JAKARTA - Ajang UFC 319 di Chicago menjadi sorotan dunia MMA setelah menghadirkan pertarungan panas antara Khamzat Chimaev dan Dricus du Plessis. Selain mempertaruhkan gelar juara kelas menengah, duel ini juga memperlihatkan betapa besar dampak finansial yang bisa diraih seorang petarung di panggung UFC. Chimaev keluar sebagai pemenang dan berhak menyandang status raja baru divisi middleweight, sekaligus membawa pulang hadiah super fantastis yang nilainya membuat penggemar terbelalak.
Namun, meski kalah, Dricus du Plessis tetap tidak pulang dengan tangan hampa. UFC mengganjar penampilan kerasnya dengan bayaran yang juga menggiurkan. Inilah salah satu bukti bahwa duel besar di UFC bukan hanya soal sabuk juara, tetapi juga tentang bagaimana para petarung mengukir sejarah sekaligus menjamin masa depan mereka lewat pundi-pundi uang.
Duel Panas Penuh Dominasi
Pertarungan lima ronde tersebut berlangsung selama 25 menit penuh, tetapi nyaris seluruh kontrol ada di tangan Chimaev. Dari total durasi itu, ia mencatatkan 21 menit 40 detik dalam posisi kontrol, sebuah angka yang dianggap luar biasa di level kompetisi seketat UFC. Dominasi ini kian nyata saat statistik menunjukkan Chimaev berhasil melakukan 12 kali takedown sepanjang duel.
Lebih mencengangkan lagi, petarung asal Chechnya itu melancarkan 529 serangan dalam laga ini. Angka tersebut sangat kontras jika dibandingkan dengan Dricus du Plessis, yang hanya mampu melepaskan 45 serangan. Meski begitu, Du Plessis tetap bertahan hingga ronde terakhir, sesuatu yang patut dihargai karena memperlihatkan daya tahan fisik dan mental yang luar biasa.
Bayaran Fantastis Sang Juara
Kemenangan ini membawa berkah besar bagi Khamzat Chimaev. Sebagai petarung utama yang merebut sabuk, ia diganjar bayaran super besar dari UFC. Nilainya mencapai angka fantastis, menyentuh jutaan dolar, dan otomatis menempatkannya di jajaran elite dengan pendapatan tertinggi di organisasi tersebut.
Bagi UFC, bayaran besar ini bukanlah sesuatu yang berlebihan. Chimaev berhasil menghadirkan tontonan luar biasa yang membuat laga UFC 319 menjadi salah satu event paling dibicarakan di tahun ini. Popularitasnya yang terus meroket juga diyakini akan mendatangkan lebih banyak penonton dan keuntungan komersial bagi promotor.
Du Plessis Pulang dengan Bonus Besar
Meski gagal mempertahankan sabuk juara, Dricus du Plessis tetap mendapat apresiasi dari UFC. Ia pulang dengan membawa bonus besar, yang juga bernilai jutaan dolar. Kehadirannya dalam duel utama membuat namanya tetap bersinar di panggung MMA dunia.
UFC secara konsisten memberikan penghargaan finansial kepada petarung yang berani tampil habis-habisan, dan Du Plessis adalah contoh nyata dari filosofi tersebut. Dengan mental baja dan kemampuan bertahan hingga lima ronde meski terus ditekan, ia tetap menjadi salah satu bintang besar di divisi middleweight.
Dampak Kemenangan Bagi Chimaev
Dengan kemenangan ini, Chimaev tidak hanya meraih sabuk juara middleweight UFC, tetapi juga membuka jalan untuk kontrak-kontrak besar di masa depan. Sponsor, endorsement, hingga peluang pertarungan super fight melawan nama besar lain bisa semakin mendekat.
Kemenangannya juga menegaskan bahwa gaya bertarung agresifnya tetap efektif di level tertinggi. Data takedown, jumlah serangan, dan kontrol penuh selama hampir seluruh pertarungan membuktikan bahwa Chimaev bukan sekadar hype, melainkan petarung komplet yang mampu mendominasi lawan.
UFC 319: Lebih dari Sekadar Pertarungan
Ajang UFC 319 membuktikan bahwa setiap pertarungan utama bukan hanya soal siapa yang menang atau kalah, tetapi juga bagaimana dampaknya secara menyeluruh. Dari sisi promosi, duel Chimaev vs Du Plessis menjadi magnet besar yang menyedot perhatian global. Dari sisi finansial, para petarung mendapat imbalan luar biasa yang bisa mengubah hidup mereka.
Hal ini semakin mempertegas reputasi UFC sebagai organisasi MMA terbesar di dunia, yang mampu mengemas olahraga penuh risiko ini menjadi hiburan premium dengan nilai ekonomi yang fantastis.