JAKARTA - Piala Dunia U-17 2025 akan menjadi momen penting dalam sejarah turnamen sepak bola usia muda. Berbeda dari edisi-edisi sebelumnya, turnamen kali ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga transformasi menjadi sebuah festival sepak bola. FIFA dan Qatar menghadirkan format baru dengan nuansa yang lebih inklusif, padat, dan terpusat di satu kawasan elite olahraga, Zona Aspire, yang berada di Kota Al Rayyan, Qatar.
Format ini menandai langkah baru FIFA untuk mengubah wajah Piala Dunia U-17. Tidak lagi menggunakan banyak kota dan stadion besar, seperti saat Indonesia menjadi tuan rumah pada 2023, kali ini seluruh pertandingan (kecuali final) akan digelar di delapan lapangan kecil berkapasitas maksimal 2.000 penonton. Sebanyak 103 laga akan tersaji hanya di Zona Aspire dalam rentang waktu kurang dari sebulan.
Untuk FIFA, ini adalah langkah strategis. Bagi Qatar, ini adalah ajang pembuktian lain atas keseriusannya menjadi pusat olahraga dunia. Dengan sistem terpusat dan atmosfer festival, Qatar mengubah paradigma turnamen menjadi lebih dari sekadar pertandingan melainkan perayaan global sepak bola usia muda.
Dari Empat Kota ke Satu Zona
Jika pada 2023 Indonesia menyebar pertandingan ke Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Surakarta, dengan masing-masing kota menyuguhkan stadion besar berkapasitas puluhan ribu penonton, maka Qatar memilih pendekatan berbeda. Semua laga penyisihan hingga semifinal akan dipusatkan di Zona Aspire. Hanya laga final yang digelar di stadion megah Stadion Internasional Khalifa, yang menjadi kebanggaan nasional Qatar.
Di Indonesia, kita masih mengingat momen bersejarah ketika Jerman menjadi juara dunia U-17 untuk pertama kalinya. Tim muda “Panser” mengalahkan Prancis lewat drama adu penalti di Stadion Manahan, Surakarta. Saat itu, Claudio Echeverri dari Argentina pun mencuri perhatian publik di Bandung. Tapi mulai edisi 2025 hingga 2029, pengalaman semacam ini akan berbeda format.
Kini, semua tim dan pendukung berkumpul di satu zona, menciptakan dinamika unik. Penonton bisa menyaksikan lebih dari satu pertandingan dalam sehari, bahkan hingga delapan laga, cukup dengan berpindah lapangan dalam satu kawasan.
Zona Aspire: Sentralisasi dengan Teknologi dan Kemewahan
Zona Aspire bukan sekadar kompleks olahraga biasa. Ini adalah simbol ambisi Qatar di ranah olahraga internasional. Dibangun sejak 2004, kawasan ini mencakup fasilitas untuk berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola, atletik, hingga renang.
Delapan lapangan pertandingan yang disiapkan memiliki kualitas rumput terbaik. Komite Penyelenggara Lokal Qatar memastikan kesiapan lapangan dengan sistem pembibitan rumput sendiri. Teknologi penyiraman dilakukan sebelum dan sesudah pertandingan, bahkan di masa jeda pertandingan.
Rumput yang digunakan juga serupa dengan yang pernah dipakai dalam Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023, menunjukkan betapa seriusnya Qatar dalam menjamin kualitas lapangan untuk pemain muda dari 48 negara peserta.
Konektivitas publik pun menjadi salah satu keunggulan. Dengan adanya Stasiun Metro Sport City di Jalur Emas Metro Doha, penggemar dapat menjangkau semua lapangan dengan mudah dan efisien. Fan zone juga akan hadir untuk menambah pengalaman kultural dan hiburan bagi para pengunjung.
Pengalaman Berbeda bagi Tim Indonesia
Timnas U-17 Indonesia tergabung di Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Seluruh pertandingan mereka akan berlangsung di Lapangan 7 dan 8 Zona Aspire. Laga melawan Zambia dan Honduras akan digelar di Lapangan 7, sementara pertemuan dengan Brasil berlangsung di Lapangan 8.
Walaupun kapasitas tribun lebih kecil dibanding turnamen sebelumnya, atmosfer pertandingan diyakini tetap meriah karena kedekatan antara pemain dan penonton justru menghadirkan intensitas baru yang lebih intim dan mendalam.
Presiden FIFA Gianni Infantino mengungkapkan antusiasmenya menyambut gelaran ini. Ia percaya bahwa Piala Dunia U-17 edisi Qatar akan menjadi ajang penting bagi munculnya bintang-bintang baru di sepak bola dunia.
"Saya sudah tidak sabar menyambut dan melihat bintang-bintang generasi baru mendapatkan kesempatan melakukan debut di panggung dunia. Mereka bakal mengikuti jejak banyak pemain hebat yang tampil di turnamen ini di awal karier mereka," ujar Infantino.
Inspirasi Bagi Generasi Muda
Pemain andalan timnas Qatar, Almoez Ali, turut menyampaikan pandangannya terhadap turnamen yang akan digelar di negerinya. Sebagai alumni Akademi Aspire, Ali percaya bahwa fasilitas dan atmosfer di Zona Aspire akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pemain muda.
“Piala Dunia U-17 digelar di Zona Aspire akan menghadirkan motivasi besar bagi pemain-pemain generasi mendatang. Mereka mendapatkan kesempatan untuk menampilkan performa terbaik di atas lapangan. Saya yakin mereka tahu betapa pentingnya pengalaman itu untuk masa depan mereka,” tutur Ali.
Ali menjadi bukti nyata dari sistem terintegrasi Qatar dalam mencetak atlet berprestasi. Melalui fasilitas yang memadai, pelatihan intensif, serta eksposur terhadap kompetisi tingkat tinggi, Aspire Academy telah mencetak banyak nama besar dalam dunia olahraga Qatar.
Lebih dari Sekadar Turnamen
Dengan pendekatan baru ini, Piala Dunia U-17 2025 di Qatar bukan hanya tentang mencari juara. Turnamen ini hadir sebagai panggung bagi regenerasi pemain, promosi budaya, serta penyatuan penggemar sepak bola muda dari berbagai penjuru dunia.
Konsep festival dalam format terpusat ini membuka babak baru penyelenggaraan event FIFA, yang bukan tidak mungkin akan diadaptasi untuk turnamen kelompok usia lain di masa depan. Di tangan Qatar, format ini menemukan rumahnya dan dunia akan menyaksikan bagaimana satu zona mampu menghadirkan semangat global dari sebuah turnamen sepak bola usia muda.