JAKARTA - Di tengah derasnya arus informasi dan dinamika era digital, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil langkah strategis dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) guna memperkuat penyebaran informasi yang kredibel, berdampak, dan sesuai arah pembangunan nasional. Namun, yang menjadi perhatian lebih besar justru adalah pendekatan humanis yang ditempuh: menjadikan karyawan BUMN sebagai ujung tombak komunikasi publik yang autentik dan relevan.
Melalui sebuah workshop yang dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai BUMN, Kementerian BUMN menggarisbawahi pentingnya peran individu dalam membangun citra perusahaan. Fokus tidak hanya diarahkan pada strategi institusional, tetapi juga pada kapasitas personal karyawan dalam menyampaikan narasi perusahaan secara lebih dekat dengan publik.
Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, menegaskan bahwa dalam lanskap keterbukaan informasi saat ini, kekuatan komunikasi terletak pada kolaborasi antara institusi dan individu. Dalam pandangannya, karyawan memiliki potensi luar biasa untuk menjadi duta-duta komunikasi yang mampu menyampaikan nilai dan kontribusi BUMN secara lebih humanis kepada masyarakat.
- Baca Juga Promo Garuda Indonesia 600 Ribu Kursi
"Di tengah derasnya informasi saat ini, kekuatan komunikasi tidak hanya terletak pada strategi institusi, tetapi juga pada kekuatan individu. Karyawan adalah wajah BUMN yang paling autentik. Dengan keterampilan komunikasi digital dan pemanfaatan teknologi seperti AI, mereka mampu menjadi penyambung pesan kebaikan yang berdampak luas di masyarakat," ungkap Putri Violla.
Langkah strategis ini menjadi semakin relevan mengingat masyarakat saat ini cenderung lebih percaya pada informasi yang datang dari figur nyata dan pengalaman langsung. Dalam konteks ini, karyawan BUMN yang berada di lapangan memiliki kedekatan emosional dan narasi nyata yang lebih mudah diterima publik.
Pemanfaatan teknologi AI dalam kegiatan komunikasi BUMN bukanlah sebatas tren, melainkan bagian dari transformasi digital yang menyentuh seluruh aspek operasional dan layanan perusahaan. Teknologi ini memungkinkan penyebaran informasi lebih cepat, personal, dan terukur. Dalam komunikasi publik, AI berperan dalam merancang strategi konten, analisis data publik, hingga membantu menyusun narasi yang disesuaikan dengan karakter audiens.
Sementara itu, Head of Department Corporate Communication Indonesia Financial Group (IFG), I Gede Suhendra, turut mengangkat pentingnya keterlibatan karyawan dalam membangun citra perusahaan. Ia memaparkan bagaimana keterlibatan aktif melalui media sosial dapat memperkuat employer branding sekaligus memperluas jangkauan pesan korporat.
Menurut Gede, ketika karyawan membagikan pengalaman dan informasi seputar kontribusi perusahaan di platform digital, bukan hanya citra perusahaan yang terbentuk, melainkan juga muncul hubungan emosional yang kuat antara perusahaan dengan publik. Ini yang kemudian menciptakan kepercayaan, loyalitas, dan dukungan masyarakat terhadap langkah-langkah strategis BUMN.
Dalam sesi tersebut, Gede juga menjelaskan bahwa strategi komunikasi yang efektif di era digital harus mampu memadukan kekuatan teknologi dengan pendekatan personal. Perusahaan harus melihat karyawan sebagai brand ambassador yang mampu menyuarakan pencapaian perusahaan dengan narasi yang menyentuh, inspiratif, dan mudah dipahami.
Lebih dari sekadar workshop, kegiatan ini juga dirancang sebagai pengalaman praktik langsung. Pada hari kedua, peserta diajak melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah aset strategis BUMN di Kalimantan Timur. Di antaranya, Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digarap oleh PT PP (Persero) Tbk dan Hutama Karya, Rumah Susun ASN, serta Rumah BUMN Balikpapan.
Kegiatan ini dimaksudkan agar para peserta dapat merasakan langsung bagaimana pembangunan nasional berjalan dan bagaimana kontribusi BUMN menjadi bagian dari proses tersebut. Mereka juga didorong untuk menyampaikan informasi tersebut dengan pendekatan kreatif yang sesuai dengan karakter publik digital.
Workshop ini menjadi bukti bahwa komunikasi publik di lingkungan BUMN tidak lagi semata-mata soal menyebar informasi, tetapi menjadi bagian integral dari strategi nasional. Komunikasi yang kuat dan strategis menjadi jembatan antara visi pembangunan pemerintah dengan pemahaman publik yang luas.
“Melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan pemberdayaan sumber daya manusia yang adaptif, BUMN turut memperkuat ketahanan ekonomi nasional berbasis keunggulan teknologi dan informasi,” tegas Putri Violla.
Dalam narasinya, ia menambahkan bahwa pencapaian besar bangsa tidak bisa hanya disampaikan lewat angka atau fisik bangunan. Cerita-cerita yang dituturkan oleh mereka yang menjalani proses pembangunan yakni para karyawan memiliki kekuatan lebih besar dalam menjangkau hati masyarakat.
"Narasi besar bangsa tidak akan sampai hanya melalui infrastruktur dan angka, tetapi melalui cerita-cerita yang dikisahkan secara inspiratif oleh para pelaku pembangunan itu sendiri, dalam hal ini, para karyawan BUMN yang siap menjadi duta komunikasi di panggung digital dunia," ucap Putri.
Dengan pendekatan ini, BUMN tidak hanya menjadi mesin penggerak ekonomi nasional, tetapi juga agen komunikasi yang mengedepankan nilai, kolaborasi, dan inovasi. Karyawan tidak lagi hanya sebagai pekerja teknis di balik layar, melainkan juga penyampai pesan perubahan dan harapan, selaras dengan visi besar bangsa menuju transformasi dan kemajuan.