JAKARTA - Pergantian pelatih di Real Madrid selalu menjadi momen besar, bukan hanya bagi klub, tetapi juga bagi para pemain yang harus menyesuaikan diri dengan pendekatan baru. Setelah Carlo Ancelotti menutup pengabdiannya di Santiago Bernabéu pada akhir musim 2024/2025, kursi kepelatihan kini resmi ditempati oleh Xabi Alonso. Kedatangan mantan gelandang Madrid itu membawa nuansa segar yang langsung dirasakan skuad, termasuk kapten tim Dani Carvajal.
Dalam awal musim 2025/2026 ini, Real Madrid tampil impresif. Mereka berhasil menyapu bersih tiga kemenangan beruntun di La Liga dan menutup jeda internasional sebagai pemuncak klasemen. Performa solid ini tak hanya soal strategi di lapangan, tetapi juga mencerminkan perbedaan filosofi kepelatihan yang mulai terlihat jelas di bawah Alonso.
Carvajal, yang menjadi saksi langsung era Ancelotti dan kini bekerja di bawah Alonso, mengungkapkan bagaimana kedua pelatih itu memiliki gaya yang berbeda. Ia menyoroti disiplin sebagai faktor pembeda paling kentara.
Alonso Lebih Disiplin, Ancelotti Lebih Fleksibel
Carvajal sudah mengenal keduanya cukup dekat. Bersama Ancelotti, ia telah melalui berbagai periode penting, termasuk gelar Liga Champions yang mewarnai sejarah Madrid. Sementara dengan Alonso, Carvajal memiliki hubungan berbeda karena mereka sempat menjadi rekan satu tim pada musim 2013/2014, sebelum Alonso pensiun dan beralih ke dunia kepelatihan.
“Setiap pelatih punya metodologinya sendiri, seperti yang Anda katakan, mereka beda generasi,” ujar Carvajal kepada COPE, dikutip dari Goal.
Ia menambahkan, Ancelotti cenderung memberikan ruang lebih longgar bagi pemainnya, bahkan dalam urusan kedisiplinan. “Memang benar, misalnya, dengan Carletto, kami punya lebih banyak kebebasan dalam hal itu. Yah, Anda keluar agak terlambat, meskipun ia sempat marah pada kami,” beber Carvajal.
Sebaliknya, Alonso lebih tegas dalam menegakkan aturan. “Xabi sedikit lebih terbuka, lebih disiplin, tapi ya, di dalam diri masing-masing, ada ide-idenya sendiri. Sepak bola diciptakan bertahun-tahun lalu, jadi masing-masing pelatih mengambil konsep yang menurut mereka terbaik,” terangnya.
Kombinasi sikap terbuka namun disiplin ini yang menurut Carvajal membuat Alonso berbeda dari pendahulunya.
Kepergian Ancelotti dan Butuhnya Dorongan Baru
Di sisi lain, Carvajal juga menyinggung soal alasan mengapa perubahan kepelatihan di Madrid terasa wajar. Menurutnya, meski Ancelotti merupakan sosok legendaris yang meninggalkan warisan besar, tim membutuhkan suasana baru untuk menghidupkan kembali motivasi.
“Ancelotti telah menjadi legenda di Madrid, dan ia akan selalu menjadi legenda dalam sejarahnya, tetapi saya pikir kami membutuhkan perubahan. Saya pikir manajer juga melihatnya,” kata Carvajal.
Bagi pemain berusia 33 tahun itu, bekerja terlalu lama dengan satu pelatih bisa membuat ritme menjadi monoton. Pergantian pelatih, meski berat, sering kali membawa dorongan energi segar yang dibutuhkan tim.
“Pada akhirnya, kami sudah bersamanya selama bertahun-tahun. Seringkali, Anda membutuhkan perubahan itu untuk mengubah pola pikir semua orang; orang-orang yang mungkin tidak begitu terhubung dengan Madrid datang untuk menyadarkan semua orang, dan saya pikir itu baik untuk semua orang,” lanjutnya.
Tantangan Alonso di Era Baru Madrid
Meski awalnya menjanjikan, tantangan besar menanti Alonso di kursi panas Madrid. Publik Santiago Bernabéu sudah terbiasa dengan standar tinggi yang ditinggalkan Ancelotti. Tiga kemenangan awal memang menjadi awal ideal, namun perjalanan panjang di La Liga dan Liga Champions akan menguji konsistensi filosofi Alonso.
Bagi Carvajal dan para senior lainnya, adaptasi terhadap metode Alonso menjadi kunci. Disiplin lebih ketat berarti tanggung jawab lebih besar, terutama bagi kapten yang harus memastikan seluruh skuad selaras dengan arahan pelatih.
Selain itu, keberhasilan Alonso bersama Bayer Leverkusen sebelumnya tentu membuat ekspektasi semakin tinggi. Ia diharapkan bisa membawa gaya permainan modern yang segar tanpa kehilangan identitas klasik Madrid: permainan menyerang dan mentalitas juara.
Perubahan yang Diterima Positif
Sejauh ini, perubahan diterima dengan baik oleh para pemain. Situasi ruang ganti yang lebih disiplin tidak menimbulkan gesekan, justru menghadirkan rasa profesionalisme baru. Carvajal menilai, gaya Alonso yang lebih struktural bisa membantu Madrid dalam menjaga konsistensi performa sepanjang musim.
Bagi fans, melihat klub kesayangan mereka tetap berada di puncak klasemen setelah pergantian pelatih tentu menjadi kabar menggembirakan. Momen transisi yang biasanya rawan justru berjalan mulus, dan kehadiran Alonso dipandang sebagai langkah tepat manajemen klub.