Properti

Properti Lippo Cikarang Melonjak di Semester Pertama 2025

Properti Lippo Cikarang Melonjak di Semester Pertama 2025
Properti Lippo Cikarang Melonjak di Semester Pertama 2025

JAKARTA - Sektor properti menunjukkan geliat pertumbuhan signifikan di paruh pertama 2025, ditandai dengan capaian impresif dari salah satu emiten terkemuka, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK). Perusahaan ini mencatatkan lonjakan pendapatan hingga lebih dari tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp2,24 triliun. Capaian ini sekaligus menjadi indikator membaiknya daya beli dan minat konsumen terhadap produk properti, khususnya hunian tapak dan apartemen di kawasan berkembang seperti Cikarang.

Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, menyampaikan bahwa pertumbuhan signifikan ini didorong oleh serah terima rumah tapak, apartemen, unit komersial seperti ruko, lahan industri, serta kontribusi dari lini usaha non-properti yang turut mengelola kawasan Lippo Cikarang secara menyeluruh.

“Segmen penjualan rumah tapak dan apartemen serta unit komersial mencatat pertumbuhan signifikan masing-masing sebesar 475% dan 780% dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Marlo.

Tak hanya dari sisi pendapatan, LPCK juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp477 miliar dengan margin laba kotor mencapai 21%, menandakan kemampuan perusahaan dalam menjaga tingkat profitabilitas di tengah ekspansi pasar. Kinerja operasional juga ditunjukkan melalui Ebitda yang melonjak hingga Rp282 miliar, naik 72% dibandingkan semester I/2024, dengan margin sebesar 13% dari total pendapatan.

Kombinasi antara pertumbuhan volume penjualan dan efisiensi operasional menjadi dua faktor utama yang memperkuat posisi keuangan LPCK, sekaligus menandakan bahwa ekspansi properti yang dilakukan bukan hanya agresif secara angka, tetapi juga efektif secara manajerial.

Lebih lanjut, Marlo menegaskan bahwa capaian marketing sales (prapenjualan) hingga Juni 2025 sudah menyentuh angka Rp791 miliar, dengan kontribusi terbesar datang dari produk-produk residensial dan komersial.

“Prapenjualan sebesar Rp791 miliar pada periode semester I/2025 terutama didorong oleh tingginya permintaan terhadap produk residensial dan komersial yang masing-masing menyumbang 52% dan 40% dari total marketing sales. Segmen lahan industri turut memberikan kontribusi sebesar 8%,” paparnya.

Dengan hasil tersebut, LPCK optimistis dapat mengejar target marketing sales senilai Rp1,65 triliun hingga akhir tahun. Target ini dinilai realistis mengingat tingginya minat pasar terhadap hunian terjangkau maupun properti premium yang sedang dikembangkan di wilayah Cikarang dan sekitarnya.

Produk-produk unggulan seperti XYZ Series, Q Series, Cendana Spark, serta The Allegra @ Casa de Lago terbukti mampu mencatat kinerja prapenjualan yang menjanjikan. Sepanjang paruh pertama tahun ini, total sebanyak 688 unit dari berbagai segmen seperti residensial, komersial, dan lahan industri berhasil dilepas ke pasar.

Capaian tersebut menunjukkan bahwa LPCK telah mampu membaca tren dan kebutuhan pasar dengan tepat. Di tengah dinamika sektor properti nasional, produk dengan harga kompetitif namun tetap berorientasi pada kualitas terbukti masih memiliki daya tarik tinggi di mata konsumen.

Menurut Marlo, prospek sektor properti nasional tetap menjanjikan, terutama pada segmen hunian terjangkau dan premium. Tren ini didorong oleh urbanisasi yang terus meningkat, pertumbuhan kelas menengah, serta kebutuhan hunian yang terus bertambah di wilayah penyangga ibu kota seperti Cikarang.

“Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan konsumen dengan menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan memastikan proses serah terima berjalan sesuai jadwal,” imbuh Marlo.

Kepercayaan pasar terhadap produk LPCK juga tak lepas dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan ekosistem hunian yang lengkap dan modern, termasuk pengelolaan fasilitas umum, aksesibilitas yang baik, hingga pengembangan kawasan yang terintegrasi dengan pusat bisnis dan industri.

Selain itu, kolaborasi internal antara berbagai lini bisnis di bawah naungan Lippo Group juga memberikan dukungan yang signifikan terhadap keberhasilan proyek-proyek LPCK. Konektivitas antar-proyek, sinergi operasional, serta pengalaman pengelolaan kawasan menjadi keunggulan kompetitif tersendiri bagi perusahaan.

Tantangan ke depan memang masih ada, termasuk fluktuasi suku bunga dan daya beli masyarakat yang bisa berubah karena dinamika ekonomi global. Namun, LPCK menyiapkan strategi jangka menengah dan panjang untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan. Perusahaan juga akan terus fokus pada efisiensi, inovasi produk, serta optimalisasi pengalaman pelanggan.

Dengan capaian positif sepanjang semester I/2025, LPCK tidak hanya mencerminkan pemulihan sektor properti nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa pengembangan kawasan terencana dengan pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan konsumen masih menjadi strategi yang relevan dan menjanjikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index