Gibran

Festival Pacu Jalur: Gibran Turut Meriahkan

Festival Pacu Jalur: Gibran Turut Meriahkan
Festival Pacu Jalur: Gibran Turut Meriahkan

JAKARTA - Festival Pacu Jalur kembali menjadi sorotan dengan perhelatan akbar yang digelar di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Acara budaya tahunan ini, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia, menyuguhkan perpaduan tradisi, seni, dan kompetisi perahu yang memikat ribuan penonton dari berbagai daerah.

Pembukaan resmi Festival Pacu Jalur rencananya akan dilakukan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menandai dimulainya rangkaian acara yang berlangsung selama lima hari. Perhelatan ini diprediksi akan menarik puluhan ribu wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, menjadikan Kuansing sebagai pusat perhatian nasional.

“Pembukaan Pacu Jalur Nasional pada siang hari akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujar Abdul Wahid, dikutip dari mediacenter.riau.go.id.

Rangkaian Acara yang Memukau

Festival dimulai dengan pawai budaya dan parade jalur pada pagi hari, menampilkan tradisi khas Kuansing yang memadukan seni dan adat Melayu Riau. Ratusan peserta dari berbagai kecamatan di Kuansing ikut memeriahkan prosesi ini, menampilkan tarian, musik, dan pertunjukan seni tradisional.

Sementara Wakil Gubernur berada di Teluk Kuantan untuk menyambut rombongan awal, Gubernur Abdul Wahid bersama jajaran Forkopimda Riau berada di Pekanbaru untuk menyambut kedatangan Wakil Presiden. Setelah itu, rombongan Wapres akan langsung menuju Teluk Kuantan untuk menghadiri pembukaan resmi Pacu Jalur tingkat nasional, disambut oleh Wakil Gubernur Riau dan pejabat daerah setempat.

Puncak acara adalah perlombaan perahu tradisional Pacu Jalur yang digelar di aliran Sungai Kuantan, tepatnya di Tepian Narosa. Setiap tim akan beradu cepat menuju garis akhir, menciptakan tontonan sarat sportivitas dan semangat kebersamaan. Puluhan ribu penonton akan memadati tepi sungai, menikmati akselerasi perahu tradisional yang menjadi simbol budaya Kuansing.

Pengamanan dan Kesiapan Festival

Pelaksanaan Festival Pacu Jalur dijamin aman dengan pengamanan dari ratusan personel gabungan. Wakapolda Riau Brigjen Pol. Jossy Kusumo, S.H., M.Han., memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Tepian Narosa Lancang Kuning di Lapangan Limuno, Teluk Kuantan. Apel ini diikuti oleh 931 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, tenaga kesehatan, dan unsur masyarakat lainnya.

“Pacu Jalur adalah kebanggaan kita bersama. Pacu Jalur bukan sekadar tradisi, tetapi telah menjadi simbol budaya dan ajang persaudaraan yang mampu menarik perhatian nasional hingga internasional,” ujar Brigjen Pol. Jossy Kusumo, dikutip dari akun Instagram @humaspolreskuansing.

Ia menambahkan, “Momentum ini harus kita jaga, karena dari sinilah pariwisata dan ekonomi kreatif masyarakat dapat tumbuh.” Pernyataan ini menekankan bahwa Festival Pacu Jalur bukan hanya sekadar pertunjukan budaya, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi kreatif lokal dan daya tarik wisata.

Pacu Jalur dan Tren ‘Aura Farming’

Festival Pacu Jalur sempat viral melalui tren ‘aura farming’, di mana seorang anak bernama Rayyan Arkan Dhika menari di atas jalur atau perahu. Aksi ini menarik perhatian publik hingga diundang untuk tampil memeriahkan rangkaian Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta.

Fenomena ini menunjukkan bahwa tradisi Pacu Jalur mampu beradaptasi dengan inovasi modern, sekaligus mengedukasi generasi muda untuk melestarikan budaya sambil menambahkan nilai hiburan. Keberadaan tren ini turut meningkatkan daya tarik festival bagi wisatawan muda dan keluarga, menambah kemeriahan acara.

Dampak Budaya dan Pariwisata

Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Pacu Jalur tidak hanya menonjolkan olahraga perahu tradisional, tetapi juga memperkuat identitas budaya Kuansing dan Melayu Riau. Kegiatan ini menghadirkan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk menampilkan kreativitas, dari seni tradisional hingga prosesi adat.

Lebih dari itu, festival ini berperan sebagai magnet pariwisata. Ribuan wisatawan yang hadir berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penginapan, kuliner, kerajinan tangan, dan jasa transportasi. Dengan strategi promosi yang tepat, Pacu Jalur bisa menjadi ikon wisata tahunan yang dikenal hingga mancanegara.

Simbol Kebersamaan dan Sportivitas

Kompetisi Pacu Jalur bukan sekadar lomba perahu, melainkan juga ajang persaudaraan antarwarga. Semangat sportivitas ditunjukkan setiap tim dalam menghadapi tantangan sungai, diiringi dukungan ribuan penonton yang menyemangati peserta. Festival ini menjadi bukti bahwa tradisi dapat menginspirasi solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat modern.

Festival Pacu Jalur tahun ini memperlihatkan kombinasi harmonis antara budaya, olahraga, dan ekonomi kreatif. Dengan pembukaan resmi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, rangkaian acara yang memukau, pengamanan yang solid, serta tren viral yang menyebar, perhelatan ini menegaskan posisi Pacu Jalur sebagai warisan budaya yang hidup dan dinamis. Puluhan ribu penonton dan wisatawan dari berbagai daerah siap menyaksikan kemeriahan di Tepian Narosa, menjadikan Kuansing pusat perhatian nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index