Saham

IHSG Rebound, Saham PGAS PSAB dan DKFT Jadi Incaran Investor

IHSG Rebound, Saham PGAS PSAB dan DKFT Jadi Incaran Investor
IHSG Rebound, Saham PGAS PSAB dan DKFT Jadi Incaran Investor

JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali menunjukkan tanda-tanda penguatan setelah gejolak politik beberapa waktu lalu mereda. Stabilitas yang mulai terjaga memberi napas baru bagi pelaku pasar, tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang perlahan mendekati level psikologis 8.000. Momentum ini menumbuhkan keyakinan bahwa peluang rebound masih terbuka lebar, dengan sejumlah saham unggulan menjadi incaran investor.

Riset pagi BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan bahwa IHSG telah mencatat rebound selama tiga hari beruntun. Indeks berhasil bertahan di atas level support dan kini tengah menguji resistance penting di kisaran 7.900–8.000. “Pulihnya stabilitas politik pasca-demo turut memperkuat sentimen positif di pasar,” tulis lembaga riset tersebut, Kamis, 4 September 2025.

Optimisme investor ini sekaligus menegaskan bahwa pasar saham domestik mampu merespons cepat perubahan dinamika politik. Tidak hanya faktor internal, perkembangan bursa global juga turut memberi warna dalam pergerakan indeks.

Dukungan Sentimen Eksternal

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak bisa dilepaskan dari kondisi pasar global. Data terbaru menunjukkan bursa Amerika Serikat bergerak bervariasi, di mana indeks Dow Jones ditutup turun tipis, sedangkan S&P500 menguat 0,51% dan Nasdaq melesat 1,02%. Sementara itu, pasar Eropa ditutup positif dengan indeks CAC mencatat kenaikan tertinggi.

Kondisi ini memberi kontribusi pada meningkatnya selera risiko investor global, termasuk di Indonesia. Dengan aliran sentimen positif dari luar negeri, IHSG mendapatkan tambahan energi untuk mempertahankan tren kenaikan yang sedang berlangsung.

Saham Rekomendasi Pilihan Hari Ini

Dalam risetnya, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan tiga saham yang layak dipertimbangkan investor. Saham pertama adalah PGAS, dengan target harga Rp1.800–Rp1.860. Kedua, PSAB dengan target harga Rp675–Rp720. Ketiga, DKFT dengan target harga Rp810–Rp880.

Ketiga saham tersebut dianggap memiliki potensi penguatan yang cukup besar di tengah peluang rebound IHSG. Sebaliknya, saham ACES direkomendasikan untuk dijual, sejalan dengan analisis teknikal yang menunjukkan tren pelemahan.

Rekomendasi ini menjadi salah satu pegangan bagi investor dalam memetakan strategi perdagangan harian. Dengan kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian, pemilihan saham unggulan sangat penting untuk memaksimalkan peluang.

Tren Perdagangan Sehari Sebelumnya

Sehari sebelum rekomendasi ini dikeluarkan, IHSG ditutup menguat signifikan 84,24 poin atau 1,08% ke posisi 7.885,86. Namun, data perdagangan mencatat adanya tekanan dari sisi transaksi asing. Investor asing menorehkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp1,38 triliun di seluruh pasar.

Penjualan terbesar tercatat pada saham BBCA sebesar Rp939,71 miliar, disusul PANI Rp239,58 miliar, serta BRMS Rp143,81 miliar. Meskipun terjadi aksi jual dari investor asing, indeks tetap mampu bertahan di zona hijau berkat dukungan dari investor domestik serta penguatan di sebagian besar sektor.

Kontribusi Sektor Saham

Penguatan IHSG kemarin ditopang mayoritas sektor saham. Sektor energi mencatat kenaikan paling tinggi sebesar 2,49%, disusul sektor industri 1,90%, sektor konsumer primer 1,27%, sektor konsumer non-primer 1,02%, sektor keuangan 0,85%, dan sektor teknologi 0,52%.

Meski demikian, tidak semua sektor bergerak positif. Saham properti dan infrastruktur justru mengalami penurunan, menandakan adanya rotasi sektor di kalangan investor.

Selain itu, beberapa saham mencatat lonjakan harga signifikan hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Di antaranya, WEGE naik 34,92% menjadi Rp85, GRIA menguat 34,83% ke Rp120, dan MEDS melonjak 33,93% ke Rp75. Saham CBRE juga melesat 25% ke Rp290, INDY naik 24,81% ke Rp1.660, serta HRTA naik 24,66% ke Rp910. Tidak ketinggalan, CGAS menorehkan kenaikan 25% menjadi Rp165.

Stabilitas Politik Jadi Penentu

Salah satu faktor kunci yang mendorong rebound IHSG belakangan ini adalah pulihnya kondisi politik setelah sempat diguncang aksi unjuk rasa. Investor menilai stabilitas politik menjadi pondasi penting bagi keberlangsungan ekonomi dan pasar modal.

Dengan kembalinya rasa aman di pasar domestik, pelaku pasar berani mengambil risiko lebih besar. Hal ini sejalan dengan pandangan sejumlah analis yang menilai bahwa pergerakan IHSG dalam waktu dekat masih berpotensi menembus level psikologis 8.000, meski tetap harus diiringi kewaspadaan.

Prospek ke Depan

Ke depan, dinamika IHSG masih akan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, arah kebijakan suku bunga The Fed, pergerakan harga komoditas, hingga perkembangan geopolitik global akan tetap menjadi perhatian utama investor.

Sementara dari sisi internal, keberlanjutan stabilitas politik, kinerja laporan keuangan emiten, serta arah kebijakan fiskal pemerintah akan menentukan seberapa jauh IHSG mampu mempertahankan tren positif.

Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, peluang penguatan indeks tetap terbuka, tetapi risiko koreksi jangka pendek juga tidak bisa diabaikan. Investor diharapkan tetap selektif memilih saham, mengutamakan fundamental yang kuat, serta memperhatikan momentum pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index