaya ini dapat dilihat dari pemilihan peserta, strategi promosi, hingga pendekatan kolaboratif yang mengedepankan prinsip gotong royong antarwilayah.
Dengan semangat inilah, acara UMKM BUMN Great Sale diharapkan tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial tahunan, melainkan menjadi agenda berkelanjutan yang terintegrasi dalam kebijakan daerah dan nasional untuk pemberdayaan UMKM.
Kegiatan ini juga dapat menjadi pemantik bagi tumbuhnya lebih banyak inkubator bisnis UMKM yang berbasis pada kolaborasi pemerintah, swasta, dan asosiasi usaha. Hasil akhirnya diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh pelaku usaha, terutama mereka yang berada di sektor informal.
Jika pola ini diteruskan dan dikembangkan di berbagai wilayah, bukan tidak mungkin Jawa Tengah bisa menjadi pionir dalam gerakan nasional pemberdayaan UMKM berbasis kolaborasi multipihak. Dan Solo telah menunjukkan, langkah awal tersebut dimulai dari daerah, dengan semangat sinergi dan gotong royong.