JAKARTA - Cara melupakan seseorang memang bukan hal yang mudah, apalagi jika bayangan masa lalu itu masih sering menghampiri pikiran dan hatimu.
Ada satu sosok yang pernah hadir begitu dalam, meninggalkan jejak kenangan yang tak mudah hilang. Namun, seiring berjalannya waktu, kamu pun tahu bahwa harus ada batasan antara masa lalu dan langkah ke depan.
Kamu sadar bahwa untuk bisa pulih dan menjalani hidup dengan tenang, kamu perlu melepaskan. Itulah sebabnya, pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana melepaskan seseorang yang sulit dilupakan.
- Baca Juga Hoki Lapangan: Sejarah dan Strategi
Jika kamu masih sering teringat padanya dan merasa sulit move on, simak penjelasan ini baik-baik.
Kebersamaan yang dulu pernah kamu rasakan bersamanya pastilah membekas. Meskipun kamu telah berusaha untuk menghapusnya, kadang kenangan itu justru muncul tanpa diundang.
Tidak semua memori memang harus dilupakan, tetapi ada kalanya kamu harus memilih mana yang perlu disimpan, dan mana yang sebaiknya dilepaskan.
Kenangan yang membawa rasa sakit, membangkitkan luka yang belum sembuh, atau membuatmu terjebak dalam trauma masa lalu, sebaiknya kamu lepaskan sepenuhnya—bukan hanya peristiwanya, tapi juga orang yang ada di baliknya.
Mengikhlaskan adalah kunci utama agar kamu bisa benar-benar lepas dari bayangan tersebut. Meski terdengar sederhana, namun prosesnya membutuhkan usaha dan keteguhan hati.
Dan semua itu adalah bagian dari cara melupakan seseorang yang memang membutuhkan waktu dan keberanian. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Cara Melupakan Seseorang
Mengingat seseorang tidak selalu membawa dampak buruk. Jika kenangan itu mampu membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik, tentu tidak ada salahnya.
Namun, ketika hal itu justru membuatmu kehilangan semangat atau kembali merasakan luka lama, mungkin melepaskan adalah pilihan yang paling bijak.
Apa saja alasan yang membuat seseorang perlu dilupakan? Bisa jadi karena dia telah berubah menjadi sosok yang berbeda. Atau karena ia pernah mengkhianati dan menyakiti hatimu.
Mungkin juga karena ia telah pergi dan kamu ingin membuka lembaran baru bersama orang lain. Tentu masih banyak alasan lainnya yang membuatmu perlu melepaskan bayang-bayangnya.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebagai cara melupakan seseorang yang memang tak lagi layak dipertahankan dalam hidupmu.
1. Menghadapi Realita dengan Lapang Dada
Langkah awal yang sangat penting dalam melepaskan seseorang dari pikiran adalah dengan mengakui kenyataan yang ada.
Ketika bayang-bayang tentang dirinya masih kerap muncul, itu pertanda bahwa hati belum sepenuhnya menerima bahwa hubungan itu telah berakhir dan tak bisa dipertahankan lagi.
Semakin lama kamu menyangkal situasi tersebut, semakin sulit pula untuk keluar dari jeratan kenangan lama. Ingatlah bahwa hidup terus berjalan dan kamu perlu bergerak maju.
Seperti nasihat bijak dari sosok musisi legendaris Indonesia, Didi Kempot, bahwa masa lalu sebaiknya dibiarkan berlalu. Boleh saja merasa sedih, tapi jangan sampai hidupmu berhenti karena kesedihan itu.
Kamu tetap harus melanjutkan hidup, karena air mata tidak akan bisa membiayai hari-harimu. Cobalah berdamai dengan keadaan. Tak perlu memaksa hati bahwa dia masih bagian dari hidupmu.
Ketika kamu sudah bisa menerima kenyataan, maka beban emosionalmu akan terasa jauh lebih ringan. Jika dalam proses ini kamu merasa ingin menangis, tidak apa-apa. Menangis adalah bentuk kejujuran hati, bahkan bagi seorang pria sekali pun.
2. Memohon Petunjuk Lewat Doa
Perasaan yang kamu alami saat ini sejatinya berada dalam kuasa Sang Pencipta. Jika kamu merasa sulit untuk melepaskan seseorang dari pikiran dan hatimu, sampaikanlah permohonan lewat doa.
Mintalah agar diberikan ketenangan dan kekuatan untuk menjalani hidup tanpa dibayang-bayangi oleh masa lalu. Tuhan mampu menenangkan hati yang resah dan menghapus perasaan yang tidak lagi diperlukan.
Kamu bisa meminta agar semua bentuk perasaan—baik itu kasih, rindu, bahkan amarah terhadap orang tersebut—dihapuskan sepenuhnya. Dengan begitu, hatimu akan menjadi lebih netral dan tidak terbebani.
Namun satu hal penting, hindarilah mendoakan hal-hal yang buruk terhadap orang itu. Fokus saja pada kebaikan dan pemulihan dirimu sendiri.
3. Hindari Rasa Ingin Tahu Tentang Dirinya
Salah satu tantangan terbesar saat mencoba menghapus sosok seseorang dari pikiran adalah rasa penasaran akan kehidupannya saat ini.
Sikap ingin tahu secara berlebihan—baik mengenai kesehariannya, pekerjaannya, atau bahkan hubungan barunya—justru akan menjadi penghalang dalam proses pemulihanmu.
Bisa jadi kamu penasaran apakah dia sedang bahagia, atau justru menyesal meninggalkanmu. Pikiran seperti itu seringkali mendorong untuk mencari tahu segala hal, termasuk melalui media sosial.
Namun kebiasaan seperti mengamati aktivitasnya secara diam-diam di dunia maya justru akan memperpanjang keterikatan emosional yang seharusnya sudah dilepaskan. Jika kamu benar-benar ingin lepas, hentikan kebiasaan ini sepenuhnya.
4. Hindari Memberi Tanggapan
Ketika hubungan sudah berakhir dan kamu mulai merasa tenang setelah melewati berbagai badai emosional, tak jarang sosok dari masa lalu itu kembali muncul.
Coba bayangkan, kamu telah berhasil menata kembali hidupmu, tetapi tiba-tiba dia hadir lagi. Kalau kamu belum cukup kuat secara emosional, kehadirannya bisa menggoyahkanmu.
Namun, jika kamu sudah benar-benar mantap, kamu tak akan terpengaruh sedikit pun. Salah satu langkah paling efektif dalam proses melepaskan adalah dengan tidak memberikan reaksi terhadap keberadaannya.
Contohnya, jika dia menghubungimu lewat media sosial dengan menanyakan kabar atau sekadar menyapa, kamu bisa memilih untuk merespons dengan sangat singkat. Tunjukkan sikap yang biasa saja, tidak marah, tidak juga terlalu ramah.
Jika kamu merasa lebih nyaman untuk tidak membalas sama sekali, itu juga tidak masalah. Menunjukkan kegembiraan saat dia mengontakmu hanya akan meruntuhkan dinding yang sudah kamu bangun dengan susah payah.
5. Fokuskan Energi pada Aktivitas yang Membangun
Menyibukkan diri dalam kegiatan yang positif adalah salah satu metode yang paling efektif dalam proses pemulihan hati. Ketika kamu terlibat dalam hal-hal yang produktif, pikiranmu akan dipenuhi dengan tujuan-tujuan baru, bukan kenangan lama.
Kegiatan yang bermanfaat akan menjauhkanmu dari kebiasaan melamun atau tenggelam dalam perasaan sedih. Selain itu, rutinitas yang sehat ini bisa membawamu pada peningkatan kualitas hidup, termasuk dalam hal memilih pasangan.
Dengan bertumbuh setiap hari, kamu akan sadar bahwa seseorang dari masa lalu itu sudah tidak sepadan lagi untukmu.
6. Aktif Bergerak Lewat Olahraga
Dalam banyak kasus, proses melepas seseorang seringkali menimbulkan rasa duka. Untuk membantu meringankan beban emosional ini, olahraga bisa menjadi solusi yang sangat bermanfaat.
Gerakan fisik yang konsisten membantu tubuh memproduksi endorfin, yaitu hormon yang berkaitan dengan rasa bahagia. Endorfin bukan hanya meningkatkan mood, tetapi juga memperkuat sistem imun.
Maka dari itu, menjadikan olahraga sebagai kebiasaan akan sangat membantu dalam masa pemulihan. Selain menyehatkan tubuh, kamu juga bisa merasa lebih segar secara mental dan perlahan-lahan melepaskan beban emosional yang masih tertinggal.
7. Hindari Semua Hal yang Menyulut Ingatan Tentangnya
Hal-hal seperti mendengarkan lagu sedih, menghabiskan waktu untuk melamun, mengunjungi tempat yang pernah punya kenangan bersama, membuka kembali foto-foto masa lalu, membaca ulang percakapan yang pernah terjadi, atau bahkan mendengarkan suaranya dari rekaman—semua itu hanya akan semakin sulit membantumu untuk benar-benar melepaskan.
Jika niatmu benar-benar bulat untuk tidak lagi terikat secara emosional dengannya, maka langkah penting yang harus dilakukan adalah menjauh dari segala bentuk pengingat tersebut.
Di awal, mungkin kamu akan merasa canggung atau tidak terbiasa, apalagi jika kenangan itu sangat kuat.
Tapi dengan komitmen yang kokoh, kamu akan menemukan bahwa langkahmu semakin ringan dan hidupmu pun bisa perlahan beralih ke arah yang lebih baik.
8. Lepaskan Obsesi untuk Berusaha Melupakannya
Salah satu hal yang sering terlewat oleh banyak orang adalah bahwa semakin seseorang berusaha keras untuk tidak mengingat, justru bayangan itu akan terus muncul.
Ini karena ketika kamu berupaya menyingkirkannya dari pikiranmu, otomatis kamu memikirkan dirinya sebagai bagian dari proses itu. Semakin sering kamu melibatkan dia dalam niat untuk melepaskan, semakin sulit proses tersebut berhasil.
Biarkan saja pikiran tentang dirinya hadir sewajarnya, tanpa kamu usahakan untuk ditekan atau dibuang. Lama-kelamaan, dengan kesibukan dan kegiatan positif yang kamu jalani, pikiran tentang dirinya akan memudar dengan sendirinya.
Mungkin ada momen-momen di mana kenangan itu kembali muncul, terutama saat kamu sedang sendiri atau beristirahat dari rutinitas. Namun seiring waktu, intensitas ingatan itu akan semakin berkurang.
Jika kamu terus menerapkan pola ini secara konsisten, pada akhirnya kamu akan mampu benar-benar melepaskannya dari pikiran dan perasaanmu.
Karena bagaimanapun, dia memang sudah seharusnya tidak lagi menjadi bagian dari hidupmu.
Penyebab Sulit Melupakan Seseorang Menurut Psikolog
Proses melupakan seseorang kerap kali tidak sesederhana yang dibayangkan, karena banyak faktor psikologis yang turut mempengaruhi.
Berdasarkan penjelasan dari sumber terpercaya seperti Wellandgood, ada sejumlah alasan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang sulit melepaskan sosok dari masa lalunya, entah itu mantan kekasih, seseorang yang pernah disukai, atau orang yang pernah punya kedekatan emosional dengannya.
1. Perpisahan yang Terjadi Secara Tiba-Tiba
Salah satu hal yang paling berdampak adalah ketika hubungan berakhir secara mengejutkan, tanpa adanya tanda-tanda yang jelas sebelumnya.
Kondisi ini membuat seseorang belum siap mental menghadapi kenyataan bahwa hubungan itu telah selesai.
Menurut penuturan seorang mantan ahli sosiologi dari aplikasi kencan terkenal, banyak orang yang merasa paling terluka justru adalah pihak yang tidak memutuskan hubungan tersebut.
Ketika perpisahan datang secara mendadak, pihak yang ditinggalkan memiliki waktu yang sangat singkat untuk mengolah perasaan dan menerima kenyataan tersebut.
2. Masalah yang Tidak Pernah Diselesaikan
Hubungan yang berakhir tanpa adanya penyelesaian terhadap konflik atau permasalahan yang ada sebelumnya juga menjadi penyebab seseorang sulit untuk benar-benar move on.
Seorang ahli psikologi menjelaskan bahwa sulit bagi individu untuk menghentikan pikiran yang terus-menerus muncul tentang hubungan yang pernah dijalani apabila mereka merasa masih ada hal-hal penting yang belum pernah dibicarakan atau diselesaikan secara mendalam.
3. Perasaan Tidak Adil dan Ketiadaan Penyesalan dari Pihak Lain
Selain itu, kondisi emosional yang diperburuk oleh rasa kecewa karena merasa tidak diperlakukan dengan adil atau tidak melihat adanya rasa sesal dari mantan pasangan juga dapat memperpanjang masa pemulihan.
Seperti dijelaskan oleh seorang pakar hubungan, dalam situasi seperti ini, seseorang bisa merasa sangat hancur atau tidak memahami alasan mengapa orang yang dulu dicintainya tampak tidak menunjukkan penyesalan sedikit pun.
Hal ini meninggalkan luka emosional yang dalam dan membuat kenangan tentang hubungan itu sulit dilupakan begitu saja.
4. Pola Emosional yang Terulang dalam Hubungan
Ketika dinamika dalam hubungan yang berakhir mencerminkan konflik emosional yang belum terselesaikan sejak masa lalu, hal ini bisa menyebabkan seseorang kesulitan melepaskan mantannya.
Dr. Karbino mengungkapkan bahwa sering kali seseorang tanpa sadar memilih pasangan berdasarkan kebutuhan untuk menyelesaikan masalah psikologis lama yang berkaitan dengan hubungan awal mereka, seperti ikatan dengan orang tua.
Dengan kata lain, hubungan itu menjadi semacam cara bawah sadar untuk mengatasi luka lama, sehingga ketika berakhir, proses melupakannya menjadi semakin rumit.
5. Pengaruh Sosial Setelah Putus Cinta
Perpisahan bukan hanya berdampak pada individu secara personal, tetapi juga bisa memengaruhi hubungan sosial yang lebih luas.
Menurut penjelasan Dr. Karbino, putus cinta dapat menimbulkan konsekuensi sosial yang signifikan bagi kedua pihak yang terlibat.
Mulai dari kehilangan teman-teman yang sama, perubahan dalam rutinitas sosial, hingga munculnya tekanan dari lingkungan sekitar.
Semua ini dapat menambah kesulitan dalam proses melupakan seseorang karena kehidupan sosial yang ikut berubah secara drastis.
Kesimpulannya, berbagai faktor psikologis dan sosial dapat menjadi hambatan besar dalam upaya seseorang untuk melepaskan masa lalu.
Jika tidak ditangani dengan baik, hal-hal ini bisa mempengaruhi stabilitas mental dan emosional seseorang dalam jangka panjang.
Sebagai penutup, menemukan cara melupakan seseorang bukan hal yang instan, tapi setiap langkah kecil akan membawamu lebih dekat pada ketenangan yang kamu cari.