JAKARTA - Kemajuan pembangunan infrastruktur pendidikan tinggi Indonesia kembali diperkuat melalui proyek strategis yang kini tengah berjalan di Kota Semarang. PT PP (Persero) Tbk atau PTPP, sebagai perusahaan konstruksi nasional, dipercaya mengerjakan pembangunan Twin Tower Universitas Diponegoro (UNDIP), yang tidak hanya menjadi proyek fisik, tetapi juga simbol modernisasi pendidikan dan pengembangan kawasan terpadu.
Berlokasi di kawasan Pleburan, Semarang, proyek ini menggambarkan komitmen pemerintah dan dunia pendidikan untuk bertransformasi menuju kampus yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Melalui skema rancang bangun (design and build), pengerjaan Twin Tower UNDIP direncanakan dalam dua tahap, masing-masing berdurasi 510 hari kalender dan 420 hari kalender. Nilai proyek ini mencapai Rp355,68 miliar.
Sejak dimulai, progres pengerjaan telah menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga minggu ke-39, konstruksi sudah mencapai 12,23 persen, melampaui target yang ditetapkan sebelumnya.
Rektor UNDIP, Prof. Suharnomo, menilai proyek ini sebagai langkah besar menuju transformasi kampus. Ia menekankan bahwa pembangunan Twin Tower UNDIP akan menjadi ikon baru universitas sekaligus memperkuat nilai-nilai sinergi antara pendidikan, lingkungan hidup, dan masyarakat.
"Ini sejalan dengan visi kampus untuk menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan," ujar Suharnomo.
Tak hanya itu, mantan Rektor UNDIP periode 2015–2019, Prof. Yos Johan Utama, turut menyuarakan dukungan terhadap proyek tersebut. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Twin Tower akan meneguhkan posisi UNDIP sebagai salah satu universitas unggulan di Indonesia, baik dari aspek infrastruktur maupun reputasi internasional.
Menjadi bagian penting dari pengembangan kawasan pendidikan di Jawa Tengah, proyek Twin Tower UNDIP tak hanya menghadirkan bangunan megah. Konsep arsitektur dan fungsi ruang yang diusung juga mencerminkan pendekatan inovatif dalam pengelolaan kampus modern.
Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa Twin Tower dibangun dengan filosofi living learning community, yang menyatukan fungsi pendidikan dan sosial dalam satu ekosistem yang harmonis.
“Tower I akan menjadi pusat pendidikan modern dengan fasilitas pembelajaran terpadu. Sementara Tower II dirancang sebagai hotel pendidikan berstandar Green Building (BGH Tingkat Madya), yang mendukung kegiatan akademik seperti seminar dan konferensi, serta mendukung sektor pariwisata kota Semarang,” papar Joko.
Kehadiran hotel pendidikan yang dirancang dengan standar ramah lingkungan menjadi daya tarik tersendiri dalam pengembangan fasilitas kampus di era modern. Konsep ini memperlihatkan bahwa kampus bukan lagi hanya tempat belajar, tetapi juga pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan sosial yang berdampak langsung ke masyarakat sekitar.
Twin Tower UNDIP menjadi satu dari sedikit proyek pendidikan tinggi yang mengusung model multi-fungsi seperti ini di Indonesia. Keberadaan hotel pendidikan yang juga bisa mendukung kegiatan pariwisata akademik, seminar, hingga forum internasional menempatkan UNDIP sebagai pionir dalam merancang infrastruktur yang menjawab tantangan masa depan.
Dukungan terhadap proyek ini tak hanya datang dari kalangan internal kampus. Masyarakat Kota Semarang juga menyambut baik pembangunan Twin Tower, karena diyakini akan mendongkrak aktivitas ekonomi lokal dan memperkuat posisi kota sebagai pusat pendidikan sekaligus destinasi kegiatan akademik bertaraf nasional hingga internasional.
Selain itu, nilai tambah dari pembangunan ini terlihat pada potensi penyerapan tenaga kerja dan keterlibatan pelaku usaha lokal selama proses konstruksi. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada hasil akhir bangunan, tetapi juga memberikan manfaat sosial selama pelaksanaannya.
PT PP sendiri telah berpengalaman dalam mengerjakan proyek strategis nasional, termasuk pembangunan fasilitas pendidikan, infrastruktur transportasi, hingga kawasan industri. Reputasi perusahaan yang kuat dan kemampuan manajemen proyek yang terintegrasi menjadikan PTPP mitra strategis yang mampu mengakomodasi kebutuhan pembangunan dalam berbagai sektor.
Kehadiran Twin Tower UNDIP diharapkan menjadi pemicu perubahan pola pendidikan tinggi ke arah yang lebih terbuka, inklusif, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Dengan mengedepankan desain yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan serta fungsi sosial, UNDIP menempatkan dirinya dalam barisan universitas yang siap menyongsong masa depan pendidikan di Indonesia.
Di tengah upaya penguatan kualitas SDM nasional, proyek ini menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan bukan sekadar narasi, tetapi langkah nyata yang bisa dilihat, dirasakan, dan membawa dampak positif bagi generasi mendatang.
Sebagai penutup, pembangunan Twin Tower UNDIP tidak hanya menggambarkan kemajuan infrastruktur, tetapi juga menjadi refleksi sinergi antara akademisi, pemerintah, dan BUMN dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia yang berkelas dunia.
