JAKARTA - Perubahan iklim industri logistik global serta transformasi digital dalam sektor asuransi menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar asuransi kargo dalam beberapa tahun ke depan. Pasar asuransi transportasi kargo global yang saat ini bernilai US$56,81 miliar diperkirakan akan mengalami peningkatan yang signifikan, seiring dengan naiknya permintaan terhadap solusi perlindungan risiko yang lebih terukur dan canggih di tengah ketidakpastian rantai pasok global.

Business Research Company memproyeksikan bahwa nilai pasar ini akan meningkat menjadi US$59,05 miliar dalam satu tahun ke depan, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 3,9 persen. Tren pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut hingga 2029 dengan mencapai nilai pasar sebesar US$69,59 miliar, mengindikasikan pertumbuhan CAGR sebesar 4,2 persen selama periode tersebut.

Dorongan utama di balik pertumbuhan ini tidak hanya berasal dari meningkatnya volume perdagangan global, tetapi juga dari peningkatan kompleksitas dan risiko yang dihadapi oleh pelaku logistik dan pengiriman barang. Sejumlah faktor krusial seperti perubahan iklim, meningkatnya frekuensi bencana alam, serta ancaman terhadap keamanan barang selama pengiriman telah menempatkan asuransi kargo sebagai kebutuhan esensial dalam proses logistik modern.

Selain itu, regulasi yang lebih ketat di sejumlah negara telah mewajibkan pelaku usaha untuk memiliki perlindungan asuransi atas kargo yang mereka kirimkan. Ketentuan hukum ini menjadi salah satu pendorong signifikan terhadap permintaan produk asuransi kargo. Seiring dengan catatan historis atas kerusakan dan kehilangan barang selama proses pengiriman, pelaku usaha dinilai semakin sadar akan pentingnya mitigasi risiko keuangan melalui skema asuransi.

Dalam laporan yang dikutip dari Insurance Asia, pertumbuhan pasar juga didukung oleh ekspansi e-commerce lintas negara. Peningkatan belanja daring yang melibatkan pengiriman internasional mendorong perusahaan logistik dan penyedia jasa pengiriman untuk memperkuat manajemen risiko, termasuk dengan memanfaatkan perlindungan asuransi untuk kargo mereka.

Teknologi memainkan peranan penting dalam mendefinisikan ulang lanskap asuransi kargo. Dengan kemajuan dalam pelacakan barang secara real-time, analisis data untuk prediksi risiko, serta pemrosesan klaim otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI), perusahaan asuransi kini memiliki kemampuan yang jauh lebih baik untuk menilai dan mengelola risiko secara akurat.

Perubahan ini juga mendorong munculnya berbagai produk asuransi inovatif yang disesuaikan dengan jenis kargo tertentu, seperti barang yang mudah rusak, produk farmasi, hingga komoditas bernilai tinggi. Bahkan, model asuransi berbasis penggunaan (usage-based insurance/UBI) kini semakin dilirik oleh pemilik armada logistik, memungkinkan mereka membayar premi sesuai intensitas penggunaan kendaraan atau volume barang yang diasuransikan.

Aspek lain yang juga turut menopang pertumbuhan pasar ini adalah meningkatnya permintaan untuk pengiriman barang-barang sensitif, termasuk produk makanan segar, farmasi, dan teknologi tinggi. Untuk jenis barang seperti ini, risiko kerusakan atau kehilangan menjadi lebih tinggi sehingga perlindungan asuransi yang disesuaikan sangat dibutuhkan.

Dalam konteks teknologi, sektor ini tengah mengalami transformasi yang signifikan dalam hal sistem underwriting, pemodelan risiko, dan pemrosesan data. Inovasi berbasis teknologi seperti blockchain dan Internet of Things (IoT) turut berperan dalam meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akurasi dalam industri asuransi kargo.

Tidak hanya terbatas pada aspek operasional, penyedia asuransi juga kini lebih proaktif dalam membantu nasabah memahami risiko dan menciptakan program mitigasi risiko yang bersifat preventif. Hal ini sekaligus meningkatkan kepercayaan pasar terhadap sektor asuransi sebagai mitra strategis dalam mendukung kelancaran logistik dan rantai pasok global.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran global terhadap keberlanjutan dan efisiensi rantai pasok, asuransi kargo diperkirakan akan menjadi salah satu elemen penting dalam ekosistem logistik modern. Dukungan dari pemerintah dan regulator di berbagai negara, khususnya dalam bentuk insentif atau kewajiban asuransi, juga akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini.

Di sisi lain, pengembangan produk asuransi syariah untuk sektor logistik dan kargo juga menunjukkan potensi besar, terutama di pasar dengan populasi muslim yang tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia, misalnya, menargetkan agar 50 persen perusahaan asuransi syariah memiliki produk yang mendukung industri halal pada 2027, termasuk untuk logistik dan distribusi produk halal.

Melihat tren dan faktor-faktor pendorong di atas, pasar asuransi kargo global berada dalam posisi strategis untuk mengalami pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan. Para pelaku industri kini dituntut untuk terus berinovasi dalam merancang produk dan layanan yang mampu mengakomodasi kebutuhan dunia usaha yang terus berkembang, seraya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.