JAKARTA - Persiapan matang terus dilakukan oleh Tim Nasional Voli Putri Indonesia dalam rangka menghadapi kejuaraan dunia FIVB Volleyball Women’s U21 World Championship yang digelar di Surabaya. Ajang bergengsi ini tak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga kesempatan bagi skuad muda Indonesia untuk menunjukkan potensi dan daya saingnya di tingkat global.

Dalam rangka menyambut turnamen ini, pelatih dan staf kepelatihan telah mempersiapkan tim secara intensif melalui program pemusatan latihan jangka panjang yang disertai serangkaian laga uji coba melawan tim-tim tangguh peserta kejuaraan. Lawan yang dihadapi pun bukan sembarangan. Skuad muda Merah Putih telah berhadapan langsung dengan tim nasional U21 dari Chile, Korea Selatan, dan Jepang  yang semuanya memiliki tradisi kuat dalam bola voli.

Asisten pelatih Timnas Voli Putri Indonesia, Agus Irawan, menyebut bahwa proses pembentukan chemistry antarpemain menunjukkan perkembangan signifikan. Ia menilai bahwa dalam beberapa laga uji coba, para pemain mulai menunjukkan kekompakan dan koordinasi yang lebih baik di lapangan.

“Sejauh ini para pemain sudah mulai kompak satu sama lain. Terbukti di laga melawan Chile dan Korea, mereka bisa memberikan perlawanan dan meraih kemenangan," ungkap Agus saat dihubungi.

Namun, tantangan sesungguhnya terlihat ketika Timnas harus menghadapi Jepang. Dalam laga tersebut, Indonesia mengalami kekalahan. Meski begitu, hasil ini dijadikan bahan evaluasi oleh tim pelatih untuk meningkatkan konsistensi permainan.

“Pada laga terakhir melawan Jepang kami menderita kekalahan. Kami mencoba memainkan pemain inti di dua gim awal, setelah itu baru melakukan rotasi,” sambung Agus yang akrab disapa Bruno itu.

Kepala pelatih Timnas Indonesia, Marcos Sugiyama, terlihat mulai menguji berbagai kombinasi pemain yang berpotensi menjadi andalan saat kompetisi resmi bergulir. Nama-nama seperti Junaida Santi, Kadek Diva Yanti Putri, dan Pascalina Mahuze menonjol sebagai pendulang angka utama dalam laga-laga uji coba.

Di lini pengumpan atau setter, peran Afra Hasna Nurhaliza pemain muda dari Bandung bjb Tandamata menjadi sangat sentral. Ia nyaris selalu menjadi pilihan utama Sugiyama dalam setiap uji coba, menunjukkan kepercayaan penuh yang diberikan tim pelatih terhadap kemampuannya dalam mengatur serangan.

Sementara itu, lini pertahanan juga tak kalah solid. Di posisi middle blocker, duet Chelsa Berliana dan Maradanti Namira tampil kokoh dalam menghadang serangan lawan. Keduanya dinilai memiliki keunggulan dalam blok dan reaksi cepat di depan net, yang sangat dibutuhkan menghadapi tim-tim bertubuh tinggi seperti Serbia atau Kanada.

Untuk posisi libero, dua nama yaitu Zahwa Aliah Jasmien dan Indah Guretno Dwi Margiani mendapatkan kesempatan tampil bergantian. Keduanya memiliki karakteristik permainan yang berbeda, memberi fleksibilitas pada pelatih dalam menyesuaikan strategi dengan kebutuhan saat pertandingan berlangsung.

Adapun dalam fase penyisihan grup, Indonesia berada di Grup A bersama negara-negara kuat seperti Argentina, Serbia, Puerto Rico, Kanada, dan sesama wakil Asia Tenggara, Vietnam. Grup ini terbilang cukup berat mengingat sejarah dan peringkat lawan-lawan tersebut di turnamen dunia sebelumnya. Namun demikian, kehadiran Vietnam memberi peluang bagi Indonesia untuk membuka jalan dari fase grup, sekaligus menjadi ajang pembuktian dominasi regional.

Pertemuan perdana Timnas Voli Putri Indonesia di grup ini akan berlangsung melawan Vietnam di Jawa Pos Arena, Surabaya. Laga ini sangat penting karena tak hanya menentukan langkah awal tim, tetapi juga menjadi parameter seberapa besar peningkatan yang telah dicapai setelah menjalani pemusatan latihan dan serangkaian uji coba internasional.

Dukungan publik tuan rumah juga diyakini akan menjadi faktor tambahan yang dapat memompa semangat bertanding Kadek Diva dan rekan-rekannya. Dengan atmosfer Surabaya yang dikenal penuh gairah terhadap olahraga, tim pelatih berharap energi positif dari penonton dapat mendorong performa tim menjadi lebih optimal.

Menghadapi turnamen berskala dunia tentu bukan tugas ringan, namun Timnas Voli Putri Indonesia menunjukkan sikap yang tak gentar. Dengan kombinasi pemain muda berbakat, pengalaman uji coba internasional, serta persiapan teknis yang matang, mereka siap mengibarkan bendera Merah Putih di pentas dunia.

Lebih dari sekadar kompetisi, partisipasi dalam FIVB Volleyball Women’s U21 World Championship adalah investasi jangka panjang dalam pembinaan atlet. Para pemain muda yang tampil hari ini adalah calon-calon tulang punggung Timnas senior di masa mendatang.

Sebagaimana yang ditekankan oleh tim pelatih, turnamen ini juga menjadi proses pembelajaran yang sangat berharga. Setiap laga akan memberi pengalaman baru dan memperkuat mental bertanding para pemain muda Indonesia untuk level yang lebih tinggi di masa depan.