JAKARTA - Transportasi publik terus menjadi pilihan utama masyarakat perkotaan, terbukti dari lonjakan jumlah pengguna LRT Jabodebek yang dicatat oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sepanjang September, layanan ini melayani sebanyak 2.449.304 penumpang, mengalami peningkatan hingga 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kehadiran LRT Jabodebek semakin diterima sebagai moda transportasi massal yang efisien, modern, dan ramah lingkungan.
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, mengungkapkan bahwa penggunaan layanan LRT menunjukkan tren positif baik pada hari kerja maupun akhir pekan.
Ia menyebutkan, rata-rata penumpang pada hari kerja mencapai 99.060 orang per hari, sementara pada akhir pekan tercatat rata-rata 41.006 pengguna per hari. Angka ini menggambarkan bagaimana masyarakat Jabodetabek kini mulai mengandalkan LRT sebagai solusi mobilitas harian mereka.
Selain sebagai moda transportasi cepat, keandalan LRT Jabodebek juga terlihat dari operasionalnya yang berjalan konsisten. Sepanjang September, sistem LRT menjalankan 10.746 perjalanan dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 99,80 persen. “Konsistensi tersebut menunjukkan komitmen operator untuk menjaga perjalanan tetap aman, nyaman, dan efisien,” ujar Purnomosidi.
Stasiun dengan Aktivitas Penumpang Tertinggi
Selain peningkatan jumlah penumpang, KAI juga mencatat data menarik terkait stasiun dengan lalu lintas pengguna tertinggi. Tiga stasiun yang paling banyak digunakan adalah Dukuh Atas BNI, Harjamukti, dan Kuningan.
“Stasiun Dukuh Atas BNI mencatat 367.774 tap in dan 317.647 tap out sepanjang bulan tersebut,” jelas Purnomosidi. Sementara itu, Stasiun Harjamukti merekam 278.878 pengguna tap in dan 286.849 pengguna tap out, dan Stasiun Kuningan mencatat 229.418 tap in serta 217.758 tap out selama periode yang sama.
Data ini memperlihatkan bahwa kawasan perkantoran dan pusat aktivitas bisnis masih menjadi destinasi utama para pengguna LRT Jabodebek.
Stasiun Dukuh Atas, yang menjadi simpul integrasi dengan moda transportasi lain seperti MRT dan KRL, menjadi titik paling sibuk karena konektivitasnya yang strategis.
Kehadiran LRT di wilayah padat aktivitas tersebut juga berkontribusi pada pengurangan kepadatan lalu lintas di jalan raya. Banyak pengguna yang mulai beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum karena efisiensinya dalam waktu tempuh.
Inovasi Layanan dan Pengenalan Maskot Reno
Tak hanya mencatat peningkatan jumlah pengguna, LRT Jabodebek juga terus berinovasi dalam meningkatkan citra dan kenyamanan layanan. Pada bulan yang sama, perusahaan memperkenalkan maskot resmi bernama Reno, sebagai simbol semangat pelayanan modern dan inovatif.
Bersamaan dengan itu, LRT Jabodebek juga meluncurkan tagline baru, “Transportasi Cerdas, Mobilitas Tanpa Batas”, yang mencerminkan visi perusahaan untuk menghadirkan sistem transportasi publik berbasis teknologi tinggi, efisien, dan ramah lingkungan.
Kehadiran maskot Reno serta tagline baru ini diharapkan dapat memperkuat identitas LRT Jabodebek di mata masyarakat, khususnya generasi muda yang lebih akrab dengan gaya hidup urban dan digital.
Purnomosidi menegaskan, “Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada LRT Jabodebek. Pencapaian pada bulan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjaga konsistensi layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu.”
Upaya ini sekaligus memperlihatkan bagaimana transportasi publik kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup modern yang berkelanjutan.
Komitmen KAI dalam Meningkatkan Pelayanan Publik
Sebagai operator utama, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui LRT Jabodebek terus menegaskan komitmennya untuk menyediakan transportasi publik yang efisien dan terintegrasi.
Manajer Humas LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menyatakan bahwa KAI berupaya menghadirkan layanan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mendukung kehidupan masyarakat perkotaan secara menyeluruh.
“KAI melalui LRT Jabodebek berkomitmen untuk menghadirkan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi, sekaligus menjadi solusi mobilitas perkotaan yang semakin dekat dengan keseharian masyarakat,” ujar Mahendro.
Pernyataan tersebut mencerminkan strategi besar KAI dalam mendukung transformasi sistem transportasi Indonesia menuju era mobilitas berkelanjutan.
Dengan berbagai inovasi dan pengembangan layanan, KAI berharap LRT Jabodebek dapat menjadi contoh model transportasi modern yang menempatkan kenyamanan, ketepatan waktu, dan keselamatan sebagai prioritas utama.
Melihat tren pertumbuhan penumpang yang terus meningkat, LRT Jabodebek diyakini akan berperan penting dalam membangun budaya baru penggunaan transportasi umum di wilayah metropolitan.
Kesuksesan layanan ini juga diharapkan mendorong pengembangan jaringan LRT di kota-kota besar lainnya di Indonesia, sebagai bagian dari upaya menciptakan sistem transportasi massal yang lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan.