JAKARTA - Hukum sholat tarawih merupakan salah satu hal yang sering menjadi pembahasan dalam kajian keislaman, terutama saat bulan Ramadan tiba. Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki keutamaan yang sangat besar dan telah dianjurkan oleh Rasulullah ? kepada umatnya. Meskipun statusnya sunnah, sholat tarawih sangat dianjurkan karena termasuk dalam amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Dalil Hukum Sholat Tarawih

Hukum sholat tarawih adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Dalil yang menjadi dasar dari pelaksanaan sholat tarawih berasal dari hadis Nabi ? dan juga perbuatan para sahabat. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah ? bersabda:

"Barang siapa yang menunaikan sholat malam di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa sholat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan besar berupa ampunan dosa. Rasulullah ? sendiri pernah melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah, meskipun kemudian beliau menghentikan kebiasaan ini agar tidak diwajibkan bagi umatnya.

Sejarah Sholat Tarawih

Pada masa Rasulullah ?, sholat tarawih tidak dilakukan secara berjamaah secara rutin. Beliau beberapa kali mengerjakannya bersama para sahabat di masjid, namun kemudian berhenti melakukannya agar tidak dianggap wajib oleh umat Islam. Setelah Rasulullah ? wafat, sholat tarawih mulai dilaksanakan secara berjamaah kembali pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Umar bin Khattab melihat bahwa umat Islam melaksanakan sholat tarawih secara sendiri-sendiri di masjid, sehingga ia mengumpulkan mereka dan menunjuk Ubay bin Ka'ab sebagai imam untuk memimpin sholat tarawih secara berjamaah. Sejak saat itu, sholat tarawih menjadi tradisi yang terus dilaksanakan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia hingga saat ini.

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih

Dalam pelaksanaannya, jumlah rakaat sholat tarawih menjadi salah satu hal yang sering diperdebatkan. Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat yang dilakukan oleh Rasulullah ? dan para sahabat. Berikut beberapa pendapat yang berkembang:

-Delapan Rakaat: Pendapat ini merujuk pada hadis Aisyah radhiyallahu 'anha yang menyebutkan bahwa Rasulullah ? tidak pernah sholat malam lebih dari sebelas rakaat, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

-Dua Puluh Rakaat: Pendapat ini didasarkan pada riwayat yang menyebutkan bahwa pada masa Umar bin Khattab, para sahabat melaksanakan sholat tarawih sebanyak dua puluh rakaat secara berjamaah. Pendapat ini banyak diikuti oleh umat Islam di berbagai negara, terutama di kalangan mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi'i.

-Tiga Puluh Enam Rakaat: Di beberapa wilayah seperti Madinah pada masa Tabi'in, sholat tarawih dikerjakan sebanyak tiga puluh enam rakaat untuk menambah ibadah di bulan Ramadan.

Meskipun terdapat perbedaan dalam jumlah rakaat, para ulama sepakat bahwa yang terpenting adalah keikhlasan dalam melaksanakan sholat tarawih dan bukan jumlah rakaatnya semata.

Keutamaan Sholat Tarawih

Sholat tarawih memiliki banyak keutamaan yang membuatnya sangat dianjurkan, di antaranya:

-Pengampunan Dosa: Seperti yang disebutkan dalam hadis Rasulullah ?, orang yang menunaikan sholat tarawih dengan penuh iman dan harapan kepada Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

-Menambah Kedekatan dengan Allah: Sholat malam, termasuk sholat tarawih, merupakan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas spiritual seorang Muslim.

-Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda: Karena dilakukan di bulan Ramadan, pahala sholat tarawih menjadi lebih besar dibandingkan sholat sunnah lainnya.

-Menjadi Bagian dari Sunnah Rasulullah: Sholat tarawih adalah ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah ?, sehingga melaksanakannya berarti mengikuti jejak beliau.

-Meningkatkan Ketakwaan: Sholat tarawih membantu seorang Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan serta ketakwaannya.

-Menjadi Sumber Kebersamaan: Pelaksanaan sholat tarawih berjamaah di masjid menciptakan suasana kebersamaan dan mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama Muslim.

Tantangan dan Solusi dalam Melaksanakan Sholat Tarawih

Beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh umat Islam dalam melaksanakan sholat tarawih, antara lain:

-Rasa Lelah dan Mengantuk: Karena sholat tarawih dilakukan pada malam hari, sering kali seseorang merasa lelah dan mengantuk setelah seharian berpuasa. Solusinya adalah menjaga pola makan saat berbuka agar tetap bertenaga dan cukup istirahat sebelum melaksanakan sholat.

-Kendala Waktu: Beberapa orang memiliki jadwal kerja atau aktivitas lain yang membuat mereka sulit untuk menghadiri sholat tarawih berjamaah di masjid. Solusinya, sholat tarawih bisa dilakukan sendiri di rumah jika tidak memungkinkan untuk berjamaah.

-Kurangnya Motivasi: Tidak semua orang memiliki semangat yang sama dalam melaksanakan ibadah sunnah. Salah satu cara mengatasi ini adalah dengan memahami keutamaan sholat tarawih serta menjadikannya bagian dari kebiasaan di bulan Ramadan.

Sebagai penutup, hukum sholat tarawih adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam selama bulan Ramadan. Meskipun tidak wajib, sholat ini memiliki banyak keutamaan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan pahala yang berlimpah. 

Rasulullah ? dan para sahabat telah mencontohkan pelaksanaannya, baik secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita sebaiknya memanfaatkan kesempatan di bulan Ramadan untuk menghidupkan malam-malamnya dengan sholat tarawih demi mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Dengan memahami sejarah, dalil, dan manfaat sholat tarawih, kita akan semakin termotivasi untuk melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Semoga artikel ini bermanfaat.