Kementerian ESDM Naikkan HIP Biodiesel Agustus 2025

Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:14:59 WIB
Kementerian ESDM Naikkan HIP Biodiesel Agustus 2025

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat industri energi terbarukan. Salah satu bentuk nyata dari langkah tersebut adalah penyesuaian Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel secara berkala. Untuk periode Agustus 2025, pemerintah resmi menetapkan HIP biodiesel sebesar Rp13.527 per liter, atau naik Rp635 dari bulan sebelumnya.

Penetapan ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) sebagai bagian dari program mandatori biodiesel nasional. HIP biodiesel mencakup biaya produksi termasuk ongkos angkut, dan digunakan sebagai dasar perhitungan subsidi serta transaksi dalam program biodiesel bersubsidi.

Langkah ini juga merupakan implementasi dari regulasi yang tertuang dalam Pasal 18 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Dana Perkebunan, yang mengatur mekanisme penetapan HIP secara berkala guna menjaga kelangsungan dan stabilitas industri biodiesel dalam negeri.

Perhitungan HIP Berdasarkan Formula Terstandar

Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa formula penentuan HIP biodiesel didasarkan pada kombinasi harga rata-rata minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Kantor Pemasaran Bersama (KPB), konversi biaya pengolahan, serta ongkos distribusi.

“HIP biodiesel ditetapkan sebesar Rp13.527 per liter untuk Agustus 2025, termasuk ongkos angkut,” ujarnya.

Kenaikan HIP biodiesel kali ini cukup signifikan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Juli 2025, HIP tercatat sebesar Rp12.892 per liter, sehingga terjadi kenaikan Rp635 per liter. Kenaikan ini turut dipicu oleh perubahan komponen utama dalam perhitungan, terutama harga rata-rata CPO.

Komponen Penentu HIP Biodiesel Agustus 2025:

-HIP Biodiesel: Rp13.527 per liter (termasuk ongkos angkut)

-Harga rata-rata CPO KPB: Rp14.166 per kilogram (naik dari Rp13.412)

-Biaya konversi CPO ke biodiesel: USD85 per metrik ton (tidak berubah)

-Kurs tengah Bank Indonesia: Rp16.263 per dolar AS (turun dari Rp16.303)

Kenaikan harga CPO menjadi faktor utama yang mendorong naiknya nilai HIP bulan ini. Harga CPO KPB yang sebelumnya berada di angka Rp13.412 per kilogram kini melonjak menjadi Rp14.166 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar Rp754. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit menguat, meskipun tidak terlalu berdampak besar terhadap perhitungan akhir HIP.

Bagian dari Strategi Transisi Energi Nasional

Penyesuaian HIP biodiesel secara berkala bukan sekadar pengaturan harga, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong transisi energi menuju sumber yang lebih berkelanjutan. Dalam konteks ini, biodiesel sebagai salah satu energi berbasis sumber daya terbarukan—yakni kelapa sawit—diandalkan untuk menggantikan sebagian konsumsi bahan bakar fosil.

Pemerintah memandang bahwa melalui penguatan sektor biodiesel, Indonesia tidak hanya mampu meningkatkan ketahanan energi nasional, tetapi juga menciptakan efek ekonomi positif, mulai dari stabilisasi harga sawit, peningkatan pendapatan petani, hingga perluasan lapangan kerja di sektor hilir.

Direktorat Jenderal EBTKE menggarisbawahi bahwa kebijakan harga HIP merupakan upaya menjaga keseimbangan antara daya beli konsumen energi dan keberlangsungan produsen biodiesel dalam negeri. Dengan formula yang transparan dan berbasis pasar, HIP biodiesel diharapkan mampu memberikan kepastian bagi para pelaku industri.

Dinamika HIP Biodiesel dalam Beberapa Bulan Terakhir

Harga HIP biodiesel terus mengalami perubahan dalam beberapa bulan terakhir, mengikuti dinamika harga CPO global dan pergerakan nilai tukar. Berikut rangkuman singkat perubahan HIP dalam beberapa periode sebelumnya:

-April 2025: HIP biodiesel tercatat sebesar Rp14.290 per liter, tertinggi sepanjang tahun

-Juli 2025: HIP menurun menjadi Rp12.892 per liter, turun Rp16 dibanding Juni

-Agustus 2025: HIP kembali naik menjadi Rp13.527 per liter

Pergerakan ini menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan dan memperlihatkan bagaimana pasar global memengaruhi kebijakan dalam negeri, khususnya dalam sektor energi terbarukan berbasis komoditas.

Dorongan bagi Industri Sawit dan Petani

Kenaikan HIP biodiesel juga secara tidak langsung memberi dampak positif terhadap industri kelapa sawit, terutama pada sisi hilir. Sebagai bahan baku utama biodiesel, permintaan CPO yang stabil atau bahkan meningkat akan mendorong harga sawit tetap kompetitif.

Bagi petani kelapa sawit, kebijakan ini dapat membantu menjaga kestabilan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat kebun. Hal ini menjadi penting, mengingat keberlanjutan program biodiesel juga bersandar pada ketersediaan pasokan bahan baku yang cukup dari sektor hulu.

Penutup: Langkah Progresif Menuju Kemandirian Energi

Dengan menetapkan HIP biodiesel Agustus 2025 sebesar Rp13.527 per liter, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam membangun sistem energi terbarukan nasional yang tangguh dan kompetitif. Kebijakan ini tidak hanya penting untuk industri biodiesel, tetapi juga menjadi bagian dari kerangka besar pengelolaan energi berkelanjutan di Indonesia.

Kebijakan ini juga mencerminkan sinergi antara berbagai pihak pemerintah, produsen energi, dan pelaku industri sawit—untuk menghadirkan solusi jangka panjang bagi tantangan energi nasional.

Terkini

Cwie Mie: Kuliner Legendaris Malang

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:30:12 WIB

Olahraga Rutin untuk Kebugaran

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:35:30 WIB

Kebangkitan Voli Putri Indonesia

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:41:44 WIB

Fashion Emas yang Memancarkan Kepercayaan

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:55:40 WIB

Transportasi Umum Gratis untuk 15 Golongan di Jakarta

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:58:41 WIB