KAI Perkuat Logistik Lewat Gerbong Baru

Selasa, 05 Agustus 2025 | 12:23:57 WIB
KAI Perkuat Logistik Lewat Gerbong Baru

JAKARTA - Penguatan sistem logistik nasional berbasis rel terus menjadi prioritas strategis PT Kereta Api Indonesia (Persero). Komitmen ini kembali ditegaskan melalui pengiriman tahap awal 60 unit gerbong datar tipe BM 54 ke wilayah Divre III Palembang, Sumatera Selatan. Upaya ini bukan sekadar pemenuhan target logistik, melainkan bagian dari langkah jangka panjang menuju sistem angkutan barang nasional yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi.

Gerbong datar tersebut merupakan bagian dari total 1.125 unit yang direncanakan akan didistribusikan bertahap hingga Juli 2026. Semua gerbong diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) di dalam negeri, sekaligus menegaskan komitmen terhadap industrialisasi nasional dan penguatan komponen dalam negeri.

Pengiriman awal dilakukan oleh anak usaha KAI, yaitu KAI Logistik. Proses distribusi dari pabrik INKA di Banyuwangi menuju Sumatera Selatan dilakukan secara multimoda, menggabungkan moda darat dan laut melalui rute strategis seperti Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Keterlibatan alat berat seperti crane, forklift, serta truk trailer, memastikan efisiensi logistik dan keamanan dalam proses bongkar muat.

“Pengiriman ini merupakan bagian dari transformasi KAI Group dalam memperkuat simpul-simpul logistik nasional yang andal dan berkelanjutan,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.

Setiap unit gerbong memiliki kapasitas muat hingga 15 ton. Dengan 60 unit awal yang dikirimkan, total daya angkut mencapai 4.050 ton. Ini akan digunakan secara optimal dalam mendukung distribusi barang berat, termasuk kontainer, material konstruksi, hingga batu bara sebagai komoditas energi strategis nasional.

Selain meningkatkan kapasitas angkut, keberadaan gerbong datar ini juga bertujuan untuk mempercepat peralihan distribusi logistik dari moda jalan ke moda rel. Moda rel dinilai lebih efisien dan menghasilkan emisi lebih rendah dibandingkan transportasi darat. Langkah ini sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan yang kini menjadi fokus dalam kebijakan logistik nasional.

“Kehadiran sarana baru ini akan meningkatkan efisiensi distribusi barang dan mendukung pergeseran logistik nasional menuju moda angkutan yang lebih andal dan rendah emisi,” ujar Anne lagi.

Sebagai bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2024–2029, KAI menargetkan peningkatan signifikan dalam volume angkutan barang. Dalam lima tahun ke depan, perusahaan pelat merah ini memproyeksikan akan mengangkut hingga 111,2 juta ton batu bara dan 10,9 juta ton barang non-batu bara. Investasi sebesar Rp1,05 triliun telah digelontorkan untuk mewujudkan proyek besar ini.

Langkah strategis ini menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam memperkuat ekosistem logistik nasional yang terintegrasi dan kompetitif. Melalui jaringan logistik berbasis rel, KAI tidak hanya mempercepat arus barang antardaerah tetapi juga menurunkan beban infrastruktur jalan yang selama ini banyak digunakan untuk transportasi barang jarak jauh.

Yang juga patut dicatat, seluruh gerbong diproduksi secara lokal oleh PT INKA, yang menunjukkan sinergi antara BUMN dan industri manufaktur nasional. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dimanfaatkan secara optimal, menjadikan proyek ini selaras dengan kebijakan pemerintah dalam penguatan rantai pasok dan pengurangan ketergantungan terhadap produk impor.

Tak hanya dari sisi operasional, pengiriman gerbong datar ini juga memperlihatkan kemampuan logistik nasional dalam menyatukan berbagai moda transportasi secara efisien. Dari jalur rel, jalan, hingga laut, proses distribusi dilakukan dalam satu rangkaian sistem yang diawasi ketat mulai dari inspeksi, verifikasi sarana, hingga pelacakan posisi secara berkala.

Transformasi ini menjadi bagian dari peran aktif KAI Group dalam membentuk konektivitas logistik modern di Indonesia. Sinergi antar anak usaha dan industri dalam negeri menjadi kekuatan utama dalam membangun sistem logistik yang berorientasi pada efisiensi, daya saing, serta keberlanjutan jangka panjang.

Dalam konteks lebih luas, peningkatan kapasitas angkutan barang berbasis rel ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pemanfaatan transportasi massal yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Distribusi batu bara sebagai komoditas utama pun akan lebih terorganisir, mengurangi risiko kemacetan serta beban berat pada infrastruktur jalan raya.

Dengan langkah awal ini, KAI semakin menunjukkan posisinya sebagai pemain kunci dalam pengembangan logistik nasional. Gerbong datar bukan sekadar alat angkut, tetapi juga simbol dari visi masa depan sistem transportasi Indonesia yang lebih tangguh, mandiri, dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara inklusif.

Terkini

Erick: Pelatih Harus Pahami Sepak Bola ASEAN

Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:11:34 WIB

Olahraga Ringan, Manfaat Besar: Cukup 30 Menit Sehari

Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:15:17 WIB

Asaba Gelar Turnamen Basket Veteran ASEAN

Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:18:02 WIB

Timnas Voli Putri Siap Tampil di Kejuaraan Dunia

Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:21:01 WIB