PTPP

PTPP Bangun Bendungan Cibeet

PTPP Bangun Bendungan Cibeet
PTPP Bangun Bendungan Cibeet

JAKARTA - Komitmen PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia kembali dibuktikan melalui keikutsertaannya dalam proyek strategis nasional Pembangunan Bendungan Cibeet Paket II. Melalui kerja sama operasi bersama MARFRI dan DMT, PTPP mengambil peran penting dalam memperkuat ketahanan air, pangan, dan energi di wilayah Jawa Barat, yang sekaligus menunjukkan kontribusi nyata perusahaan terhadap pencapaian tujuan nasional.

Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 1,81 triliun, dan ditargetkan rampung dalam waktu 1.860 hari kalender, mencakup rentang waktu dari awal pengerjaan hingga tahun 2028. Berdasarkan laporan progres terbaru, realisasi fisik proyek telah mencapai 12,62%, jauh melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 4,50%. Angka ini mencerminkan efektivitas pelaksanaan proyek serta kesiapan teknis dan manajerial tim pelaksana.

Bendungan Modern dengan Teknologi RCC

Salah satu aspek menonjol dari proyek ini adalah penggunaan teknologi Roller Compacted Concrete (RCC) yang menjadikan Bendungan Cibeet sebagai bendungan RCC ketiga di Indonesia, sekaligus yang pertama kali diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Bendungan ini dirancang sebagai tipe Gravity Dam, dan dibangun dengan mengedepankan efisiensi waktu dan material.

Teknologi RCC memungkinkan konstruksi berlangsung lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Dengan menggunakan beton tanpa slump yang terdiri dari campuran fly ash dan semen rendah, serta proses pemadatan melalui vibro roller, proses pengecoran menjadi lebih presisi dan hemat sumber daya.

Tidak hanya pada konstruksi, penerapan inovasi teknologi juga hadir dalam proses pemetaan topografi melalui penggunaan Drone LiDAR, yang memastikan pengukuran dilakukan secara presisi tinggi dan akurat, sangat membantu dalam proses perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.

Manfaat Multisektor dari Bendungan Cibeet

Bendungan Cibeet tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur pengendali air, tetapi juga akan memberikan manfaat strategis yang luas, baik dari sisi pertanian, penyediaan air bersih, hingga mitigasi bencana. Infrastruktur ini akan mendukung irigasi lahan pertanian seluas 8.837 hektare, dengan peningkatan indeks pertanaman dari 100% menjadi 300%. Artinya, lahan pertanian akan mampu menghasilkan hingga tiga kali panen per tahun, mendukung ketahanan pangan di wilayah sekitarnya.

Di sisi lain, bendungan ini juga dirancang untuk menyediakan pasokan air baku sebesar 3.770 liter per detik. Air tersebut akan didistribusikan untuk kebutuhan Kabupaten Bogor, Karawang, dan Bekasi, termasuk kawasan industri di sekitarnya. Kemampuan ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Tak kalah penting, bendungan ini memiliki fungsi pengendali banjir, dengan potensi mereduksi debit banjir hingga 66% di wilayah hilir Sungai Citarum. Hal ini akan memberikan dampak signifikan bagi kawasan yang selama ini kerap terdampak banjir tahunan.

Dorong Energi Terbarukan

Tak hanya fokus pada air dan pangan, Bendungan Cibeet juga dirancang dengan visi masa depan yang ramah lingkungan. Proyek ini mencakup pemanfaatan dua sumber energi terbarukan, yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 0,25 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 110 MW yang akan memanfaatkan area genangan air bendungan.

Kombinasi pembangkit tersebut menjadi bagian dari transisi energi nasional menuju sumber yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pemanfaatan potensi energi dari air dan matahari tidak hanya mendukung suplai listrik lokal, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Komitmen Jangka Panjang PTPP

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyatakan bahwa pembangunan Bendungan Cibeet mencerminkan tekad kuat PTPP dalam menyelaraskan pembangunan infrastruktur dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

"Teknologi dan inovasi yang kami terapkan mencerminkan komitmen PTPP dalam menghasilkan proyek berkualitas tinggi dan berdampak luas bagi masyarakat, serta berdampingan dengan proyek Asta Cita Pemerintah yaitu proyek-proyek ketahanan pangan, air dan energi," ungkap Joko dalam keterangan resminya.

Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan peran aktif PTPP dalam mendukung agenda besar pemerintah, khususnya dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung kesejahteraan jangka panjang masyarakat.

Sebagai BUMN yang telah berdiri sejak tahun 1953, PTPP telah memiliki jejak panjang dalam pembangunan nasional. Lewat proyek Bendungan Cibeet, perusahaan kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai pionir dalam menerapkan teknologi konstruksi modern, pengelolaan proyek strategis, dan pengembangan infrastruktur ramah lingkungan.

Pilar Penting Ketahanan Nasional

Dengan segala manfaat dan terobosan yang ditawarkan, Bendungan Cibeet bukan hanya sekadar proyek konstruksi, tetapi menjadi simbol transformasi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Proyek ini menjadi pilar penting bagi ketahanan air, ketahanan pangan, serta ketahanan energi, tiga hal yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional masa kini dan masa depan.

Melalui proyek ini, PTPP tidak hanya berperan sebagai kontraktor, melainkan sebagai agen pembangunan yang menjembatani visi besar negara dengan implementasi teknis yang profesional dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index