JAKARTA - Pemulihan pariwisata internasional ke Bali bukan hanya berdampak pada sektor akomodasi dan perhotelan, tetapi juga turut menggerakkan pasar properti secara signifikan. Lonjakan kunjungan wisatawan asing yang tercatat lebih dari 76% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sinyal positif bagi para investor. Tak mengherankan bila kawasan seperti Munggu, Berawa, dan Canggu di Badung Utara kini berada di garda terdepan sebagai lokasi yang menjanjikan keuntungan tinggi dari sektor properti.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, hingga pertengahan 2024, Pulau Dewata telah dikunjungi oleh lebih dari 3,6 juta wisatawan internasional. Kembalinya kepercayaan wisatawan global turut mendorong geliat properti, dengan rata-rata kenaikan harga mencapai 7% per tahun dalam lima tahun terakhir. Kinerja pasar ini menunjukkan bahwa properti di Bali bukan hanya soal tempat tinggal atau sewa, melainkan aset investasi jangka panjang dengan pertumbuhan yang menjanjikan.
Wilayah Badung Utara kini tercatat sebagai kawasan dengan pasokan properti terbesar di Bali. Kawasan Berawa memiliki 1.618 unit dan Canggu 1.609 unit, menjadikannya dua titik paling aktif dalam pengembangan residensial maupun vila. Meskipun begitu, perhatian besar kini mulai tertuju pada Munggu wilayah yang menawarkan perpaduan harmonis antara ketenangan pedesaan dan kedekatan dengan pusat komersial.
Nilai sewa properti di kawasan ini pun tergolong tinggi. Data menunjukkan bahwa vila dengan lima kamar tidur di Badung Utara dapat disewakan hingga USD635 per malam. Angka ini berada 17% di atas rata-rata pasar sewa, mempertegas potensi cuan yang bisa diraih oleh para pemilik properti.
Data dari Real Estate Indonesia (REI) menunjukkan bahwa harga lahan di Badung terus mengalami tren naik yang konsisten. Bahkan, harga lahan diperkirakan telah mencapai Rp4 miliar per ARE (100 meter persegi), naik signifikan dibandingkan Rp2,6 miliar pada tahun 2013. Kajian dari lembaga riset properti global Knight Frank juga menegaskan tren ini, dengan mencatat kenaikan harga lahan di lokasi strategis hingga 43%.
Faktor lain yang memperkuat daya tarik kawasan Badung, khususnya Munggu, adalah pertumbuhan segmen properti premium. Kawasan ini kini menjadi incaran pembeli internasional dan digital nomad, terutama pasca-pandemi, di mana gaya hidup yang lebih santai, terhubung dengan alam, dan jauh dari kepadatan kota besar semakin dicari.
Peningkatan nilai properti, terutama vila mewah, tercatat mencapai apresiasi tahunan sekitar 12,46%. Dukungan dari kebijakan pemerintah berupa penyederhanaan proses kepemilikan properti untuk warga negara asing dan insentif visa semakin memperkuat daya saing Bali sebagai destinasi investasi properti kelas dunia.
Kondisi tersebut membuka peluang besar bagi pengembang yang jeli melihat dinamika pasar. Salah satu proyek yang disebut-sebut akan menjadi primadona investasi berikutnya adalah LEVIRO, sebuah kawasan hunian premium yang tengah dipersiapkan oleh Core Concept Living.
LEVIRO disebut-sebut sebagai respons terhadap pergeseran kebutuhan konsumen kelas atas yang kini menginginkan lebih dari sekadar tempat tinggal—mereka mencari gaya hidup. Managing Director Core Concept Living, Shanny Poijes, menegaskan bahwa LEVIRO dirancang untuk pembeli internasional yang menghargai kualitas, eksklusivitas, dan koneksi dengan alam serta budaya.
"Kawasan Munggu telah berkembang menjadi magnet bagi investor internasional, digital nomad, serta pemilik rumah yang berorientasi pada gaya hidup, yang mencari lingkungan hunian yang refined, dekat dengan alam, budaya, dan pusat komersial," ujar Shanny.
Ia menambahkan bahwa LEVIRO muncul pada saat yang sangat tepat, yakni ketika pasar properti premium di Bali mengalami lonjakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Langkah ini merupakan respons strategis terhadap dinamika pertumbuhan pasar properti premium yang tengah berkembang pesat di Bali,” tuturnya.
LEVIRO direncanakan untuk diperkenalkan secara resmi pada Oktober 2025, dengan pembangunan dimulai pada kuartal pertama tahun 2026. Unit-unitnya dijadwalkan diserahterimakan kepada pembeli pada kuartal akhir tahun 2027. Sementara itu, tahap penerimaan minat (Expressions of Interest/EOI) akan dimulai pada 18 Agustus 2025.
Dengan profil pembeli internasional yang kian meningkat, proyek seperti LEVIRO menjadi contoh nyata bagaimana Bali bergerak menuju lanskap properti global yang lebih eksklusif dan berorientasi gaya hidup. Kabupaten Badung, yang sejak lama dikenal sebagai jantung pariwisata Bali, kembali membuktikan daya tariknya bukan hanya sebagai tempat liburan, tetapi juga sebagai lokasi investasi properti jangka panjang yang menjanjikan.
Kabupaten ini memiliki destinasi wisata terbanyak dan akomodasi wisata terlengkap dibandingkan daerah lain di Bali. Faktor-faktor inilah yang terus mendorong pertumbuhan permintaan, baik dari pengguna akhir lokal maupun investor luar negeri.
Secara keseluruhan, pemulihan pariwisata dan kebijakan pro-investor menciptakan momentum kuat bagi pasar properti Bali, khususnya di wilayah-wilayah unggulan seperti Munggu, Canggu, dan Berawa. Dengan pertumbuhan harga lahan dan sewa yang solid, didukung oleh proyek-proyek visioner seperti LEVIRO, kawasan ini menawarkan potensi investasi yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan.