JAKARTA - Memastikan anak-anak merasa aman dan nyaman saat menggunakan transportasi publik bukan sekadar wacana. PT MRT Jakarta (Perseroda) membuktikan komitmennya dengan membangun sistem yang sejak awal dirancang inklusif dan ramah bagi seluruh kelompok usia, termasuk anak-anak. Dalam usianya yang memasuki tahun keenam operasional, moda transportasi berbasis rel ini tidak hanya menghadirkan efisiensi dan kenyamanan, tetapi juga menjadi contoh transportasi modern yang memperhatikan kebutuhan penumpang prioritas.
Ketika banyak fasilitas publik masih menghadapi tantangan dalam hal aksesibilitas untuk kelompok rentan, MRT Jakarta justru menunjukkan arah sebaliknya. Seluruh elemen infrastruktur, mulai dari stasiun hingga rangkaian kereta, telah disusun dengan pendekatan universal design. Prinsip ini menjadikan MRT Jakarta sebagai moda yang tidak hanya bisa digunakan oleh semua orang, tetapi juga mudah diakses, termasuk oleh anak-anak yang bepergian secara mandiri.
“Setiap stasiun memiliki satu rute bebas hambatan yang mengarah ke stasiun dan menghubungkan seluruh area di dalam stasiun yang memudahkan lalu lalang penumpang prioritas seperti anak-anak,” demikian disampaikan PT MRT Jakarta.
- Baca Juga Harga Sembako Jogja Turun
Langkah ini dilengkapi dengan kehadiran petugas yang siaga membantu, penerangan yang optimal di setiap sudut stasiun, hingga penyediaan ruang laktasi dan pos sapa anak. Fasilitas-fasilitas tersebut memperkuat pengalaman yang aman, menyenangkan, dan manusiawi bagi pengguna termuda MRT Jakarta.
Dalam satu rangkaian kereta MRT, terdapat setidaknya 51 kursi yang disediakan khusus bagi penumpang prioritas. Ini termasuk penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil, orang dewasa yang membawa anak, serta pengguna jasa yang sedang dalam kondisi tidak fit. Bagi anak-anak, ini menjadi bukti nyata bahwa mereka diakomodasi dalam sistem transportasi yang memikirkan kenyamanan secara menyeluruh.
MRT Jakarta tidak hanya berhenti pada penyediaan infrastruktur ramah anak. Berbagai program edukatif juga rutin dilaksanakan untuk mengenalkan anak-anak pada sistem transportasi publik. Melalui program “MRT Jakarta Goes to School”, perusahaan menyambangi sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan angkutan umum dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, anak-anak juga diberi kesempatan untuk merasakan langsung pengalaman menggunakan MRT lewat kegiatan “EduWisata” dan “EduTour MRT Jakarta”. Program ini mencakup kunjungan ke stasiun, perjalanan menggunakan ratangga (kereta MRT), hingga tur ke area depo yang biasanya tak terjangkau publik.
PT MRT Jakarta (Perseroda) juga aktif berkolaborasi dengan komunitas anak dan institusi pendidikan. Kegiatan seperti festival anak atau kelas interaktif acap kali digelar di area stasiun atau ruang terbuka hijau sekitar, guna memperkuat kesadaran anak-anak terhadap pentingnya transportasi publik. Hal ini menciptakan ruang pembelajaran yang tidak hanya informatif tetapi juga menyenangkan.
“Seluruh kegiatan ini dimaksudkan agar anak-anak dapat mengetahui bahwa transportasi publik modern seperti MRT Jakarta memberikan rasa aman dan nyaman,” jelas PT MRT Jakarta (Perseroda).
Selain memperkenalkan sistem transportasi yang efisien, perusahaan juga secara konsisten menyampaikan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab kepada pengguna muda. Budaya antre, menghormati penumpang prioritas, hingga menjaga kebersihan transportasi publik ditanamkan melalui berbagai aktivitas kreatif.
Salah satu program yang menarik minat anak-anak adalah koleksi stempel di sejumlah stasiun MRT. Saat ini, stempel dapat dikumpulkan di empat lokasi: Cipete Raya Tuku, Haji Nawi, Blok A, dan Dukuh Atas BNI. Tersedia pula satu stempel khusus di gedung Transport Hub Dukuh Atas. Program ini bukan hanya menjadi aktivitas menyenangkan, tetapi juga alat edukasi yang membentuk hubungan emosional positif antara anak dan transportasi publik.
Semua upaya ini menunjukkan bahwa akses terhadap transportasi publik seharusnya bersifat universal. Tidak hanya orang dewasa atau pekerja harian, anak-anak pun harus mendapatkan hak yang sama untuk menggunakan MRT secara aman dan nyaman.
“Transportasi publik, dan fasilitas publik lainnya, seyogianya dapat diakses oleh siapapun secara mandiri, termasuk anak-anak, karena aksesibilitas merupakan hak asasi setiap manusia dan hak bagi setiap warga negara,” demikian pesan kuat yang disampaikan.
Dengan peringatan Hari Anak Nasional sebagai momentum, PT MRT Jakarta kembali menegaskan pentingnya membangun ruang-ruang kota yang tidak hanya efisien, tetapi juga inklusif dan ramah anak. Melalui kebijakan dan program nyata, MRT Jakarta menjadi simbol bahwa transformasi transportasi publik di Indonesia tidak hanya soal teknologi, tapi juga keberpihakan terhadap generasi masa depan.
Mari bersama-sama menciptakan kota yang lebih bersahabat bagi anak-anak. Karena dari perjalanan yang aman dan nyaman, tumbuh pula kepercayaan diri mereka dalam menjelajah dunia.