BATU BARA

Langkah Progresif Bapenda Batu Bara: Realisasi PAD Capai 62 Persen

Langkah Progresif Bapenda Batu Bara: Realisasi PAD Capai 62 Persen
Langkah Progresif Bapenda Batu Bara: Realisasi PAD Capai 62 Persen

JAKARTA - Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Batu Bara menunjukkan progres yang signifikan. Lewat kerja kolaboratif dan pendekatan inovatif dalam penagihan, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat berhasil mencatat pencapaian 62 persen dari target PAD tahun anggaran 2025 hanya dalam enam bulan pertama. Ini menjadi indikator kuat bahwa strategi penguatan sistem pendapatan yang tengah dijalankan mampu mengakselerasi pertumbuhan fiskal di daerah tersebut.

Pencapaian ini dikonfirmasi langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bapenda Kabupaten Batu Bara, Dr. Mei Linda Suryanti Lubis, S.STP., M.A. Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa realisasi tersebut berlangsung dalam kurun waktu dari Januari hingga Juni. “Capai 62 persen dimulai bulan Januari hingga Juni 2025,” ujarnya.

Dr. Mei Linda juga menegaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari optimalisasi sektor-sektor penerimaan yang menjadi tumpuan PAD. Antara lain melalui peningkatan pendapatan dari pajak restoran, hotel, pajak bumi dan bangunan (PBB), serta penguatan basis data perpajakan daerah. Selain itu, efisiensi dalam proses penagihan dan digitalisasi pelayanan menjadi tulang punggung strategi Bapenda dalam mendongkrak penerimaan.

“Realisasi 62 persen ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja agar target tahunan bisa tercapai bahkan terlampaui,” tambahnya.

Optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Upaya pemda dalam membangun ekosistem perpajakan yang tertib dan modern telah memberi hasil yang cukup mencolok. Transformasi ke sistem digital memungkinkan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan akurat, sekaligus memudahkan wajib pajak dalam melakukan pembayaran dan pelaporan.

Bukan hanya itu, Bapenda juga menerapkan pendekatan partisipatif dalam pengelolaan pajak daerah. Melalui sinergi lintas sektor, termasuk dengan para camat dan kepala desa, Bapenda mendorong sosialisasi pentingnya kepatuhan pajak sebagai fondasi pembangunan.

Langkah ini sekaligus menjadi instrumen edukasi fiskal di tengah masyarakat. Dengan menyasar struktur pemerintahan di tingkat bawah, pesan akan pentingnya peran pajak dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik bisa lebih mudah tersampaikan kepada warga.

“Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak adalah elemen krusial. Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, target PAD sulit untuk dicapai. Karena itu, kami libatkan seluruh pemangku kepentingan,” jelas Dr. Mei Linda.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat merupakan faktor yang tidak bisa dipisahkan dalam mendorong capaian PAD. Partisipasi publik bukan hanya dalam bentuk pembayaran pajak, tetapi juga dalam mendukung upaya pemutakhiran data, pelaporan, dan pengawasan agar tidak terjadi kebocoran penerimaan.

Capaian PAD sebesar 62 persen tersebut juga mencerminkan bahwa pemanfaatan APBD bisa lebih terarah karena memiliki sumber pendapatan yang relatif stabil. Dengan sisa waktu enam bulan menuju akhir tahun anggaran, Bapenda optimistis akan mampu merealisasikan sisa target PAD yang telah dirancang.

“Kami masih punya waktu enam bulan. Dengan tren dan dukungan yang sudah terbangun sejauh ini, kami optimistis bisa mencapai 100 persen PAD sesuai APBD 2025,” tegasnya.

Bapenda Batu Bara pun akan terus mengembangkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Intensifikasi dilakukan dengan mengoptimalkan potensi pajak yang ada melalui peningkatan ketaatan dan pengawasan. Sementara ekstensifikasi dilakukan dengan memperluas basis pajak dan mencari potensi pendapatan baru.

Sejumlah inovasi juga dirancang agar pelayanan pajak menjadi lebih inklusif dan ramah pengguna. Misalnya, dengan penggunaan aplikasi pembayaran online yang terintegrasi dengan bank daerah dan pusat layanan publik lainnya. Selain itu, layanan jemput bola juga tetap dilakukan bagi masyarakat di wilayah yang belum terjangkau sistem digital.

Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi menyeluruh di tubuh Bapenda, yang menempatkan pelayanan publik sebagai inti dari seluruh proses kerja. Dengan cara ini, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah pun terus dibangun dan dipelihara.

Realisasi PAD bukan semata angka pencapaian, melainkan indikator keberhasilan dalam mengelola potensi daerah secara sehat dan berkelanjutan. Dalam konteks Kabupaten Batu Bara, pencapaian 62 persen di semester pertama menjadi sinyal positif bahwa langkah reformasi fiskal mulai menunjukkan hasil nyata.

Keberhasilan tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan strategi serupa. Dengan mengandalkan kolaborasi lintas sektor, penerapan digitalisasi, serta membangun kesadaran publik, kemandirian fiskal daerah dapat semakin diperkuat.

Ke depan, tantangan yang dihadapi tidak hanya bagaimana mencapai target, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah yang dikumpulkan mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Dan dalam hal ini, Bapenda Batu Bara telah menunjukkan bahwa arah kebijakan mereka sudah menuju ke sana.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index