karier

Karier Musik Ozzy Osbourne: Ikon Metal yang Tak Terlupakan

Karier Musik Ozzy Osbourne: Ikon Metal yang Tak Terlupakan
Karier Musik Ozzy Osbourne: Ikon Metal yang Tak Terlupakan

JAKARTA - Bagi dunia musik, Ozzy Osbourne bukan sekadar vokalis legendaris ia adalah simbol dari revolusi musik keras, representasi keabadian semangat rock, dan lambang keteguhan seorang seniman yang tak gentar menghadapi jatuh bangun kehidupan. Dari awal kariernya bersama Black Sabbath hingga momen terakhirnya di atas panggung, jejak Ozzy telah membentuk fondasi bagi perkembangan genre heavy metal di seluruh dunia.

Perjalanan panjang pria yang dijuluki Prince of Darkness ini penuh warna: musik yang mengguncang, gaya hidup yang kontroversial, karya ikonik, dan momen-momen emosional yang menginspirasi jutaan penggemar. Kepergiannya membawa duka, tetapi juga membuka ruang refleksi akan betapa besar pengaruh yang telah ditinggalkannya dalam sejarah musik modern.

Awal dari Segalanya: Lahirnya Black Sabbath

Ozzy Osbourne memulai perjalanannya di akhir 1960-an bersama band bernama Polka Tulk Blues Band, yang kemudian berevolusi menjadi Black Sabbath. Bersama Tony Iommi, Geezer Butler, dan Bill Ward, Ozzy turut membidani lahirnya genre heavy metal. Saat itu, belum banyak yang percaya bahwa musik keras dengan lirik kelam bisa menjadi arus utama, namun Black Sabbath membuktikan sebaliknya.

Album debut mereka pada 1970 melahirkan karya-karya monumental seperti Paranoid, War Pigs, dan Iron Man, yang hingga kini tetap menjadi bagian dari literatur wajib musik rock. Sepanjang dekade 1970-an, Black Sabbath mengukuhkan diri sebagai penguasa musik keras.

Namun, kesuksesan tersebut bukan tanpa konsekuensi. Gaya hidup Ozzy yang liar dan kecanduan zat terlarang menyebabkan dirinya dikeluarkan dari band pada 1979. Ini bukan akhir dari kisahnya, justru menjadi babak baru yang lebih mengejutkan.

Kebangkitan sebagai Solois

Setelah keluar dari Black Sabbath, Ozzy bangkit dan membuktikan bahwa dirinya bukan hanya bayang-bayang dari band besar. Album solonya yang pertama, Blizzard of Ozz, dirilis pada 1980 dan langsung meledak. Lagu-lagu seperti Crazy Train dan Mr. Crowley mempertegas eksistensinya sebagai solois berbakat.

Popularitasnya tidak surut justru semakin menguat lewat album-album seperti Diary of a Madman (1981), Bark at the Moon (1983), dan No More Tears (1991), yang memuat lagu balada emosional Mama, I'm Coming Home.

Meskipun pernah mengumumkan pensiun lewat tur bertajuk No More Tours pada 1992, Ozzy tetap kembali dengan semangat baru. Ia bahkan mendirikan festival metal Ozzfest bersama istrinya, Sharon Osbourne, yang menjadi panggung bagi banyak musisi metal generasi berikutnya.

Reuni dan Cinta Baru dari Generasi Muda

Momen reuni Ozzy dengan Black Sabbath menjadi kejutan tersendiri bagi penggemar. Salah satu yang paling berkesan terjadi pada akhir 1990-an, dan berlanjut pada 2013 saat mereka merilis album 13, yang merupakan album studio pertama dalam 35 tahun.

Di luar musik, Ozzy juga menjelma menjadi figur pop culture lewat serial reality show The Osbournes (2002–2005). Tayangan tersebut menampilkan keseharian keluarga Osbourne secara blak-blakan dan menghibur, menjadikan Ozzy tokoh yang dicintai lintas generasi.

Kiprahnya di dunia musik tetap produktif meski usia terus bertambah. Album seperti Ordinary Man (2020) dan Patient Number 9 (2022) menjadi bukti bahwa kreativitasnya belum padam. Album terakhir itu bahkan meraih dua penghargaan Grammy pada 2023.

Ujian Kesehatan dan Penampilan Terakhir

Sejak 2019, kondisi kesehatan Ozzy menurun drastis. Ia didiagnosis menderita Parkinson dan mengalami cedera tulang belakang akibat jatuh. Hal ini membuat banyak rencana konser terpaksa dibatalkan, termasuk tur No More Tours 2 yang sedianya digelar pada 2023.

Namun, semua perjuangan dan penderitaan itu tidak menghalanginya untuk memberi satu penampilan terakhir yang penuh makna. Di kota asalnya, Birmingham, Ozzy tampil bersama Black Sabbath dalam konser yang emosional. Konser itu menjadi tanda perpisahan dengan para penggemar, sekaligus bab terakhir dari perjalanan musiknya yang fenomenal.

Tak lama sebelumnya, ia juga menerima kehormatan sebagai artis solo dalam Rock & Roll Hall of Fame, menambah daftar panjang prestasi setelah sebelumnya dilantik bersama Black Sabbath pada 2006.

Akhir Sebuah Era, Awal dari Legenda

Ozzy Osbourne menghembuskan napas terakhirnya dalam damai, dikelilingi keluarga dan cinta. Dunia musik pun kehilangan salah satu tokoh pentingnya bukan hanya karena suara khasnya, tapi juga karena spirit tak kenal menyerah dan keberanian berekspresi dalam jalur musik yang tidak konvensional.

Warisan Ozzy akan terus hidup dalam riff gitar berat yang ikonik, dalam sorak-sorai para penggemar di panggung-panggung metal, dan dalam semangat para musisi muda yang menjadikannya inspirasi. Ia bukan hanya bintang rock, melainkan pionir, pemberontak, dan pencerita yang berhasil menyalurkan isi hatinya lewat dentuman musik dan lirik yang dalam.

Ozzy Osbourne telah menciptakan sejarah. Dan seperti halnya legenda sejati, kisahnya tidak akan pernah benar-benar berakhir.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index