Sembako

Harga Sembako Jatim Naik-Turun, Konsumen Diminta Waspada

Harga Sembako Jatim Naik-Turun, Konsumen Diminta Waspada
Harga Sembako Jatim Naik-Turun, Konsumen Diminta Waspada

JAKARTA - Perubahan harga sembako kembali terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur. Kondisi ini menjadi perhatian utama para ibu rumah tangga, pedagang, hingga pelaku usaha kecil karena memengaruhi pengeluaran harian dan daya beli masyarakat.

Kali ini, beberapa komoditas utama mengalami pergeseran harga yang cukup signifikan. Bawang merah mengalami kenaikan, sementara tomat dan cabai rawit justru mengalami penurunan harga. Kondisi ini menunjukkan bahwa dinamika harga bahan pangan di pasar tradisional maupun modern terus bergerak fluktuatif, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca, distribusi pasokan, hingga pengaruh kebijakan pemerintah.

Di antara perubahan harga tersebut, bawang merah tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp2.200,00 per kilogram. Sementara itu, harga tomat turun sebesar Rp1.400,00 dan cabai rawit turun cukup signifikan, yakni sebesar Rp3.100,00 per kilogram.

Tak hanya tiga komoditas itu, bahan pangan lain seperti cabai keriting dan cabai besar juga mencatat penurunan harga meski tidak terlalu besar—masing-masing di bawah Rp1.000,00. Meski demikian, kondisi ini tetap memberikan dampak langsung terhadap pengeluaran harian masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kuliner dan pedagang makanan.

Sementara untuk kategori bahan pokok strategis lainnya, harga beras masih menjadi perhatian utama. Kabupaten Probolinggo tercatat sebagai wilayah dengan harga beras medium tertinggi di Jawa Timur, yakni mencapai Rp15.000,00 per kilogram. Disusul oleh Kabupaten Sidoarjo dan Lamongan yang masing-masing mencatatkan harga Rp14.000,00 per kilogram.

Tingginya harga beras di beberapa wilayah ini dikhawatirkan akan memberi tekanan pada masyarakat berpenghasilan rendah. Sebagai makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia, fluktuasi harga beras akan sangat terasa dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut catatan laman resmi Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga kebutuhan pokok lainnya pun menunjukkan angka yang cukup tinggi. Gula kristal putih saat ini berada di kisaran Rp16.595,00 per kilogram, dan minyak goreng curah berada pada Rp18.503,00 per liter. Sementara minyak goreng dalam kemasan premium mencapai Rp20.076,00 per liter, dengan varian sederhana berada di angka Rp17.331,00 per liter. Produk Minyakita, yang menjadi alternatif minyak goreng rakyat, tercatat di harga Rp16.506,00 per liter.

Untuk komoditas daging, harga daging sapi paha belakang menyentuh angka Rp118.753,00 per kilogram. Sedangkan daging ayam ras masih relatif lebih terjangkau, yakni Rp31.515,00 per kilogram. Daging ayam kampung lebih tinggi di angka Rp68.313,00 per kilogram. Produk hewani lain seperti telur ayam ras dibanderol sekitar Rp27.095,00 per kilogram, sementara telur ayam kampung tercatat di harga Rp46.511,00 per kilogram.

Komoditas hortikultura lainnya juga mengalami pergerakan harga. Cabai merah keriting dijual dengan harga Rp29.773,00 per kilogram, sementara cabai merah besar berada di angka Rp31.471,00 per kilogram. Untuk cabai rawit merah, harga yang tercatat adalah Rp36.170,00 per kilogram.

Harga bawang putih yang merupakan salah satu bumbu utama dalam masakan Indonesia kini berada di kisaran Rp30.883,00 per kilogram. Sementara itu, tomat yang juga merupakan bahan pokok dalam banyak hidangan dibanderol dengan harga Rp15.478,00 per kilogram. Harga ikan teri yang juga banyak dikonsumsi masyarakat tercatat di angka Rp76.420,00 per kilogram.

Melihat pergerakan harga ini, masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan harga setiap harinya. Hal ini penting agar konsumen bisa menyesuaikan pengeluaran belanja dengan anggaran yang dimiliki. Selain itu, memahami tren harga juga memungkinkan konsumen untuk membuat keputusan yang lebih bijak, seperti mengganti bahan masakan yang mahal dengan alternatif yang lebih terjangkau.

Pakar ekonomi pangan dari beberapa universitas juga kerap menyarankan agar masyarakat lebih aktif mengakses informasi dari sumber resmi seperti Siskaperbapo. Platform ini secara rutin memperbarui harga kebutuhan pokok dari berbagai daerah, sehingga bisa menjadi acuan penting bagi konsumen.

Pemerintah daerah melalui dinas perdagangan maupun dinas ketahanan pangan juga diminta untuk tetap melakukan pemantauan terhadap harga-harga di pasar tradisional. Intervensi pasar, seperti operasi pasar murah atau subsidi bahan pokok, perlu segera dilakukan apabila lonjakan harga terjadi secara ekstrem dalam waktu singkat.

Kenaikan maupun penurunan harga sembako merupakan fenomena rutin dalam sistem perdagangan terbuka. Namun, stabilitas harga tetap menjadi prioritas untuk menjaga daya beli dan ketahanan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, koordinasi lintas sektor mulai dari petani, pedagang, hingga regulator, sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan pasokan dan distribusi bahan pangan.

Fluktuasi harga di Jawa Timur ini menjadi cerminan bahwa dinamika sektor pangan masih sangat rentan terhadap banyak faktor. Meski beberapa komoditas menunjukkan penurunan, tetap diperlukan langkah antisipatif agar harga kebutuhan pokok tidak memberatkan masyarakat dalam jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index