JAKARTA - Pembangunan Tol Serang-Panimbang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang dinantikan masyarakat Banten. Tol ini diharapkan meningkatkan konektivitas, memperlancar arus logistik, serta mendorong sektor pariwisata dan pemerataan pembangunan di wilayah barat Pulau Jawa.
Struktur Proyek dan Seksi Pembangunan
Tol Serang-Panimbang terbagi dalam tiga seksi. Seksi 1, Serang – Rangkasbitung sepanjang 26,5 kilometer, sudah beroperasi sejak Desember 2021. Sementara itu, pembangunan Seksi 2 (Rangkasbitung – Cileles) sepanjang 24,17 km dan Seksi 3 (Cileles – Panimbang) sepanjang 33 km terus dikebut untuk dapat tersambung penuh pada Kuartal IV/2026.
- Baca Juga Lava Blaze 2: Elegan dan Ringkas
BPJT menjelaskan, “Seksi 1 Jalan Tol Serang – Panimbang saat ini telah beroperasi, sementara pembangunan dilanjutkan pada Seksi 2 dan Seksi 3.” Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mengutamakan progres bertahap untuk memastikan tol ini dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Progres Seksi 2: Tantangan dan Target
Fokus pembangunan saat ini berada pada Seksi 2. Progres konstruksinya telah mencapai 89,15%, sedangkan pembebasan lahan mencapai 86,59%. BPJT menargetkan Seksi 2 rampung pada Kuartal I/2026. Seksi ini menjadi penghubung utama yang akan mempercepat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik di wilayah Banten, sekaligus mengurangi waktu tempuh antarwilayah yang selama ini masih panjang.
Seksi 3: Dukungan APBN dan Pengerjaan Bertahap
Seksi 3, Cileles – Panimbang, dibangun menggunakan anggaran negara (APBN) dan terbagi dalam tiga paket pengerjaan. Fase pertama progres konstruksi telah mencapai 97,7%, paket kedua 36%, dan paket ketiga 28,8%. Pembangunan seksi ini krusial karena menghubungkan tol dengan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.
BPJT menekankan, “Jalan Tol Serang – Panimbang akan berperan penting dalam meningkatkan pariwisata Banten dengan menghubungkan Kota Serang dengan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.” Dengan tersambungnya tol, akses ke kawasan wisata akan lebih cepat dan nyaman, sehingga kunjungan wisatawan diharapkan meningkat.
Konektivitas dengan Jaringan Tol Trans Jawa
Selain menghubungkan wilayah lokal, Tol Serang-Panimbang juga akan terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Jawa, khususnya jalur Tangerang – Merak. Integrasi ini diharapkan memperlancar arus barang dari Pelabuhan Merak hingga kawasan barat Pulau Jawa. Jalan tol yang tersambung penuh juga memungkinkan kendaraan logistik dan penumpang bergerak lebih efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.
Apabila seluruh ruas tol selesai, jalur ini akan melintasi empat wilayah administratif: Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang. Dengan adanya akses baru, masyarakat dan pelaku usaha di wilayah ini dapat menikmati perjalanan yang lebih cepat dan aman.
Manfaat Ekonomi dan Pariwisata
Tol Serang-Panimbang diharapkan menjadi katalis pengembangan ekonomi daerah. Dengan tersambungnya tol, investor lebih mudah menjangkau Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Sektor pariwisata pun mendapat manfaat karena akses ke destinasi wisata lebih cepat, yang memungkinkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
BPJT menekankan bahwa tol ini bukan sekadar jalur transportasi, tetapi juga instrumen untuk mendorong pemerataan pembangunan. Dengan mobilitas yang lebih lancar, distribusi logistik, perdagangan, dan aktivitas ekonomi lainnya akan terdorong secara signifikan.
Koordinasi dan Kesiapan Infrastruktur
Kementerian PU dan BPJT terus memantau progres konstruksi setiap seksi untuk memastikan proyek berjalan sesuai target. Koordinasi dengan kontraktor dan pemerintah daerah juga intens dilakukan agar tol ini dapat berfungsi maksimal saat tersambung penuh. Infrastruktur pendukung seperti jalan akses, fasilitas keamanan, dan signage juga menjadi perhatian untuk memastikan keselamatan pengguna.
Tol Serang-Panimbang merupakan proyek strategis yang menghubungkan Kota Serang hingga Panimbang, memperlancar mobilitas, mendukung pariwisata, dan memperkuat konektivitas dengan jaringan tol nasional. Dengan Seksi 2 dan 3 yang tengah dikebut, tol ini ditargetkan tersambung penuh pada Kuartal IV/2026. Manfaat jangka panjang diharapkan mencakup pertumbuhan ekonomi daerah, kemudahan distribusi logistik, dan peningkatan sektor pariwisata di Banten.