Harga Sembako Jatim Hari Ini

Jumat, 08 Agustus 2025 | 13:09:44 WIB
Harga Sembako Jatim Hari Ini

JAKARTA - Harga bahan pokok atau sembako di Jawa Timur selalu mengalami perubahan dinamis setiap harinya, yang berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga masyarakat. Hari ini, misalnya, beberapa komoditas penting seperti cabai keriting, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam kampung menunjukkan tren penurunan harga, sementara daging sapi mengalami kenaikan. Sedangkan bahan pokok lainnya relatif stabil tanpa perubahan signifikan.

Memahami perkembangan harga sembako harian merupakan hal yang krusial bagi masyarakat. Dengan mengetahui harga terkini, konsumen dapat merencanakan pengeluaran secara lebih efisien, sekaligus membantu mengantisipasi dampak inflasi kebutuhan pokok. Di tengah gejolak harga ini, pengawasan yang ketat serta informasi yang akurat menjadi kunci agar masyarakat tetap mampu memenuhi kebutuhan dasarnya dengan baik.

Sembako, singkatan dari sembilan bahan pokok, adalah kebutuhan utama yang wajib tersedia bagi masyarakat sehari-hari guna memenuhi gizi dan kebutuhan rumah tangga. Sembilan bahan pokok tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain sembilan bahan tersebut, cabai juga menjadi komoditas dapur penting yang sering diperhatikan pergerakan harganya karena perannya yang vital dalam masakan sehari-hari.

Berdasarkan data yang dirangkum dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur, harga rata-rata sembako pada hari ini adalah sebagai berikut:

Beras Premium: Rp 15.006/kg

Beras Medium: Rp 12.938/kg

Gula Kristal Putih: Rp 16.490/kg

Minyak Goreng Curah: Rp 18.501/kg

Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.183/liter

Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.454/liter

Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.510/liter

Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.902/kg

Daging Ayam Ras: Rp 31.334/kg

Daging Ayam Kampung: Rp 67.690/kg

Telur Ayam Ras: Rp 26.868/kg

Telur Ayam Kampung: Rp 46.588/kg

Susu Kental Manis Merek Bendera: Rp 12.393 (370 gr)

Susu Kental Manis Merek Indomilk: Rp 12.307 (370 gr)

Susu Bubuk Merek Bendera: Rp 41.337 (400 gr/dos)

Susu Bubuk Merek Indomilk: Rp 40.588 (400 gr/dos)

Garam Bata: Rp 1.662

Garam Halus: Rp 9.517/kg

Cabai Merah Keriting: Rp 33.519/kg

Cabai Merah Besar: Rp 34.636/kg

Cabai Rawit Merah: Rp 30.461/kg

Bawang Merah: Rp 48.691/kg

Bawang Putih: Rp 30.422/kg

Gas Elpiji: Rp 19.679

Perubahan harga sembako hari ini menunjukkan beberapa komoditas mengalami penurunan, antara lain cabai keriting turun sebesar Rp 210 atau 0,62 persen, cabai rawit turun Rp 775 atau 2,48 persen, bawang merah turun Rp 564 atau 1,14 persen, serta daging ayam kampung turun Rp 639 atau 0,94 persen. Di sisi lain, daging sapi mencatat kenaikan sebesar Rp 239 atau 0,20 persen.

Faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi harga sembako sangat beragam dan saling berkaitan. Salah satu faktor utama adalah perubahan permintaan dan penawaran. Ketika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau berkurang, harga biasanya naik. Sebaliknya, jika penawaran melimpah dan permintaan menurun, harga cenderung turun.

Cuaca juga menjadi faktor signifikan yang memengaruhi produksi bahan pokok. Kondisi cuaca ekstrem, bencana alam, atau pergantian musim bisa menghambat proses produksi pertanian sehingga menimbulkan kekurangan pasokan yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga.

Kebijakan pemerintah juga memiliki peran penting, seperti kebijakan impor, subsidi, pajak, dan regulasi yang dikeluarkan dapat memengaruhi harga sembako. Contohnya pembatasan impor bahan pokok atau perubahan pajak dapat menyebabkan harga naik atau turun.

Biaya produksi, termasuk harga bahan baku, pupuk, bahan bakar, dan upah pekerja, turut berdampak pada harga akhir sembako di pasar. Kenaikan biaya produksi biasanya diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi.

Selain itu, fluktuasi nilai tukar mata uang menjadi perhatian khusus terutama bagi bahan pokok yang diimpor. Depresiasi mata uang lokal terhadap mata uang asing bisa meningkatkan harga barang impor, yang kemudian berimbas pada kenaikan harga sembako.

Inflasi juga menjadi faktor penting, di mana inflasi tinggi cenderung menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa termasuk sembako karena meningkatnya biaya produksi dan distribusi.

Kondisi ekonomi yang tidak stabil serta gangguan rantai distribusi, seperti kemacetan, pemogokan, atau kendala logistik lainnya, dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang sehingga mengurangi pasokan dan menyebabkan harga naik.

Oleh karena itu, harga sembako yang berubah-ubah memerlukan pengawasan serta kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk menjaga stabilitas pasar dan daya beli masyarakat. Penting bagi konsumen untuk selalu mengikuti perkembangan harga agar dapat menyesuaikan pengeluaran dan memenuhi kebutuhan pokok tanpa tekanan berlebihan.

Harga sembako juga bisa berbeda di setiap pasar dan daerah. Data yang disajikan merupakan harga rata-rata di wilayah Jawa Timur, yang tentunya bisa mengalami variasi lokal tergantung kondisi pasar dan distribusi setempat.

Dengan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga sembako dan perkembangan harga harian, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola kebutuhan sehari-hari dan menyiapkan anggaran belanja rumah tangga secara lebih efisien.

Terkini

Cwie Mie: Kuliner Legendaris Malang

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:30:12 WIB

Olahraga Rutin untuk Kebugaran

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:35:30 WIB

Kebangkitan Voli Putri Indonesia

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:41:44 WIB

Fashion Emas yang Memancarkan Kepercayaan

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:55:40 WIB

Transportasi Umum Gratis untuk 15 Golongan di Jakarta

Jumat, 08 Agustus 2025 | 16:58:41 WIB