Jasa Marga

Jasa Marga Kuasai Tol Jogja-Solo

Jasa Marga Kuasai Tol Jogja-Solo
Jasa Marga Kuasai Tol Jogja-Solo

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat portofolio bisnis jalan tol nasional, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengambil langkah strategis dengan mengendalikan sepenuhnya operasional PT Jasamarga Jogja Solo. Aksi korporasi ini menjadi bagian penting dari strategi perusahaan dalam mengoptimalkan aset inti dan mendorong efisiensi manajerial di segmen transportasi darat yang menjadi tulang punggung konektivitas di Pulau Jawa.

Langkah pengambilalihan kendali penuh oleh JSMR atas Jalan Tol Jogja-Solo menandai transformasi signifikan dalam struktur pengelolaan infrastruktur strategis tersebut. Dengan dimulainya kuartal III-2025, JSMR secara resmi memegang kontrol penuh atas operasional dan pengelolaan jalan tol tersebut, yang kemudian akan dikonsolidasikan langsung ke dalam laporan keuangan perusahaan.

“Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat aset inti,” ujar Eka Rahmawati, analis dari Binaartha Sekuritas dalam risetnya. Menurutnya, konsolidasi ini akan memberikan dampak positif terhadap posisi keuangan JSMR, seiring dengan meningkatnya kendali langsung atas aset operasional yang produktif.

Sebelum langkah ini diambil, kendali mayoritas proyek Jalan Tol Jogja-Solo sebelumnya dimiliki oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Meski pengambilalihan kendali dilakukan oleh Jasa Marga, struktur kepemilikan saham pada PT Jasamarga Jogja Solo tidak mengalami perubahan. Komposisi kepemilikan tetap bertahan, yakni JSMR memegang 52,82% saham, sedangkan ADHI menguasai 47,18%.

Dalam kajiannya, analis CGS International Bob Setiadi juga menyoroti aksi strategis ini. Ia menilai bahwa tidak ada perpindahan saham yang terjadi dalam proses pengambilalihan operasional ini, yang menunjukkan bahwa langkah tersebut lebih bersifat struktural dalam manajemen operasional.

“Dan juga tidak ada keuntungan yang bersifat one-off dari kesepakatan tersebut,” jelas Bob.

Pengambilalihan ini, menurut para analis, bukan hanya sekadar langkah administratif, tetapi juga mencerminkan konsistensi JSMR dalam memperluas pengaruh operasionalnya di proyek-proyek strategis nasional. Jalan Tol Jogja-Solo sendiri memiliki posisi penting sebagai penghubung dua kawasan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta bagian dari pembangunan konektivitas yang lebih luas dalam sistem transportasi nasional.

Di tengah aksi korporasi ini, performa saham JSMR juga mendapat perhatian khusus. Bob Setiadi memproyeksikan valuasi JSMR masih tergolong menarik dalam jangka waktu 12 bulan ke depan, terutama dengan melihat tren suku bunga yang menurun dan peningkatan arus kas perusahaan.

“Terutama, di tengah pemangkasan suku bunga dan arus kas JSMR yang terus meningkat,” kata Bob, yang merekomendasikan saham JSMR dengan rating “add” dan menetapkan target harga di Rp 4.900 per saham.

Meski demikian, Bob juga mengingatkan agar investor tidak mengabaikan risiko yang mungkin timbul, terutama terkait potensi kenaikan biaya bunga akibat pengetatan likuiditas oleh pihak pemberi pinjaman. Menurutnya, faktor ini tetap menjadi salah satu risiko yang harus diperhatikan dalam dinamika pembiayaan proyek infrastruktur jangka panjang.

Di sisi lain, Eka Rahmawati dari Binaartha Sekuritas mencermati beberapa indikator positif yang dapat menjadi pendorong utama bagi kinerja JSMR dalam waktu mendatang. Ia menekankan bahwa pendapatan perusahaan yang relatif stabil, perbaikan margin operasional, serta strategi pengurangan utang (deleveraging) yang disiplin akan menjadi katalis pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.

“Pendapatan yang masih stabil, margin operasional yang membaik, serta strategi deleveraging yang kuat masih akan mendukung prospek JSMR ke depan,” tulis Eka.

Eka sendiri tetap optimis dengan prospek jangka panjang JSMR dan mempertahankan rekomendasi “beli” atas saham perusahaan tersebut. Ia menargetkan harga saham JSMR berada di angka Rp 5.240 per lembar, mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang sehat dan pengelolaan risiko yang terkendali.

Dari sudut pandang strategi korporasi, langkah pengambilalihan kendali penuh atas PT Jasamarga Jogja Solo oleh JSMR ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam membangun struktur pengelolaan yang lebih ramping dan terfokus. Dengan memiliki kendali langsung, Jasa Marga memiliki keleluasaan dalam menentukan arah strategis operasional, pengendalian biaya, hingga penguatan layanan kepada pengguna jalan tol.

Selain itu, kehadiran JSMR sebagai operator penuh juga diharapkan dapat mempercepat proses integrasi teknologi dan pelayanan pengguna yang lebih modern, termasuk digitalisasi sistem pembayaran dan monitoring kondisi lalu lintas secara real-time. Efisiensi operasional dan kualitas layanan akan menjadi bagian dari keunggulan kompetitif yang ingin dicapai dalam pengelolaan tol Jogja-Solo ke depan.

Jasa Marga memang terus memperlihatkan konsistensi dalam mengelola berbagai ruas jalan tol nasional, dan langkah pengambilalihan kendali atas proyek Jogja-Solo merupakan salah satu refleksi dari tekad perusahaan untuk memperkuat kapabilitas internal sebagai pengelola utama jaringan jalan bebas hambatan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index