Kereta Api

Kereta Api Dukung Wisata Nasional

Kereta Api Dukung Wisata Nasional
Kereta Api Dukung Wisata Nasional

JAKARTA - Transformasi transportasi publik di Indonesia semakin mendapat pengakuan, tidak hanya dari masyarakat lokal, tetapi juga dari wisatawan mancanegara. Salah satu bukti konkret dari peningkatan kualitas ini terlihat dalam apresiasi wisatawan luar negeri terhadap layanan kereta api Indonesia, yang kini dinilai telah menjadi moda transportasi unggulan dalam mendukung sektor pariwisata nasional.

Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Firnandi Gufron, menyampaikan bahwa penggunaan kereta api sebagai sarana wisata mengalami peningkatan signifikan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk wisatawan domestik, tetapi juga bagi turis internasional yang kini menjadikan perjalanan menggunakan kereta api sebagai bagian dari pengalaman berlibur mereka di Indonesia.

“Wisatawan mancanegara, utamanya dari Eropa dan Korea, sangat happy dengan pelayanan kereta api wisata,” kata Firnandi dalam acara Xynergy KAI Expo 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Menurut Firnandi, masyarakat dari kawasan Eropa yang sudah terbiasa bepergian dengan kereta api justru menemukan pengalaman baru yang lebih menyenangkan saat menjajal layanan kereta api di Indonesia. Mereka menilai bahwa pelayanan dan kenyamanan yang diberikan di sini tidak kalah bahkan dianggap melebihi ekspektasi dibandingkan dengan yang biasa mereka temui di negara asal.

“Mungkin bagi kita di sini biasa saja, tetapi kalau dibandingkan dengan kereta api di luar negeri, Indonesia jauh lebih baik. Ini sesuatu yang patut kita banggakan dan harus kita jaga,” jelasnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kereta api tidak hanya menjadi solusi transportasi, tetapi juga telah bertransformasi menjadi bagian dari atraksi wisata. Hal ini didukung dengan banyaknya unggahan di media sosial dari wisatawan yang menceritakan pengalaman menyenangkan selama menggunakan kereta api di berbagai rute wisata di Indonesia. Narasi positif ini turut memperkuat citra pariwisata Indonesia di mata dunia internasional.

Namun demikian, Kemenpar mengingatkan bahwa sektor inbound tourism saat ini tengah menghadapi tantangan global. Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara, ditambah dengan dampak berkepanjangan dari perang dagang, menyebabkan wisatawan mancanegara lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan dan mengelola pengeluaran.

Meski permintaan dari pasar mancanegara mengalami tekanan, sektor wisata domestik justru menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Firnandi mencatat bahwa wisatawan nusantara terus mengalami pertumbuhan stabil dari bulan ke bulan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Momen libur panjang yang terjadi sepanjang tahun ini turut memberikan kontribusi terhadap tingginya pergerakan wisatawan lokal.

“Kalau wisatawan nusantara, positif setiap bulan dibanding tahun lalu,” ujar Firnandi.

Menyikapi dinamika ini, Kementerian Pariwisata menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi antara sektor transportasi dan pariwisata. Kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, PT Kereta Api Wisata, menjadi salah satu bentuk konkret dari strategi pemerintah dalam memajukan ekosistem wisata berbasis konektivitas.

Dengan dukungan dari Kemenpar, PT Kereta Api Wisata kini tidak hanya menyediakan layanan kereta dengan fasilitas premium, tetapi juga mengemas perjalanan sebagai bagian dari atraksi wisata, seperti wisata heritage, wisata alam, dan paket tematik lainnya. Hal ini memperkaya pilihan destinasi dan aktivitas yang bisa dinikmati wisatawan, sekaligus memperluas jangkauan daerah-daerah yang sebelumnya kurang tersentuh oleh geliat pariwisata massal.

Langkah ini menjadi bukti bahwa pengembangan sektor pariwisata tidak melulu berbasis pada destinasi konvensional. Transportasi yang nyaman, aman, dan bernuansa budaya lokal mampu menjadi bagian penting dalam menyusun pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi wisatawan.

Selain menjadi medium promosi, kereta api juga terbukti mendorong pemerataan ekonomi daerah. Dengan aksesibilitas yang membaik, kawasan-kawasan yang sebelumnya sulit dijangkau kini dapat dikembangkan menjadi destinasi unggulan baru. Hal ini membuka peluang kerja dan pendapatan baru bagi masyarakat lokal.

Sebagai negara kepulauan dengan lanskap geografis yang beragam, integrasi antara sektor transportasi dan pariwisata merupakan langkah strategis yang wajib dioptimalkan. Model seperti kereta api wisata dapat diadaptasi dan diterapkan di berbagai wilayah lain yang memiliki potensi serupa.

Lebih jauh, Kemenpar menyatakan pentingnya menjaga standar layanan dan kualitas infrastruktur agar tetap kompetitif di kancah global. Apresiasi dari wisatawan mancanegara seharusnya menjadi dorongan untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan mutu layanan.

Tren positif ini menjadi modal penting bagi Indonesia dalam menyambut target-target pariwisata ke depan. Ketika wisatawan datang dan merasa puas terhadap semua aspek perjalanannya mulai dari tempat menginap, makanan, hingga transportasi maka mereka bukan hanya akan kembali, tetapi juga akan merekomendasikan Indonesia kepada dunia.

Kereta api sebagai bagian dari ekosistem wisata bukan hanya menjawab kebutuhan mobilitas, tetapi juga menghadirkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan berkesan. Dalam konteks ini, dukungan penuh dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa Indonesia terus melaju sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index