Update Harga BBM Terbaru Agustus 2025

Senin, 04 Agustus 2025 | 13:07:46 WIB
Update Harga BBM Terbaru Agustus 2025

JAKARTA - Memasuki bulan Agustus 2025, para pengguna kendaraan bermotor di Indonesia kembali disuguhi perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Empat penyedia utama yakni PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia mengumumkan penyesuaian harga yang bervariasi, tergantung jenis bahan bakar dan wilayah distribusinya.

Kondisi ini membuat konsumen harus lebih cermat dan adaptif dalam memilih jenis BBM sesuai kebutuhan dan anggaran, mengingat harga tidak hanya mengalami penurunan untuk produk bensin nonsubsidi, tetapi juga kenaikan untuk sejumlah varian diesel. Penyesuaian ini efektif berlaku sejak 1 Agustus 2025, sebagaimana dilaporkan dalam hasil penelusuran terbaru pada Senin, 4 Agustus 2025.

Pertamina: Bensin Turun, Diesel Naik

Sebagai badan usaha milik negara yang paling dominan dalam distribusi BBM nasional, Pertamina melakukan penyesuaian harga yang signifikan terhadap produk BBM nonsubsidinya. Dalam daftar terbarunya, sejumlah jenis bensin mengalami penurunan harga, sementara varian diesel justru mengalami kenaikan. Harga subsidi seperti Pertalite dan Solar tetap tidak mengalami perubahan.

Untuk wilayah Jawa dan Bali, berikut daftar harga terbaru dari Pertamina:

Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter

Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter

Pertamax (RON 92): Rp 12.200 per liter (turun dari Rp 12.500)

Pertamax Green (RON 95): Rp 13.000 per liter (turun dari Rp 13.250)

Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.200 per liter (turun dari Rp 13.500)

Dexlite (CN 51): Rp 13.850 per liter (naik dari Rp 13.320)

Pertamina Dex (CN 53): Rp 14.150 per liter (naik dari Rp 13.650)

Sementara itu, harga Pertamax untuk wilayah lain juga bervariasi. Di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung, Pertamax dibanderol Rp 12.500 per liter. Di Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu, harganya Rp 12.800 per liter. Khusus untuk wilayah Free Trade Zone (FTZ) seperti Sabang dan Batam, harga Pertamax lebih murah, masing-masing Rp 11.500 dan Rp 11.700 per liter.

Shell Indonesia: Penyesuaian di Empat Wilayah Utama

Shell Indonesia, sebagai pemain besar sektor ritel BBM, turut melakukan revisi harga yang cukup kentara, terutama di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Seperti Pertamina, produk bensin mengalami penurunan harga, sedangkan produk diesel mengalami kenaikan.

Berikut rincian harga BBM Shell:

Shell Super (RON 92): Rp 12.370 per liter (turun dari Rp 12.810)

Shell V-Power (RON 95): Rp 12.840 per liter (turun dari Rp 13.300)

Shell V-Power Diesel: Rp 14.380 per liter (naik dari Rp 13.830)

Shell V-Power Nitro+: Rp 13.070 per liter (turun dari Rp 13.540)

Vivo Energy Indonesia: BBM Bensin Turun, Diesel Naik

Sementara itu, SPBU Vivo Energy Indonesia juga mengumumkan kebijakan penurunan harga untuk semua varian bensin, serta kenaikan untuk produk diesel. Penyesuaian harga ini menempatkan Vivo tetap kompetitif di tengah fluktuasi pasar energi.

Harga BBM Vivo per 1 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:

Revvo 90 (RON 90): Rp 12.490 per liter (turun dari Rp 12.730)

Revvo 92 (RON 92): Rp 12.580 per liter (turun dari Rp 12.810)

Revvo 95 (RON 95): Rp 13.050 per liter (turun dari Rp 13.370)

Primus Diesel: Rp 14.380 per liter (naik dari Rp 13.800)

BP-AKR: Konsisten Ikuti Tren Pasar

Tak ketinggalan, BP-AKR sebagai operator SPBU berbasis kerja sama antara British Petroleum dan AKR Corporindo juga memperbarui harga BBM-nya. Penurunan harga bensin dan kenaikan harga diesel menjadi pola yang juga diikuti BP untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.

Daftar harga BBM BP-AKR per Agustus 2025:

BP 92 (RON 92): Rp 12.550 per liter (turun dari Rp 12.600)

BP Ultimate (RON 95): Rp 13.050 per liter (turun dari Rp 13.300)

BP Ultimate Diesel: Rp 14.380 per liter (naik dari Rp 13.800)

Implikasi bagi Konsumen

Penyesuaian harga BBM oleh berbagai penyedia ini menunjukkan dinamika harga minyak global, kurs rupiah terhadap dolar AS, serta komponen biaya distribusi dan produksi yang memengaruhi harga akhir di pompa. Di sisi lain, tetap stabilnya harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar menunjukkan adanya peran pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat menengah ke bawah.

Konsumen, baik individu maupun pelaku usaha transportasi, kini dituntut untuk lebih jeli membandingkan harga antar penyedia serta menyesuaikan jenis bahan bakar dengan spesifikasi kendaraan. Perbedaan harga yang bahkan hanya berkisar Rp 100–Rp 300 per liter bisa berdampak besar dalam operasional jangka panjang.

Penyesuaian berkala seperti ini juga menjadi indikator penting bagi pemerintah dan pelaku industri untuk mengantisipasi inflasi dan menjaga kestabilan ekonomi domestik. Ke depan, transparansi harga dan efisiensi distribusi diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan keberlanjutan usaha sektor energi.

Terkini

BYD Kuasai Pasar Global, Indonesia Masuk Daftar

Senin, 04 Agustus 2025 | 15:52:32 WIB

XL Perkuat Ekosistem Digital Lewat Bundling OPPO Reno14

Senin, 04 Agustus 2025 | 15:57:41 WIB

Harga iPhone Turun Jelang iPhone 17

Senin, 04 Agustus 2025 | 16:03:26 WIB