JAKARTA - Transformasi manajemen di tubuh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandai langkah penting dalam menyongsong tantangan industri perbankan yang semakin kompleks. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Bank Mandiri menetapkan Riduan sebagai Direktur Utama menggantikan Darmawan Junaidi. Penunjukan ini sekaligus membuka lembaran baru bagi institusi perbankan pelat merah tersebut untuk beradaptasi dan bersaing di era digital dan global yang terus berubah.
Pergantian pucuk pimpinan ini menjadi sinyal penting dari arah baru yang akan diambil Bank Mandiri. Sebagai lembaga keuangan yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, Bank Mandiri dituntut untuk tetap tangguh dan adaptif dalam menghadapi berbagai tekanan dan dinamika yang muncul, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sosok Riduan sendiri bukanlah orang baru di lingkungan Bank Mandiri. Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, dan telah lama berkecimpung dalam berbagai posisi penting. Dari Corporate Banking hingga Commercial Banking, serta sebagai Regional CEO II/Sumatra 2, Riduan telah menorehkan rekam jejak kepemimpinan yang solid. Pengalaman panjang tersebut diyakini menjadi bekal penting untuk menavigasi arah perusahaan ke depan.
- Baca Juga BRI Fokus Amankan Rekening Dormant
Perubahan kepemimpinan ini bukan semata peralihan administratif, tetapi mencerminkan kebutuhan untuk menyegarkan strategi di tengah persaingan perbankan yang semakin didorong oleh teknologi, efisiensi operasional, dan tuntutan nasabah yang berubah cepat. Riduan dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan keberlanjutan tren pertumbuhan positif yang selama ini dicapai Bank Mandiri.
Dalam dunia perbankan yang kini semakin terdigitalisasi, kemampuan untuk mengintegrasikan layanan digital dengan nilai-nilai layanan konvensional menjadi kunci untuk mempertahankan posisi dominan di pasar. Riduan diharapkan mampu menjawab tantangan ini melalui inovasi yang relevan dan strategi yang berorientasi pada nasabah, tanpa mengesampingkan ketahanan sistem dan manajemen risiko yang kuat.
Dalam pernyataan yang beredar usai RUPSLB, banyak pihak menyatakan harapan besar agar di bawah kendali Riduan, Bank Mandiri dapat mempercepat transformasi digital serta memperluas jangkauan layanan ke segmen yang lebih luas, termasuk UMKM dan masyarakat unbanked. Dalam konteks inilah, peran pemimpin dengan pengalaman internal yang mendalam seperti Riduan menjadi sangat vital.
Tak hanya pada posisi Direktur Utama, restrukturisasi juga dilakukan di beberapa jabatan strategis lainnya. Penyegaran dalam jajaran direksi dan komisaris dilakukan untuk memperkuat struktur organisasi sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan di level nasional dan internasional.
RUPSLB yang digelar dengan satu agenda utama, yaitu persetujuan perubahan susunan pengurus, menunjukkan urgensi transformasi yang dihadapi Bank Mandiri. Bahkan jadwal rapat sempat dimajukan dari sore ke pagi hari sebagai bentuk keseriusan pemegang saham dalam mengambil keputusan yang berdampak jangka panjang.
Berikut susunan lengkap jajaran komisaris dan direksi baru Bank Mandiri hasil keputusan RUPSLB:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
Komisaris: Luky Alfirman
Komisaris: Yuliot
Komisaris Independen: Mia Amiati
Komisaris Independen: Zulkifli Zaini
Dewan Direksi:
Direktur Utama: Riduan
Wakil Direktur Utama: Henry Pandjaitan
Direktur Operations: Timothy Utama
Direktur Information Technology: Sunarto
Direktur Human Capital & Compliance: Eka Fitria
Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
Direktur Consumer Banking: Saptari
Direktur Network & Retail Funding: Jan Winston Tambunan
Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
Direktur Finance & Strategy: Novita Anggraini
Dengan komposisi manajemen baru ini, Bank Mandiri diperkirakan akan mempercepat sejumlah agenda strategis seperti penguatan sektor digital banking, perluasan inklusi keuangan, serta peningkatan kualitas layanan berbasis teknologi. Dukungan jajaran komisaris yang berpengalaman juga dinilai dapat menambah ketajaman pengawasan terhadap strategi dan pelaksanaan tata kelola perusahaan.
Tantangan industri perbankan yang semakin ketat akibat tekanan eksternal seperti ketidakpastian global, suku bunga yang fluktuatif, hingga disrupsi teknologi, mengharuskan Bank Mandiri untuk terus berinovasi dalam menciptakan nilai tambah. Riduan dan timnya akan menjadi poros penting dalam mendorong transformasi ini agar Bank Mandiri tetap menjadi pemain utama dalam sistem keuangan nasional.
Penunjukan Riduan sebagai Direktur Utama juga membawa pesan kuat mengenai pentingnya kaderisasi dan keberlanjutan kepemimpinan internal. Bank Mandiri menunjukkan komitmen untuk membangun kekuatan dari dalam dan mendorong para pemimpin yang telah terbukti kinerjanya untuk naik ke posisi strategis.
Dengan dukungan penuh dari pemegang saham dan tim manajemen baru yang solid, Riduan diharapkan mampu memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai institusi keuangan yang unggul, terpercaya, dan berdaya saing tinggi di kancah nasional maupun global. Masa depan Bank Mandiri kini berada di pundaknya, dan langkah-langkah yang ia ambil ke depan akan menentukan arah transformasi jangka panjang bank milik negara ini.