JAKARTA - Membeli kendaraan bukan hanya soal memilih model atau warna favorit. Di balik keputusan besar tersebut, ada tanggung jawab besar pula untuk menjaga dan melindunginya dari berbagai risiko yang bisa muncul sewaktu-waktu. Mulai dari kecelakaan, kerusakan besar, hingga pencurian, semua bisa terjadi kapan saja tanpa diduga. Inilah mengapa memilih asuransi kendaraan yang tepat bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Di tengah banyaknya penawaran asuransi kendaraan dari berbagai perusahaan, tidak sedikit masyarakat yang kebingungan menentukan mana yang paling cocok. Padahal, memahami hal ini sejak awal dapat membuat pemilik kendaraan lebih tenang dan terlindungi secara finansial ketika risiko datang.
Senior Executive Vice President of Sales PT Sompo Insurance Indonesia, Budiman Santoso, mengungkapkan bahwa ada tiga langkah penting yang sebaiknya dilakukan sebelum memutuskan memilih asuransi kendaraan. Ketiga langkah ini dirancang untuk membantu masyarakat menentukan pilihan yang paling bijak, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Langkah pertama, menurut Budiman, adalah memilih perusahaan asuransi umum yang telah memiliki legalitas resmi. “Hal pertama adalah memilih perusahaan asuransi umum yang menyediakan perlindungan kendaraan. Perusahaan asuransi umum yang baik memiliki legalitas dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkap Budiman.
Dengan memilih perusahaan yang telah terdaftar di OJK, pemilik kendaraan akan lebih terlindungi secara hukum jika suatu saat terjadi perselisihan atau kendala dalam pengajuan klaim. Hal ini juga menjadi indikator awal bahwa perusahaan tersebut menjalankan operasional secara profesional dan di bawah pengawasan otoritas resmi.
Namun, legalitas saja tidak cukup. Menurut Budiman, calon nasabah juga perlu melakukan riset kecil untuk mengetahui rekam jejak perusahaan asuransi tersebut. Informasi mengenai reputasi perusahaan bisa diperoleh dari berbagai kanal, mulai dari ulasan pelanggan di media sosial, pemberitaan di media massa, hingga data keuangan yang tercantum di situs resmi perusahaan.
“Semakin lama perusahaan beroperasi, didukung oleh jaringan grup yang kuat serta kondisi keuangan yang sehat, maka semakin baik pula reputasi perusahaan tersebut,” jelas Budiman.
Setelah memastikan legalitas dan reputasi, langkah kedua adalah mengenali jenis perlindungan yang ditawarkan. Tidak semua asuransi kendaraan memberikan cakupan yang sama. Oleh karena itu, penting bagi calon nasabah untuk mengetahui dua skema utama dalam asuransi kendaraan, yaitu Total Loss Only (TLO) dan komprehensif.
Budiman memaparkan, “Tips kedua, kenali jenis asuransi kendaraan. Ada dua skema pilihan asuransi kendaraan, yaitu total loss only (TLO) dan komprehensif.”
Asuransi TLO hanya akan memberikan perlindungan apabila kendaraan mengalami kerusakan berat, atau ketika biaya perbaikan mencapai atau melebihi 75 persen dari nilai pertanggungan. Skema ini juga mencakup kehilangan kendaraan akibat pencurian.
Sementara itu, skema komprehensif memberikan perlindungan yang lebih luas, termasuk kerusakan ringan, kecelakaan, dan risiko-risiko lain yang tercantum dalam polis. Meski premi untuk skema ini relatif lebih tinggi, namun cakupan perlindungan yang diberikan jauh lebih menyeluruh. Nasabah pun disarankan untuk membaca detail polis dengan cermat agar mengetahui batasan dan pengecualian dalam perlindungan.
“Catatan saja, pembelian kendaraan secara kredit biasanya mewajibkan nasabah mengambil asuransi komprehensif. Biaya premi memang lebih tinggi dibanding TLO karena perlindungan yang lebih beragam,” terang Budiman.
Langkah ketiga yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa proses klaim asuransi berjalan dengan jelas dan transparan. Tidak sedikit konsumen yang merasa kecewa karena klaim yang diajukan ditolak akibat tidak memahami isi polis secara menyeluruh.
Budiman mengingatkan bahwa perusahaan asuransi hanya akan memproses klaim berdasarkan isi polis, bukan informasi dari agen atau sumber internet. “Perusahaan asuransi hanya akan memproses klaim berdasarkan polis yang telah disepakati, bukan berdasarkan informasi dari agen penjual atau internet,” tegasnya.
Setelah klaim disetujui, nasabah dapat menghubungi bengkel rekanan yang ditunjuk untuk memperbaiki kendaraan. Dalam konteks ini, luasnya jaringan bengkel rekanan juga bisa menjadi nilai tambah yang penting ketika memilih perusahaan asuransi. Semakin banyak bengkel rekanan yang tersedia, semakin mudah pula nasabah dalam melakukan perbaikan kendaraan di lokasi yang dekat dan terpercaya.
“Selain proses klaim yang jelas, jumlah jaringan bengkel rekanan yang luas juga bisa menjadi pertimbangan dalam memilih perlindungan kendaraan,” tutup Budiman.
Dengan memahami ketiga langkah penting ini, pemilik kendaraan diharapkan lebih siap dan cermat dalam memilih perlindungan yang sesuai. Tidak hanya berfokus pada harga premi, tapi juga pada kualitas layanan, kejelasan proses, dan cakupan perlindungan yang diberikan. Dengan begitu, berkendara pun menjadi lebih tenang dan nyaman, karena ada perlindungan menyeluruh yang siap siaga ketika risiko datang.