JAKARTA - Di balik aromanya yang khas dan rasa manis yang sering mewarnai berbagai sajian kuliner, kayu manis ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan yang kini mulai banyak diakui oleh dunia medis dan ilmiah. Rempah yang berasal dari kulit batang pohon Cinnamomum ini tidak hanya menjadi bagian dari warisan kuliner dan pengobatan tradisional, tetapi juga tengah dikaji secara serius untuk potensi farmakologinya dalam pengobatan modern.
Kayu manis bukan lagi sekadar bumbu dapur. Seiring berkembangnya riset tentang herbal dan tanaman obat, kayu manis menunjukkan potensi luar biasa dalam mendukung kesehatan manusia secara menyeluruh. Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya menjadikan rempah ini salah satu komoditas herbal yang paling menjanjikan saat ini. Berdasarkan publikasi WARTA BSIP Perkebunan tahun 2023, komposisi fitokimia dalam kayu manis mendasari berbagai khasiat yang telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah.
Delapan manfaat utama kayu manis berdasarkan hasil penelitian yang mendalam. Pemaparan ini menunjukkan bahwa kayu manis dapat memberi kontribusi signifikan dalam dunia kesehatan, mulai dari mengendalikan kadar gula darah hingga menjadi antikanker alami.
- Baca Juga Akselerasi Proyek Tol Betung–Jambi
Kandungan Bioaktif yang Mendasari Khasiat Kayu Manis
Jenis kayu manis yang umum dikenal di Indonesia adalah Cinnamomum burmannii atau cassia vera. Rempah ini mengandung berbagai senyawa aktif seperti minyak atsiri, sinamaldehida, asam sinamat, tanin, flavonoid, saponin, serta triterpenoid. Minyak atsiri, terutama sinamaldehida dan asam sinamat, memberikan aroma kuat sekaligus bertindak sebagai antibakteri dan antikanker.
Selain itu, kandungan seperti eugenol, kumarin, cinnamic acid, dan cinnamtannin juga mendukung fungsi pengobatan, ditambah dengan keberadaan mineral penting seperti zat besi, magnesium, mangan, dan kalsium. Dengan kombinasi senyawa tersebut, tak heran jika kayu manis dianggap sebagai “apotek mini” dari alam.
8 Khasiat Kayu Manis Berdasarkan Bukti Ilmiah
1. Mengontrol Gula Darah
Kayu manis dikenal sebagai agen alami penurun gula darah. Penelitian yang dipublikasikan dalam Diabetes Research and Clinical Practice (2019) menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu menurunkan gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2. Kandungan sinamaldehidanya membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur metabolisme glukosa.
2. Menurunkan Kolesterol dan Menjaga Jantung
Kandungan cinnamic acid dan sinamaldehida turut menjaga kesehatan kardiovaskular. Studi dari Reza Badalzadeh di Tabriz University (2014) menyatakan bahwa kombinasi kayu manis dan aktivitas fisik dapat memperbaiki fungsi jantung pada hewan percobaan, serta menurunkan kadar LDL dan trigliserida.
3. Antikanker dan Sumber Antioksidan
Menurut European Journal of Medicinal Chemistry (2019), senyawa eugenol dan sinamaldehida pada kayu manis terbukti memiliki aktivitas antikanker dengan cara menghambat pertumbuhan sel kanker serta memicu apoptosis. Flavonoid dan tanin sebagai antioksidan juga membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas.
4. Antimikroba Alami
Kemampuan kayu manis dalam melawan infeksi bakteri dan jamur dibuktikan melalui riset Mersil dan Alifia (2023), serta Putri dkk (2020). Kayu manis terbukti efektif melawan Candida albicans dan Staphylococcus aureus, yang menjadi penyebab infeksi mulut dan bibir seperti angular cheilitis.
5. Melindungi Otak dari Alzheimer
Dalam studi yang terbit di Journal of Alzheimer’s Disease (2013), ditemukan bahwa senyawa epikatekin dan sinamaldehida mampu menghambat akumulasi protein tau—penyebab utama penyakit Alzheimer—serta melindungi sel saraf dari kerusakan akibat inflamasi.
6. Mengurangi Peradangan Kronis
Radikal bebas memicu peradangan kronis yang menjadi akar dari banyak penyakit. Polifenol dalam kayu manis berfungsi sebagai agen antiradang alami. Hal ini dibuktikan dalam studi oleh Dhanushka Gunawardena dari University of Western Sydney.
7. Menghambat Virus HIV
Beberapa riset laboratorium mencatat potensi ekstrak kayu manis dalam menghambat virus HIV-1. Jaime Ribeiro Filho (2010) menyebutkan bahwa dari 69 tanaman yang diteliti, kayu manis adalah salah satu yang paling menjanjikan sebagai agen antivirus.
8. Pengawet Alami Makanan
Studi oleh Mancini-Filho (1998) menunjukkan bahwa kandungan antioksidan tinggi dalam kayu manis mampu menggantikan bahan pengawet sintetis. Hal ini menjadikan kayu manis ideal sebagai pengawet alami yang aman dikonsumsi.