JAKARTA - Kesadaran menjaga kesehatan semakin tinggi di tengah masyarakat, terutama pada kalangan perempuan yang memiliki risiko besar terhadap kanker payudara. Banyak cara bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko tersebut, mulai dari menjaga pola makan sehat, mengelola stres, hingga rutin melakukan pemeriksaan medis. Namun, ada satu cara sederhana yang sering kali diabaikan, padahal manfaatnya sangat besar, yaitu olahraga rutin.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat untuk kebugaran tubuh, tetapi juga dapat menekan laju pertumbuhan sel kanker, khususnya kanker payudara. Olahraga dianggap mampu membantu tubuh bekerja lebih efektif dalam melawan pertumbuhan sel abnormal, sehingga risiko kanker bisa ditekan seminimal mungkin.
Apakah Olahraga Benar-Benar Bisa Menekan Pertumbuhan Sel Kanker?
Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang. Jawabannya, menurut para ahli, adalah ya. Dilansir dari AI Care, olahraga yang dilakukan secara teratur terbukti dapat mengurangi risiko berkembangnya sel kanker payudara. Aktivitas fisik membuat tubuh tetap aktif, melancarkan metabolisme, serta meningkatkan sistem imun, sehingga tubuh lebih kuat menghadapi potensi pertumbuhan sel abnormal.
Lebih jauh, situs resmi organisasi Breast Cancer juga menjelaskan bahwa perempuan yang aktif berolahraga memiliki peluang lebih rendah untuk mengalami perkembangan kanker dibandingkan mereka yang kurang bergerak. Oleh karena itu, olahraga tidak lagi hanya dianggap sebagai rutinitas menjaga kebugaran, tetapi juga salah satu strategi pencegahan penyakit serius.
Durasi Olahraga yang Dianjurkan
Meski terdengar sederhana, olahraga harus dilakukan dengan disiplin dan konsisten. Para ahli menyarankan agar setiap orang, terutama perempuan, meluangkan waktu minimal 150 menit dalam seminggu untuk melakukan aktivitas fisik.
Durasi tersebut tidak harus dilakukan sekaligus. Bisa dibagi dalam beberapa sesi, misalnya 30 menit sehari selama lima hari. Yang terpenting, olahraga dilakukan secara teratur, bukan hanya sesekali. Dengan jadwal yang konsisten, tubuh akan merasakan manfaat maksimal, termasuk dalam menekan laju pertumbuhan sel kanker payudara.
Tiga Jenis Olahraga yang Disarankan
Bagi perempuan yang ingin meminimalkan risiko kanker payudara, ada tiga jenis olahraga utama yang direkomendasikan oleh para ahli:
Olahraga Kardio (Aerobik)
Aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung, seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik, terbukti efektif meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan metabolisme yang lancar, kadar hormon insulin dan estrogen yang berlebihan—dua faktor yang berhubungan dengan risiko kanker payudara—dapat ditekan. Selain itu, olahraga kardio juga membantu menjaga berat badan ideal, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan kanker.
Latihan Kekuatan (Strength Training)
Latihan beban ringan, push-up, atau squat dapat membantu membentuk otot serta meningkatkan massa otot tubuh. Menurut penelitian, semakin tinggi massa otot, semakin baik kemampuan tubuh dalam membakar kalori dan menjaga metabolisme tetap stabil. Stabilitas metabolisme inilah yang turut membantu menurunkan risiko pertumbuhan sel kanker.
Olahraga Ringan dan Relaksasi (Seperti Yoga atau Pilates)
Aktivitas fisik tidak selalu harus berat. Yoga, pilates, atau sekadar berjalan kaki santai juga memberi manfaat signifikan. Olahraga jenis ini mampu mengurangi stres, meningkatkan fleksibilitas tubuh, serta menjaga keseimbangan mental. Kesehatan mental yang baik berhubungan erat dengan daya tahan tubuh, yang akhirnya memperkuat kemampuan tubuh melawan pertumbuhan sel kanker.
Mengapa Perempuan Perlu Lebih Perhatian?
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dialami perempuan di dunia. Faktor risiko bisa datang dari berbagai hal, mulai dari genetika, gaya hidup, pola makan, hingga kurangnya aktivitas fisik. Dengan memahami bahwa olahraga dapat menjadi tameng alami, perempuan memiliki kesempatan lebih besar untuk menjaga dirinya tetap sehat.
Selain itu, olahraga juga membantu mengurangi obesitas. Kelebihan berat badan terbukti sebagai salah satu faktor pemicu kanker payudara. Dengan berolahraga rutin, berat badan bisa lebih terkendali, sehingga risiko kanker otomatis menurun.
Olahraga Sebagai Gaya Hidup, Bukan Beban
Banyak orang menganggap olahraga sebagai kewajiban yang berat. Padahal, kuncinya adalah menjadikannya gaya hidup. Tidak perlu memulai dengan olahraga berat; langkah kecil seperti jalan kaki di pagi hari, bersepeda santai, atau melakukan yoga sederhana di rumah sudah cukup memberi manfaat.
Dengan menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian, manfaat yang diperoleh bukan hanya jangka pendek berupa tubuh bugar, tetapi juga jangka panjang berupa perlindungan terhadap risiko penyakit serius, termasuk kanker payudara.