Perbankan

Perbankan Tangguh, Stabilitas Terjaga

Perbankan Tangguh, Stabilitas Terjaga
Perbankan Tangguh, Stabilitas Terjaga

JAKARTA - Sektor keuangan Indonesia kembali menjadi sorotan positif setelah sejumlah indikator menunjukkan ketahanan dan kinerja yang kuat, baik dari sisi perbankan maupun pasar modal. Hal ini tercermin dari berbagai pernyataan pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan capaian penting yang dilaporkan sepanjang kuartal kedua hingga awal Agustus 2025.

Kinerja intermediasi perbankan yang terus tumbuh, stabilitas jasa keuangan yang tetap terjaga, serta kenaikan signifikan di kapitalisasi pasar modal menjadi bukti nyata bahwa sistem keuangan nasional mampu bertahan dan beradaptasi di tengah berbagai tantangan global dan domestik.

Topik-topik ini menjadi pusat perhatian pembaca di kanal Ekonomi Metrotvnews.com, menandakan tingginya minat publik terhadap perkembangan sektor jasa keuangan. Berikut lima berita paling banyak dibaca seputar ekonomi dan keuangan nasional:

1. Perbankan Nasional Tetap Tangguh, Ini Buktinya!

Salah satu sorotan utama datang dari pernyataan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, yang menyatakan bahwa kinerja intermediasi perbankan Indonesia masih dalam kondisi stabil dan tangguh.

Total penyaluran kredit tumbuh 7,77 persen secara tahunan (year on year/yoy), mencapai Rp8.059,79 triliun. Pencapaian ini menunjukkan daya tahan dan fleksibilitas perbankan dalam mendukung pemulihan ekonomi serta meningkatkan pembiayaan kepada sektor riil.

Statistik ini menjadi penanda penting bahwa sektor perbankan tidak hanya mampu mempertahankan stabilitas, tetapi juga mampu menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan, meskipun di tengah gejolak ekonomi global dan perubahan kebijakan moneter yang dinamis.

2. OJK: Stabilitas Jasa Keuangan Indonesia Terjaga

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional masih tetap terjaga, dengan pengawasan yang terus diperkuat dalam berbagai lini.

Pernyataan ini memperkuat optimisme pasar dan pelaku industri, mengingat bahwa jasa keuangan merupakan fondasi penting bagi aktivitas perekonomian nasional. Stabilitas tersebut mencakup berbagai subsektor seperti perbankan, pasar modal, hingga lembaga pembiayaan.

Dalam konteks ekonomi makro dan reformasi struktural, kestabilan sektor jasa keuangan menjadi sinyal positif bagi investor dan pelaku usaha, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi nilai tukar.

3. Ini Skema Lengkap Pajak Terbaru Aset Kripto

Masih dari ruang lingkup kebijakan fiskal dan keuangan, pemerintah telah mengumumkan skema perpajakan terbaru untuk transaksi aset kripto. Tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mengatur kebijakan tersebut ditetapkan dan mulai berlaku.

Regulasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyesuaikan instrumen pajak dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi ekonomi. Transaksi aset digital, khususnya kripto, selama ini berkembang tanpa kerangka perpajakan yang terstruktur, sehingga perlu kepastian hukum dan kontribusi terhadap penerimaan negara.

Langkah ini juga dipandang sebagai wujud komitmen pemerintah dalam menata dan mengawasi aset digital agar tetap berada dalam koridor legal yang sehat dan bertanggung jawab, tanpa menghambat inovasi teknologi finansial.

4. UE hanya Sepakat dengan RI terkait Protokol Khusus Sawit di IEU-CEPA

Dalam isu perdagangan internasional, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, mengungkapkan bahwa dalam perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), akan terdapat protokol khusus yang mengatur perdagangan sawit atau Crude Palm Oil (CPO).

Hal ini menunjukkan bahwa sawit masih menjadi topik negosiasi penting dalam hubungan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa. Keberadaan protokol khusus itu diharapkan menjadi jalan tengah atas berbagai ketegangan mengenai keberlanjutan dan isu lingkungan yang selama ini menjadi hambatan ekspor sawit Indonesia ke kawasan Eropa.

Pemerintah Indonesia terus menegosiasikan agar produk sawit nasional tetap dapat masuk pasar Eropa tanpa diskriminasi, dengan tetap memenuhi standar keberlanjutan yang berlaku secara internasional.

5. Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Tembus Rekor Tertinggi

OJK juga mengungkapkan perkembangan positif dari sektor pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah sebesar 2,15 persen year-to-date (ytd), namun berhasil menguat ke level 7.484, mencatatkan kenaikan 5,71 persen ytd.

Peningkatan ini menandakan kepercayaan investor yang mulai pulih, serta peran aktif pelaku pasar dalam merespons berbagai kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah maupun otoritas moneter.

Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai rekor tertinggi, pasar modal kini menjadi alternatif pembiayaan yang semakin menarik bagi perusahaan nasional. OJK pun terus memperkuat pengawasan terhadap transaksi di pasar modal, sekaligus memperluas basis investor ritel melalui edukasi dan kemudahan akses.

Secara keseluruhan, berita-berita ekonomi yang populer ini menyoroti optimisme terhadap kondisi keuangan nasional yang tetap kokoh. Baik dari sisi perbankan, pasar modal, maupun kebijakan perpajakan dan perdagangan, semuanya menunjukkan bahwa pemerintah dan otoritas keuangan terus melakukan langkah-langkah strategis demi menjaga ketahanan ekonomi Indonesia.

Peningkatan kinerja, penguatan regulasi, dan komitmen terhadap stabilitas menjadi kombinasi penting dalam menghadapi tantangan global yang dinamis dan semakin kompleks. Di tengah perubahan cepat, sektor keuangan Indonesia terus memperlihatkan fundamental yang sehat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index