JAKARTA - Antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Ro-Ro Sungai Selari Pakning, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, kembali menjadi sorotan masyarakat. Meskipun telah memasuki pertengahan tahun 2025, kondisi pelayanan penyeberangan Roll-on/Roll-off (Ro-Ro) di pelabuhan tersebut belum menunjukkan perbaikan signifikan. Bahkan, pada Sabtu malam, 23 Mei 2025, puluhan kendaraan bermotor jenis mobil dan sepeda motor terpaksa terlantar di pelabuhan akibat dihentikannya jam operasi kapal sebelum jadwal terakhir penyeberangan pukul 23.00 WIB.
Kondisi Terkini di Pelabuhan Ro-Ro Sungai Selari Pakning
Pada malam tersebut, sejumlah kendaraan yang telah menunggu sejak pagi hari tidak dapat menyeberang karena kapal menghentikan operasional lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat yang merasa dirugikan. Firman, anggota DPRD Bengkalis, menegaskan bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai pihak yang bertanggung jawab harus segera mencari solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini. "Seharusnya Dinas Perhubungan harus bertanggung jawab mencarikan solusi terhadap pengguna jasa penyeberangan dan tidak membiarkan mereka terlantar di Sungai Pakning," ujar Firman.
Menurutnya, alasan kapal hanya beroperasi dengan dua unit dan menghentikan operasional sebelum jadwal terakhir tidak dapat diterima begitu saja. "Ini bukan masalah teknis semata, tetapi juga menyangkut pelayanan publik yang harus optimal," tambah Firman.
DPRD Bengkalis Tuntut Evaluasi Kinerja Dishub
Ketua DPRD Bengkalis, Kahirul Umam, menyatakan bahwa penerapan sistem e-ticketing untuk mengatasi antrean panjang di pelabuhan Ro-Ro akan efektif jika didukung dengan peningkatan sistem pelayaran yang optimal. "Penerapan sistem e-ticketing ini tidak semerta-merta menyelesaikan permasalahan antrean jika sistem pelayaran kapal juga tidak diperbaiki," tegas Kahirul Umam dalam rapat dengar pendapat dengan Dishub Bengkalis.
Ia juga menekankan pentingnya Dishub untuk memastikan bahwa perusahaan penyedia kapal menyediakan armada yang layak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Persoalan pelayanan Ro-Ro ini tidak hanya berbicara musim, setiap saat akan ada penumpang dengan berbagai urusan yang wajib dilayani," tambahnya.
Selain itu, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Bengkalis, Abi Bahrun, meminta Bupati Bengkalis untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Perhubungan, Djoko Edi Imhar, terkait banyaknya keluhan masyarakat mengenai pelayanan penyeberangan Ro-Ro. "Masyarakat Bengkalis hari ini bukan membutuhkan santunan uang setiap hari dari Pemerintah, tetapi bagaimana pelayanan umum wajib diperbaiki dan ditingkatkan," ujar Abi Bahrun.
Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Masalah
Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Muhammad Adi Pranoto, memberikan klarifikasi terkait antrean panjang dan kericuhan di Pelabuhan Ro-Ro Air Putih selama masa arus balik Lebaran 1446 H. Menurutnya, situasi antrean yang terjadi dipicu oleh meningkatnya jumlah pengguna jasa penyeberangan yang tidak mendapatkan tiket secara online. "Tingginya permintaan dari masyarakat memang sempat menimbulkan kesalahpahaman, namun kami tetap berupaya maksimal untuk melayani semua penumpang dengan adil dan teratur," ujar Adi.
Untuk mengakomodasi kondisi tersebut, Dishub Bengkalis membuka penjualan tiket sisa kuota booking secara offline sebanyak 62 tiket, sebagai upaya agar seluruh pengguna tetap bisa diseberangkan. Namun, Adi juga menegaskan bahwa informasi mengenai antrean kendaraan roda empat dan roda dua yang mengular hingga ke jalan raya tidak sepenuhnya benar. "Kami tetap berupaya maksimal untuk melayani semua penumpang dengan adil dan teratur," tambahnya.
Evaluasi dan Harapan Masyarakat
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan penyeberangan Ro-Ro di Pelabuhan Sungai Selari Pakning. Peningkatan jumlah armada kapal, perbaikan sistem tiket, dan penataan antrean kendaraan menjadi langkah-langkah yang diharapkan dapat mengurangi keluhan dan meningkatkan kenyamanan pengguna jasa.
Selain itu, transparansi dalam pengelolaan dan komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat juga menjadi hal penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap pelayanan publik di sektor transportasi.
Dengan adanya perhatian serius dari semua pihak, diharapkan permasalahan antrean panjang di Pelabuhan Ro-Ro Sungai Selari Pakning dapat segera teratasi, sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan yang lebih baik dan efisien.