JAKARTA - Setelah melalui masa-masa kelam yang hampir memadamkan karier sepak bolanya, Paul Pogba kembali ke panggung utama dengan cara yang penuh makna. Pemain asal Prancis tersebut resmi bergabung dengan AS Monaco, menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, dan menjadikan kepindahannya ini sebagai titik balik setelah menjalani sanksi doping yang panjang.
Kepindahan Pogba ke Monaco bukan sekadar perpindahan klub biasa. Ini adalah bentuk nyata dari tekad untuk bangkit, dari seorang pemain yang pernah berada di puncak dunia, kemudian terjerembap oleh cobaan, dan kini berusaha kembali menata jalannya di sepak bola profesional.
Sebagaimana diketahui, Pogba terakhir kali tampil secara kompetitif pada tahun 2023, sebelum dijatuhi sanksi larangan bermain karena kasus doping. Hukuman itu praktis menghentikan seluruh aktivitas kompetitifnya dan memunculkan tanda tanya besar soal masa depannya di dunia sepak bola. Banyak yang sempat menduga, karier Pogba mungkin akan berakhir lebih cepat dari seharusnya.
Namun, Pogba memilih untuk tidak menyerah. Setelah menjalani hukuman dengan disiplin dan menjauh dari sorotan publik, kini ia kembali muncul dengan harapan dan tekad baru. Bergabung dengan AS Monaco menjadi langkah simbolis bahwa dirinya siap kembali membuktikan kemampuan, bukan hanya kepada publik, tetapi juga kepada dirinya sendiri.
Monaco, klub asal Ligue 1 yang dikenal sebagai salah satu pengasuh talenta terbaik Prancis, kini menjadi rumah baru bagi Pogba. Di klub ini, ia tak hanya menemukan peluang bermain, tetapi juga kesempatan untuk memulihkan reputasi. Meski sudah tidak muda lagi, kualitas dan pengalaman Pogba tetap menjadi aset yang diharapkan bisa memberi warna baru dalam skuad Monaco.
Bagi Pogba, kembalinya ke Ligue 1 juga menandai semacam putaran takdir. Ia pernah menjadi produk akademi Le Havre sebelum dibeli oleh Manchester United di usia belia, dan kini setelah melanglang buana di Premier League dan Serie A, ia memilih kembali ke tanah kelahirannya. Monaco bisa jadi adalah tempat yang tepat untuk memulai lagi dari awal.
Sepanjang kariernya, Pogba telah dikenal sebagai gelandang yang punya kombinasi kekuatan fisik, teknik mumpuni, serta visi permainan yang luar biasa. Ia pernah menjadi bagian vital dari skuad Juventus dan Manchester United, serta turut membawa Prancis juara Piala Dunia 2018. Namun dalam beberapa tahun terakhir, performanya kerap dikaburkan oleh cedera, inkonsistensi, dan puncaknya adalah hukuman doping yang membuatnya terasing dari panggung utama.
Dengan bergabung ke Monaco, Pogba kini mendapat kesempatan untuk menjaga api kompetitif dalam dirinya tetap menyala, sembari membuktikan bahwa dirinya masih bisa menjadi pemain penting di level tertinggi. Keputusan Monaco untuk merekrutnya juga bisa dibaca sebagai langkah berani dan penuh pertimbangan, mengingat potensi besar yang masih dimiliki sang pemain.
Kehadiran Pogba di ruang ganti tentu akan membawa pengaruh, terutama bagi para pemain muda. Ia adalah figur dengan pengalaman bermain di klub-klub besar dan di ajang internasional, yang bisa menjadi mentor sekaligus motivator bagi para pemain muda Monaco yang tengah berkembang.
Pelatih Monaco juga diyakini akan memberikan peran yang pas bagi Pogba—tidak memaksanya untuk menjadi tumpuan utama secara instan, tetapi memberikan ruang untuk beradaptasi dan membangun kembali ritme permainannya. Dalam dua tahun ke depan, Pogba punya kesempatan untuk menulis ulang narasi tentang dirinya. Bukan lagi sebagai bintang yang redup karena kasus doping, tapi sebagai pemain yang berhasil bangkit dan membalikkan keadaan.
Kepindahan ini juga disambut antusias oleh sebagian besar penggemar sepak bola Prancis. Mereka melihat kembalinya Pogba ke Ligue 1 sebagai hal yang emosional, sekaligus inspiratif. Dalam dunia olahraga, kisah kebangkitan selalu punya tempat tersendiri di hati penonton. Dan Pogba, dengan segala kontroversi dan prestasinya, punya cerita yang tak biasa untuk dibagikan.
Saat ini, tekanan besar tetap mengiringi langkah Pogba. Ia tahu bahwa setiap penampilannya akan dipantau, setiap kesalahannya akan dibesar-besarkan. Namun ia juga tahu, bahwa satu-satunya cara untuk menjawab semua keraguan adalah dengan bermain dan terus berkontribusi di atas lapangan.
Dengan seragam AS Monaco, Pogba kini punya panggung baru. Mungkin tidak sebesar Old Trafford atau Allianz Stadium, tapi cukup untuk membuktikan bahwa pemain besar tidak diukur hanya dari jumlah trofi, tetapi juga dari bagaimana ia berdiri kembali setelah jatuh.