RONALDO

Tinggalkan Cristiano Ronaldo, Laporte Pulang ke Bilbao Demi Karier Eropa

Tinggalkan Cristiano Ronaldo, Laporte Pulang ke Bilbao Demi Karier Eropa
Tinggalkan Cristiano Ronaldo, Laporte Pulang ke Bilbao Demi Karier Eropa

JAKARTA - Kisah perjalanan Aymeric Laporte di Liga Arab Saudi telah mencapai garis akhir. Bek tengah asal Spanyol itu memutuskan untuk mengakhiri petualangannya bersama Al Nassr dan kembali ke klub lamanya di tanah kelahirannya, Athletic Bilbao. Keputusan ini tak hanya soal nostalgia, tapi juga langkah strategis untuk menyelamatkan karier internasionalnya yang mulai redup.

Aymeric Laporte bergabung dengan Al Nassr setelah periode panjang yang sukses bersama Manchester City. Kepindahannya ke Arab Saudi sempat menjadi sorotan besar. Saat itu, banyak pihak menilai langkah tersebut sebagai upaya mengejar tantangan baru, sekaligus menjadi bagian dari gelombang eksodus pemain Eropa ke Timur Tengah.

Namun, waktu yang dihabiskannya di Arab Saudi ternyata tak membuahkan hasil gemilang. Meski menjadi rekan setim Cristiano Ronaldo, Sadio Mane, Marcelo Brozovic, dan Jhon Duran, Laporte gagal mempersembahkan satu pun gelar mayor untuk Al Nassr. Total, ia tampil dalam 69 pertandingan dan menyumbang 9 gol serta 1 assist, namun trofi bergengsi tak pernah menghampirinya.

Bermain dalam 61 laga bersama Cristiano Ronaldo tentu menjadi pengalaman tersendiri, tetapi tidak cukup untuk menebus kerinduan akan atmosfer sepak bola Eropa. Laporte pun dikabarkan memilih untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat, dan negosiasi dengan Athletic Bilbao langsung berlangsung intensif. Klub asal Basque itu tampaknya tak kesulitan meyakinkan Laporte untuk pulang, terutama dengan tawaran kontrak berdurasi tiga hingga empat tahun.

Kembalinya Laporte ke Bilbao menjadi babak baru dalam perjalanan karier yang sudah ia mulai di klub tersebut sejak 2012. Sebelum hijrah ke Manchester City, ia telah mencatatkan 222 penampilan di semua ajang bersama Athletic. Reuni ini menandai debut keduanya di Stadion San Mames, tempat di mana ia menempa diri menjadi bek tangguh yang kemudian direkrut oleh Pep Guardiola.

Keputusan Laporte untuk kembali ke Eropa juga sarat dengan muatan personal dan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, ia mengalami kesulitan untuk mempertahankan tempat di skuad Timnas Spanyol. Meski pernah menjadi andalan Luis Enrique dan Luis de la Fuente di berbagai turnamen besar seperti Euro dan Piala Dunia, kepindahannya ke Arab Saudi sedikit banyak memengaruhi eksistensinya di level internasional.

Ia memang telah mencatatkan 39 penampilan bersama La Furia Roja setelah naturalisasi dari Prancis ke Spanyol. Namun, absennya dalam beberapa ajang penting belakangan ini memperlihatkan adanya penurunan posisi di mata pelatih tim nasional. Bermain di liga non-Eropa jelas membuat performa dan perkembangan Laporte lebih sulit dipantau, apalagi persaingan di lini belakang Spanyol begitu ketat.

Keputusannya pulang ke Bilbao bukan hanya untuk memulihkan karier di level klub, tetapi juga menjadi semacam "rescue mission" bagi kiprahnya di tim nasional. Bermain kembali di La Liga akan membuka peluang lebih besar baginya untuk masuk radar pelatih Spanyol, apalagi menjelang persiapan turnamen besar berikutnya.

Meski nilai transfernya tak diungkapkan secara resmi, laporan menyebut bahwa kesepakatan antara Al Nassr dan Athletic Bilbao berjalan mulus. Proses negosiasi yang berlangsung selama beberapa hari berakhir positif, dan pengumuman resmi terkait transfer Laporte hanya tinggal menunggu waktu.

Bagi Athletic Bilbao sendiri, kepulangan Laporte tentu disambut antusias. Selain membawa pengalaman dari Premier League dan Liga Champions bersama Manchester City, ia juga memiliki karakter kepemimpinan dan pemahaman mendalam tentang budaya klub. Sebuah nilai tambah besar bagi lini pertahanan Bilbao yang sedang membangun konsistensi di kompetisi domestik.

Di sisi lain, kepergian Laporte menjadi pukulan tersendiri bagi Al Nassr. Klub yang berambisi besar merajai Liga Arab Saudi dan bersaing di level Asia itu harus kehilangan salah satu pilar di lini belakang. Meski masih memiliki sederet nama bintang, konsistensi dan stabilitas tim tentu akan terpengaruh dengan hengkangnya pemain sekelas Laporte.

Apa yang dilakukan Laporte bisa menjadi cerminan dari tantangan nyata yang dihadapi pemain Eropa ketika memutuskan untuk pindah ke liga-liga di luar radar utama Eropa. Ekspektasi akan gaji tinggi dan eksposur global tak selalu sejalan dengan kenyataan di lapangan, apalagi jika ambisi pribadi masih berkaitan dengan karier internasional dan persaingan di tim nasional.

Kini, babak baru menanti Laporte di San Mames. Ia kembali bukan hanya sebagai mantan pemain, tetapi juga sebagai sosok berpengalaman yang siap membawa Athletic Bilbao ke level lebih tinggi. Kesempatan untuk tampil di La Liga secara rutin tentu akan menguji kembali kapasitas fisiknya, tapi juga membuka peluang emas untuk menebus kehilangan di masa lalu.

Bagi para penggemar sepak bola Eropa, kembalinya Aymeric Laporte ke Spanyol bisa menjadi tontonan menarik. Satu hal yang pasti: pemain bertahan bertinggi 191 cm itu belum habis. Ia memilih jalan pulang demi menyalakan kembali api yang sempat meredup di padang pasir Arab Saudi. Dan Bilbao, seperti rumah lama yang selalu terbuka, menyambutnya dengan tangan terbuka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index